Docapt-20

8.4K 404 11
                                    

Arsya terhenyak melihat isi kotak tersebut foto dirinya yang di tusuk dengan jarum bersama ayam mati yang berlumuran darah.

Nafas nya tercekat seakan tidak percaya ia mendapatkan paket seperti ini, perhatian arsya beralih pada ponsel di meja yang bergetar tanda sms masuk

Unknown

Bagaimana mana sayang? Kejutan ku apa kau suka? Itu belum seberapa masih akan ada kejutan yang lain untuk mu sweetheart 💕

Arsya menutup kotak tersebut dan langsung meng klik tombol call pada ponselnya

"Nomor yang anda tuju--"

Arsya meremas ponsel ditangannya menetralkan detak jantungnya

"Apalagi ini? Apa sih mau lo"ucap arsya pelan sambil melihat kotak tersebut.

Tanpa pikir panjang ia memotret kotak tersebut sebelum di buang karena menurutnya pasti orang ini punya maksud lain mengirim kan ini.

Arsya berjalan keluar ruangan ke arah belakang rumah sakit untuk membuang kotak tersebut ia memijat keningnya pelan baru kali ini ia mendapat hal semacam itu, tidak mau terlalu memikirkan arsya berjalan kembali ke ruangannya.

*****

Karena terlalu fokus membaca untuk operasinya siang ini amara sampai tidak sadar ada seseorang masuk ke ruangan nya.

"Serius amat bu dokter"orang itu mendorong buku yang dibaca amara alhasil mengenai wajah nya.

"Rese ish"

Adrian hanya mampu tersenyum jahil,"Lo nggak ada keluar ruangan perasaan dari tadi pagi, lo udah makan?"

"Belum, nanti aja waktu selesai praktek"sahut nya bergerak meletakkan buku yang ia baca di atas meja.

"Mana asisten lo?"tanya adrian melirik meja kerja rindi yang kosong.

"Sakit deman kayanya"

Adrian mengangguk paham,"Ehm sya"panggil nya sedikit ragu akan membahas hal ini.

"Kenapa?"arsya menoleh

Adrian tampak bingung memulai bicara dari mana,"Lo masih belum baikan juga sama rico?"

Arsya menatap tajam,"kenapa pake bahas dia sih yang lain aja kenapa"

Adrian menghela nafasnya,"Bukan gitu masalah nya struktur kita kan bentar lagi di rubah tuh"

"Terus?"

"Kan jessica bakal kerja lagi kalo dia yang jadi asisten lo gimana?"

Arsya terdiam sesaat memikirkan perkataan adrian yang mungkin saja bisa kejadian,"Ya gue belum mikir sampe situ"

"Yakin?"

"Hmm, adrian bahas yang lain aja kenapa sih gue males denger nama mereka berdua"sahut arsya lekas

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang