"Hey, Jessie ya?"
Jessie menoleh ketika ada seseorang yang memanggilnya. Ia menemukan sosok tinggi gempal yang tengah tersenyum padanya.
"Iya. Siapa ya?"
"Aku Michael, temen kecil kamu dulu. Masih ingat nggak?"
"Michael? Temen kecil? Michael temen kecil?" gumam Jessie berusaha mengingat-ingat. "Oh iya, gue ingat. Loe ngapain di sini?" tanya Jessie.
"Aku kuliah di sini, ngambil jurusan teknik industri. Kamu ngambil jurusan apa?"
Teknik industri? Pinter banget dong dia?
"Gue anak seni musik," jawab Jessie diikuti cengengesan.
"Oh ya udah. Aku duluan ya, bye!" ucap Michael langsung pergi.
"Iya. Ati-ati!"
Jessie menghela napasnya. Kenapa bocah menyebalkan itu bisa kuliah di sini? Jessie mengakui bahwa sekarang cowok itu jauh lebih keren daripada sepuluh tahun lalu. Dia juga sempat menyimpan rasa padanya dulu. Tapi itu dulu, waktu mereka masih sama-sama ingusan. Nah, kalo sekarang mereka dipertemukan kembali dan Michael sudah berubah menjadi tampan sekali? Apakah rasa-rasa itu akan muncul lagi? Semoga saja ini adalah pertemuan pertama sekaligus terakhirnya.
***
Hari ini Jessie berangkat sangat pagi. Sengaja, untuk melihat Calum. Dan memang ia menemukan Calum tengah duduk bersama senior perempuan. Dan orang itu adalah orang yang sama dengan senior perempuan yang berbicara dengan Calum kemarin. Mereka tampak seperti pasangan kekasih. Tunggu, jangan menangis di sini Jess!
"Pokoknya gue nggak mau tahu! Gue harus cari info tentang cewek itu!" gumam Jessie.
"Heh, ngapain pagi-pagi gini udah sewot aja?" seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya dari belakang.
"Yaelah, Ton! Ngagetin gue aja loe!"
"Yaelah, Jess! Panggil gue Ash jangan Ton! Emangnya gue truk tronton?" Ashton mendengus sambil merapikan rambutnya.
"Ya.. sebelas dua belas lah,"
Entah mengapa Jessie merasa sudah kenal sangat lama dengan Ashton. Ashton ibarat figur saudara laki-laki yang tepat untuk Jessie.
"Enak aja loe! Btw, loe lagi ngeliatin apa sih?"
Tiba-tiba Jessie teringat bahwa Ashton tahu seluruh informasi yang ada di kampus ini. Gadis itu harus menanyakannya pada Ashton.
"Itu, loe kenal cewek itu?" Jessie berusaha sembunyi-sembunyi menunjuk Calum dan teman perempuannya.
"Oh, itu Catherine, anak seni rupa."
"Siapanya Calum?"
"Uhm, gue nggak tahu.."
"Apa? Kenapa loe sampe nggak tahu? Bego banget sih loe Ton!"
"Lah emangnya gue harus tahu semua infonya dia gitu? Kalo gue dibayar mah gue mau-mau aja!" kelakar Ashton.
"Loe mau berapa?"
"Yaelah nih bocah serius amat, gue becanda kali!"
"Yaelah Ton kali ini aja! Bantuin gue please! Loe mau berapa gue kasih dah!"
"Yaelah sok tajir loe!"
"Yaelah kebanyakan yaelah loe!"
Ashton terlihat menimbang-nimbang. Namun, dari wajahnya sangat terlihat bahwa ia tidak serius. "Ya udah, gue mau dah."
"Jadi loe mau berapa duit?"
"Nggak perlu duit! Gue mau free hotspot dari loe selama seminggu!" tukas Ashton dengan senyum liciknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days - Luke Hemmings
Fanfiction[Completed] 7 days is too long time. -Luke 7 days is too short time. -Jessie Tunjukkan karyamu❤