Prolog

539 232 105
                                    

Seorang gadis cantik turun dari mobil berwarna putih dengan membawa keranjang buah dan memasuki rumah sakit. Ia masih mengenakan seragam sekolah namun itu tidak mengurungkan niatnya untuk menjenguk orang yang ia sayangi dan cintai.

Sesampainya di sebuah ruang kamar inap, ia membuka pintu kamar itu dan masuk sembari meletakkan buah-buahan di atas nakas. Ia bisa melihat wajah pucat kekasihnya, namun gadis itu tak ingin menampakkan wajah sedihnya dan berusaha untuk tetap tegar dan ceria di depan orang yang sangat ia cintai.

Ia duduk di samping bangkar dan memeluk lelaki itu lalu menangis dalam diam, ia menenggelamkan wajahnya di bahu lelaki yang sedang di peluknya dan mencium aroma tubuh lelaki itu tanpa ingin melepaskan pelukannya.

Namun seseorang mengetuk pintu kamar inap itu, sesegera mungkin gadis itu menghapus air matanya sebelum melepaskan pelukannya. seorang perawat masuk dengan membawa kursi roda dan mempersilahkan lelaki itu duduk disana, gadis itu membantunya dan mendorong kursi roda itu ke suatu ruangan yang hanya memperbolehkannya menunggu di depan ruangan.

Sesampainya di depan ruangan yang dituju, ia melangkahkan kakinya menuju ke hadapan lelaki yang sedang duduk di atas kursi roda. Gadis itu kembali memeluknya dan mencium kedua pipi lelaki itu. Walau air mata yang berada di pelupuk matanya sudah siap untuk tumpah, namun ia menahannya sampai lelaki dan perawat yang berada di hadapannya masuk ke dalam ruangan terkutuk yang berada dihadapannya.

Setelah lelaki dan perawat masuk, gadis itu kemudian memecahkan tangisnya dan berlari menuju parkiran meninggalkan rumah sakit.










------------------------------------------------------------------------------------
Asalamualaikum teman-teman (Walaikumsalam), aku penghuni baru Wp, Aku punya banyak cerita tapi ga di publis dan ini cerita pertama aku yang baru ku publish maafkuen aku kalau ceritanya jillek yah guys semoga dengan aku publish cerita ini aku bisa semangat nulis *yuhuu* 👏🏻👏🏻

Love Will RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang