L I M A

256 105 84
                                    

Di edit dikit gpp yah gengs :)
Hope you like this part :)


Pinky memarkirkan mobilnya di sebuah toko bunga dan memesan satu buket bunga mawar putih. Setelah itu menuju ke suatu tempat, tempat yang bisa membuat hatinya tenang tempatnya mencurahkan semua masalahnya jika tidak mampu lagi ia pendam di otak dan hatinya.

Gadis itu memarkirkan mobilnya dengan manis di depan pemakaman umum dan mengambil buket bunga yang telah ia beli dan menuruni mobil rageover putih miliknya.

Pinky menyusuri blok demi blok yang berada di pemakaman itu, sampai akhirnya gadis itu sampai di satu pusara yang ingin dituju. Gadis itu berjongkok dan menaruh buket bunga mawar yang ia beli tadi tepat di atas pusara itu.

Pinky melihat nama orang yang tertera di nisan itu dan tersenyum simpul sambil menyeka air matanya.

Ia diam mematung menatap nama yang tertera di nisan itu.

ISHAQ HASAN

Nama orang yang dulunya sangat ia sayangi. Orang yang sampai saat ini masih ada di dalam hatinya, mungkin tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun.

"Hai. Gue mau curhat plis jangan marah yah."

"Oke gue mulai dari masalah gue."

"Mami sama papi udah ga bakaln sama lagi, kemungkinan mereka pisah rumah. Eh bukan kemungkinan sih tapi mereka emang udah pisah rumah. Dan hal terburuknya itu bercerai." Gadis itu mengangkat kepalanya ke atas agar air matanya tidak tumpah. Jujur, ia sudah menahan air matanya selama berbulan-bulan agar tidak tumpah dengan percuma.

"Semuanya ga bakalan sama lagi."

"Maafin gue yah karena gue selalu datengin lo di saat gue lagi banyak masalah. Maafin gue soal itu." Pinky mengembangkan senyumnya sambil mengusap setitik air mata yang jatuh dari matanya.

"Gue kangen lo." karena tidak tahan, akhirnya Pinky meluncurkan air matanya dan mengusap usap nisan itu.

"Kadang gue kangen sama lo bukan karena gue lama gak ketemu sama lo, tapi karena apapun yang gue lakuin gue pengen lo selalu ada di samping gue." kini air mata Pinky mengalir dan terjun bebas di pipinya.

"Damn, I miss you." Pinky memalingkan wajahnya ke samping, menatap nanar setiap gundukan yang berada di dekatnya dan juga takut karena hanya dirinya yang berkunjung disini sore ini.

"Gue pengen lo balik ishaq, gue pengen lo ada di sisi gue lagi."

"Guee kangen lo. Gak ada lagi yang meluk gue saat gue lagi sedih, gue rela kok kalau lo bangkit dari kubur lo ini dan muncul di hadapan gue cuman pake kafan doang. Gue gak bakalan takut bahkan gue bakalan peluk lo." Pinky mengusap air matanya yang sedari tadi tidak bisa berhenti untuk keluar.

"Makasih udah mau denger curhatan gue, dari lo hidup sampai lo tinggal di sini, lo masih setia dengar in curhatan gue, gue berterimakasih banget loh sama lo." ia memeluk nisan yang berada di hadapannya itu sambil menangis sejadi-jadinya.

"lo tau ishaq, kalau gue kangen sama lo gue cuman bisa mikirin dan doain lo sebelum gue tidur. Kalau gue kangen sama lo tapi gue cuman bisa flashback sama kenangan kita waktu kita masih SMP dulu. Gue kangen lo ishaq tapi lo udah jauh dari gue, lo ninggalin gue." ia seketika mengingat kejadian di masa lalu.

Love Will RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang