RUTE SHIINA KETIGA: FESTIVAL BUDAYA

74 5 6
                                    

Hari ini adalah hari kedua festival di sekolahku, tapi aku sedang tidak di sekolah. Karena aku sudah menikmati festival di sekolah saat hari pertama, walau harus menjadi anjing di sebuah drama terlebih dahulu. Aku juga sempat memasuki rumah hantu di kelasku. Tidak disangka, walau aku tahu titik letak hantu-hantunya tetap saja aku terkejut bahkan sampai jantungku sering memompa dengan cepat setiap melewati hantu-hantu yang muncul tiba-tiba.

Seperti yang aku rencanakan sebelumnya, aku akan mengunjungi festival di sekolah para penghuni asrama. Kami semua terbagi menjadi lima sekolah yang berbeda. Aku, Avira, Yami, Sasaki-san, Rain-san, Gadis-chan, Allyn, Tsusakiyama-san, Ookamoto-san dan Toshiko-san berada di SMA Sakura. Shiina di SMP Tora. Candy-san dan Ruka di SMP Shiro. Naruka di SMA Ichiro. Aozora dan Tetsuna-san di SMA Hayashi. Muse di SMP Kusanagi. Kebetulan sekolah mereka mengadakan festival di hari yang berbeda-beda, sehingga aku bisa mengunjungi festival mereka.

Sekarang, aku berada di SMP Tora, di mana Shiina bersekolah. Jaraknya berlawanan dengan tempat sekolahku, malah lebih jauh juga. Aku harus menaiki bus dua kali, lalu berjalan kaki cukup jauh dan menaiki jalanan yang menanjak. Gedungnya terbilang besar, apalagi halaman depannya. Mungkin sebelas dua belas dengan sekolahku yang dianggap sebagai sekolah bangsawan.

"Sepertinya memang benar mereka adalah anak bangsawan atau tuan putri."

Sebenarnya mereka bukan anak bangsawan, apalagi tuan putri. Itulah yang dikatakan Kak Intan. Tapi, karena status mereka kebanyakan disembunyikan dan alasan mereka tinggal di asrama tidak terlalu tertulis secara terperinci di formulir menghuni asrama, jadinya aku memiliki anggapan seperti itu.

Memang benar, aku sebagai pengurus asrama memiliki hak untuk mengetahui dua hal tersebut. Tapi, ada satu aturan yang dibuat Kak Intan, yaitu tidak terlalu mengusik hal pribadi apabila yang bersangkutan keberatan. Mudahnya, aku tidak akan bisa mengetahui kedua hal tersebut secara terperinci kalau bukan dari mulut mereka sendiri.

"Kalau tidak salah, Shiina itu kelas 3-C," gumamku. "Di mana, ya?"

Aku sudah memasuki gedung sekolah, bahkan sudah di lantai tiga. Biasanya kalau tingkatan kelas tinggi, maka kelasnya akan di atas. Itulah kenapa aku langsung naik ke lantai tiga. Tapi, setelah dicari bahkan sampai tiga kali bulak-balik, aku tidak menemukan kelas 3-C. Malah berkat aku bulak-balik, aku jadi mengetahui satu hal yang unik. Susunan kelas di sini tidak tersusun sesuai tingkatan. Contohnya, setelah menaiki tangga dan berbelok ke kanan maka aku bisa melihat kelas 2-F. Kemudian di sebelahnya, ada kelas 1-D. Benar-benar aneh, kan?

Aku pun memutuskan untuk bertanya kepada salah satu murid di sini, tepatnya siswi berpakaian maid yang berdiri di depan kelas 1-D. Sepertinya dia bertugas sebagai penyambut atau orang yang meneriaki agar orang-orang masuk ke dalam kelasnya yang sudah diubah menjadi kafe maid.

"Permisi..."

"Ah, Tuan. Silahkan masuk~" ucap siswi itu memotong kalimatku. "Kami memiliki hidangan yang enak-enak, bahkan minumannya pun sangat segar sekali~ Selain itu, Tuan pun bisa mendapatkan pelayanan dari kami para maid yang manis-manis~" lanjutnya sambil menggandeng tangan kiriku.

Siswi ini terbilang sangat imut sekali, rambut hitam ponytail, kulit putih seperti susu, dan bersuara imut. Terlebih, dia tergolong loli teen! Maka super imut sekali!! Aku benar-benar beruntung bisa melihat senyumannya yang manis dan digandeng olehnya!

Ingin sekali aku masuk dan mendapatkan pelayanan dari maid-maid di dalam, apalagi kalau sampai mendapatkan maid loli. Atau digandeng seperti ini lebih lama lagi, sekaligus melihat senyuman manisnya. Tapi, aku punya tujuan lain. Jadi, dengan berat hati aku harus menolaknya.

ATNIL (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang