E N A M

177 95 50
                                    

Pagi sudah tiba dan jam sudah menunjukkam pukul 10.00 Cahaya Matahari sudah menyinari kamar Pinky dan membuat gadis itu terbangun karena sinarnya.

Ia bingung karena sekarang sudah berada di kamarnya, seingatnya ia sedang berada di sebuah club, dan bertemu dengan seorang pembawa onar. Ia pikir Adit akan membawanya ke apartemen lelaki itu seperti di film-film, nyatanya lelaki itu membawanya pulang ke rumah dengan selamat sampai dikamarnya pula.

Gadis itu memalingkan wajahnya menatap suatu objek yang mengganggu penglihatannya, dan seketika ia terkejut ketika melihat Regan yang tertidur di meja belajarnya. Dengan cepat gadis itu langsung bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju ke meja belajar untuk membangunkan kakaknya, tak peduli dengan kepalanya yang masih berdenyut.

"Kak Regan?" panggil Pinky. Namun yang di panggil masih saja tertidur pulas.

"Kak Regan." panggil Pinky lagi dengan nada yang sangat lembut. Ia mengguncangkan pundak Regan, Sampai Regan terbangun dan menoleh ke arah sumber suara itu.

"Eh udah bangun?" Regan bangkit dan memeluk adiknya itu. "Jangan pergi kayak kemarin lagi yah, gue khawatir." ucap Regan lagi sambil mencium puncak kepala Pinky.

Regan melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkan adiknya.

Pinky masih bingung, kenapa ia bisa berada di kamarnya. Gadis itu memutuskan untuk mandi, agar otaknya bisa segar. Ia bahkan lupa ia menaruh dompet dan juga ponselnya dimana. Setelah 30 menit bertelur di kamar mandi, ia keluar dan mengganti bajunya.

Tok Tok Tok...

Seseorang dari luar mengetuk pintu kamar Pinky.

Pintu itu terbuka menampilkan seseorang wanita paru baya. Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Bi Ijah asisten rumah tangga yang bekerja di rumah pinky.

"Permisi non Pink, ada yang nyari di luar." ucap Bi Ijah dengan nada lembut.

"Siapa?" tanya Pinky.

"Ngga tau non, katanya teman sekolah non Pinky".

"Ohyaudah, suruh tunggu aja yah Bi. Terimakasih".

Bi Ijah menutup kembali pintu kamar berwarna putih itu. Dengan langkah cepat Pinky langsung mengenakan bajunya dan turun ke bawah. Ia sangat penasaran dengan orang yang ingin bertemu dengannya.

Betapa terkejutnya Pinky saat melihat seorang lelaki duduk di kursi ruang tamu yang tak lain tak bukan adalah Adit.

Gadis itu masih sangat kesal dengannya, apa lagi mengingat kejadian saat Adit menabraknya dengan sengaja dan melontarkan kata-kata dingin itu membuat emosi Pinky semakin naik.

"Ngapain lo kesini? Dan dari mana lo tau rumah gue?" ketus Pinky dengan nada mengintimidasi.

"Ketinggalan di mobil gue." Adit memberikan ponsel berwarna rosegold dan juga dompet yang berwarna pink kepada pemiliknya. Lalu ia pergi meninggalkan gadis pemarah yang berada di ruang tamu.

Pinky bingung, ia terus bertanya kenapa bisa dompet dan ponselnya berada di tangan Adit?

Seketika ia mengingat kejadian semalam, saat Adit menghentikannya untuk minum dan juga saat Adit memeluknya sampai tertidur dan ia tidak mengingat apa-apa lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Will RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang