Docapt-2

18.5K 727 0
                                    

Arsya POV

Malu gue malu , bayangin aja ditabrak didepan banyak orang terus gue ditinggal gitu aja

"Lo kenapa sya?"tanya adrian yang baru datang kenapa gak daritadi datang nya waktu gue ditabrak"Terus barang-barang lo kenapa pada berserakan semua?"tanya adrian lagi meletakkan dua minuman yang ia bawa dan membantu gue mengambil barang-barang gue

Gue menarik napas sejenak "ada orang gak jelas nabrak gue dan semua barang gue berjatuhan terus lo tau? Dia ninggalin gue gitu aja dan yang paling parah gue diiatin banyak orang , malu yan malu"omel gue ke adrian bodo amat lah sama adrian yang bingung intinya gue lagi luapin kekesalan gue sama orang itu.

Adrian yang awalnya natap gue aneh, sekarang ketawa membuat gue natap dia heran

"Kok lo ketawa? Ketawa kenapa ada yang lucu, oh lo ketawain gue juga"tanya gue ketus

Adrian terkekeh"sya,sya gue tau barang-barang lo jatuh gara-gara lo sendiri, iyakan?"tanya adrian wah ini orang sembarangan jelas-jelas gue korban disini

Gue natap tajam adrian"kata siapa?jelas-jelas gue korban disini, lo bela orang yang gak jelas itu jadi sama-sama salahin gue?"tanya gue ngotot

Adrian terkekeh lagi mendengar pertanyaan gue"lo bayangin aja deh yakali lo cari barang ditengah jalan begini"jelas adrian yang membuat gue mengedarkan pandangan sekarang gue baru sadar gue ada di tengah jalan eh bukan dipinggir ke tengah dikit sih

Gue natap adrian lagi"iya gak ditengah jalan juga kan?"kata gue ngotot

Adrian menggelengkan kepalanya"yaudah bodo ah, cape gue ngomong sama lo keras kepala!, yaudah ayo"ucap adrian beranjak dari tempat kita tadi , gue jalan nunduk sedikit malu gara-gara kejadian tadi

*****

Setelah menunggu sekitar 15 menit akhirnya adrian dan arsya pun berangkat.
Arsya berjalan dengan senyuman yang mengembang membuat adrian ikut tersenyum

"Gue seneng liat lo kaya dulu lagi sya"batin adrian

Mereka akan melakuan perjalanan kurang lebih satu setengah jam arsya, sedang asik menikmati pemandangan arsya merasakan perutnya berbunyi
Arsya menengok adrian sedang terlelap ia tak tega membangunkan adrian. Ia bangkit dari duduknya memanggil pramugari memesan makanan.

Beberapa saat kemudian makanan yang ia pesan datang

"Permisi miss ini pesanan anda"ucap pramugari seraya menaruh makanan didepan arsya

Arsya tersenyum"terima kasih"ucapnya yang dibalas senyuman

"Selamat menikmati"ucap pramugari itu lalu berlalu

Saat menikmati makanan arsya melihat adrian yang terbangun dari tidurnya. Adrian mengumpulkan kesadarannya

"Nih yan makan dulu udah gue pesennin buat lo"ucap arsya membuka tutup saji makanan

Adrian menatap arsya sekilas lalu mulai menyantap makanannya"Duh lo perhatian banget si"seru adrian mengacak pelan rambut arsya

"Lo kebiasaan banget, jadi berantakan rambut gue"ucap arsya kesal menepis tangan adrian

Mereka makan dalam diam menikmati sajian mereka masing-masing.

Adrian dan Arsya tampak sibuk membicarakan apa saja yang akan mereka lakukan disana setelah tugas mereka selesai. Tiba-tiba seorang pramugari berlari ke arah bangku penumpang dan membuat beberapa orang bingung termasuk mereka berdua

"Perhatian ada pasien darurat, kalau ada dokter di pesawat ini mohon hubungi kami"ucap pramugari tersebut panik

Lantas arsya dan adrian mengangkat tangan mereka.Membuat pramugari tadi bernapas lega

"Ikut saya ke ruang kabin"ucap pramugara

Arsya dan adrian mengikuti pramugara tersebut ada keterkejutan dalam diri arsya saat melihat orang didepannya

"Cowo itu? Pilot ? Hah ?"

Arsya terpaku beberapa saat menatap seseorang didepannya yang terlihat fokus ke depan

"Sya? Lo kenapa?"ucap adrian menepuk pundak nya

"Aah, gak papa"jawab arsya

"Ohh gue kira kenapa? Yaudah yo periksa sekarang"Ucap adrian berdiri disebelah lelaki co-pilotnya

"Kenapa jadi gue yang meriksa dia sih"

Mau tidak mau arsya tetap memeriksa seseorang didepannya ini yang beberapa saat lalu membuat nya malu di tengah bandara

"Oke lupakan itu sya,tugas lo cuma periksa dia aja"

Arsya dan adrian tampak sedikit terkejut saat memeriksa
"Tidak salah lagi mereka berdua keracunan"ucap arsya

"Segera bawakan kotak P3K"timpal adrian"gue ambil alat kita di tas dulu"ucap adrian ke arsya lalu berlalu

"Kenapa mereka berdua bisa keracunan, memang sebelumnya mereka makan apa?"tanya arsya

"Tidak ada sebelum penerbangan tadi mereka hanya minum air putih"jawab pramugara

Adrian kembali bersama pramugari yang membawa kotak P3K, adrian dan arsya mulai mengobati mereka berdua dengan beberapa alat yang mereka punya sedikit sulit memang memeriksa Pilot dan Co-pilot yang masih mengoperasikan pesawat tapi mau bagaimana lagi?

"Bagaiman dokter?"tanya pramugara tersebut dengan wajah khawatir

"Untungnya mereka hanya terkena racun dalam dosis kecil, tidak akan parah"jelas arsya

"Apakah kalian bisa menunjukan botol air minum mereka berdua yang mereka minum sebelum penerbangan kita"tanya adrian

"Ini dia"sahut pramugari memberikan botol air minum tersebut

Adrian memeriksa air minun tersebut dan arsya memberikan obat kepada mereka berdua untuk mengurangi rasa sakit nya.
Sedikit sulit memang memberikan mereka obat sedangkan mereka fokus pada perjalanan nya

Arsya menatap orang didepannya datar orang itu masih fokus akan kedepan bagaimanapun ia harus menjalankan pesawat ini sekalipun ia merasakan sakit
Arsya masih tampak berjaga duduk ditengah dua orang ini terjadi sedikit guncangan dipesawat membuat teriakan dari beberapa penumpang.

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang