Docapt-14

9.1K 420 5
                                    

"Makasih ya bas udah anterin gue"ucap arsya saat mereka sudah didepan rumah sakit tempat arsya bekerja

Bastian mengganguk,"sama-sama"

"Ya udah kalo gitu gue turun dulu, lo pulang nya hati-hat jangan sampai nabrak orang lagi"ucap arsya sedikit menyindir bastian akan kejadian mereka tadi hendak membuka pintu mobil tapi pergerakan nya di tahan bastian saat bastian ingin mengatakan sesuatu

"Ehmm, sya ntar malam lo ada acara nggak?"tanya bastian sedikit was-was akan jawaban arsya

Arsya menatap lekat bastian, kemudian tersenyum lembut,"nggak ada bas, emang kenapa?"tanya arsya balik

"Gue mau ngajak lo dinner mau nggak?"

Arsya tampak berpikir sejenak,"nggak salah lo ngajak gue dinner ?"tanya arsya lagi yang dibalas gelengan bastian

"Nggak lah masa iya gue salah, mau nggak?"ucap bastian bertanya sebenarnya niat awalnya bukan dinner hanya jalan-jalan biasa tapi entah kenapa pemikiran bastian berubah begitu saja

Arsya mengangguk sebagai balasan,"iya bas, jam berapa?"

"Gue jemput aja rumah lo dimana?"

Arsya menggeleng pelan,"gue berangkat sendiri aja, lo kasih tau gue aja di mana tempatnya"

"Nggak bisa gitu dong sya kan gue yang ngajak harus gue lah jemput sama antar lo juga"kekeh bastian tidak ingin di bantah

"Ntar gue ngerepotin lo lagi karena rumah ke jauhan"

Bastian terkekeh mendengar penuturan arsya,"ya nggak lah santai aja mau rumah lo di ujung dunia juga gue jemput"ucap bastian

Arsya terkekeh juga,"enak aja di ujung dunia, ya udah kalo gitu gue turun dulu"arsya membuka pintu mobil saja ingin menutup pergerakan nya terhenti lagi karena bastian--

"Jangan lupa sms alamat rumah lo"kata bastian mengingatkan

Arsya memutar bola matanya,"iya iya udah sana"ucap arsya menutup pintu mobil melangkah mundur saat mobil bastian berlalu dihadapanya dan hilang di balik gerbang.

Arsya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya,'kenapa rasanya kaya orang jatuh cinta? arsya lo mulai deh" tutur arsya dalam hati

******

Terlihat jelas saat ini wanita itu sibuk sendiri mengacak dan mengeluarkan semua dress nya yang ada didalam lemari hingga beberapa kali mencoba drees nya seakan semua tidak ada yang pas. Sedangkan beberapa saat lalu ia sudah mengirimkan sms alamat rumahnya kepada bastian, setelah melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 18:20 WIB ia berjalan menuju meja rias mungkin merias wajah lebih dulu adalah pilihan terbaik setelah tidak mendapatkan drees ia mulai memoles wajahnya memilih make up yang natural saja dengan kesan simple adalah pilihan arsya malam ini.

Ketukan pintu membuat pergerakan nya berhenti melangkah menuju pintu,"kenapa ma?"tanya arsya saat ia membuka pintu dan mamanya lah yang tadi mengetuk pintu kamarnya

Emely mengerutkan keningnya saat melihat putrinya membuka pintu ada yang berbeda dari arsya pikirnya,"kamu mau kemana sayang? "Tanya emely

"Arsya mau jalan sama temen ma"jawab arsya

Emely menggeleng,"jalan sama temen? Dandan?"pertanyaan emely lantas membuat arsya salah tingkah

Arsya bergerak salah tingkah,"nggak papa biar beda aja mah"ucap arsya tersenyum malu

Emely sedikit maju dan tampak terlihat sedikit kamar arsya yang berantakan karena terlihat beberapa dress di atas kasurnya emely berjalan masuk ke kamar arsya yang diikuti arsya dibelakang menuju kasur yang penuh dengan dress arsya mengangkat salah satu nya,"Anak mama mau kemana sih? Hmm sampai segitu nya milih baju?"emely tersenyum menggoda sambil memperhatikan dress yang berserakan

Arsya maju menggambil gaun di tangan mamanya,"Temen ma temen, serius deh"

"Pacar juga nggak papa"

"Mama apaan sih"

Emely mengintruksikan arsya untuk duduk di atas kasur-nya ia berjalan menuju lemari arsya mengedarkan pandangan nya mencari dress yang menurutnya pas untuk putrinya itu, pergerakan emely tak lepas dari pandang arsya ia sampai saat mama-nya itu mengeluarkan dress berwarna hijau tosca yang sedikit tua dengan aksen bunga yang menampilkan bahu mulusnya ketika ia memakai karna lengan nya yang tersampir di kedua sisi bahunya.

"Coba ini deh mama rasa cocok sama kamu"arsya mengambil gaun yang diberikan mama nya untuk dicoba tak perlu waktu lama arsya keluar dari kamar mandi dengan balutan dress yang sangat pas di tubuhnya langsingnya.

"Coba ini deh mama rasa cocok sama kamu"arsya mengambil gaun yang diberikan mama nya untuk dicoba tak perlu waktu lama arsya keluar dari kamar mandi dengan balutan dress yang sangat pas di tubuhnya langsingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ps:jadi penampilan arsya sama kaya model-nya

"Cantik banget sayang "ucap emely terperengah melihat penampiln arsya yang menurutnya sangat jarang ia lihat akhir-akhir ini.

Arsya berjalan menuju lemarinnya yang berkaca benar kata mama-nya dress nya terlihat pas ditubuhnya kenapa ia melewatkan dress cantik ini pikirnya

"Yaudah kamu lanjutin lagi deh siap-siapnya mama mau turun dulu"ucap emely berjalan keluar

"Mama tadi ke kamar aku mau ngapain?"

"Mama mau ngajak kamu makan malam sambil nunggu papa eh kamu nya mau pergi nggak jadi yaudah kalo gitu mama turun mau nungguin papa katanya udah dijalan"ucap emely melanjutkan langkahnya

Arsya mengangguk paham dan berjalan menuju kasurnya mengembalikan semua dress ke dalam lemari.

Ting

Suara notifikasi dari i-phone lalu ia membuka pesan wa tersebut

Bastian

Gue udah depan rumah lo nih.

Membaca pesan dari bastian lantas membuat arsya mengambil tas nya di sofa dan keluar dari kamar untuk turun, arsya mengedarkan pandangannya rumahnya tampak sepi kemana mama nya?. saat arsya sampai ruang tamu ia sedikit terkejut saat melihat bastian dan mama-nya sedang berbincang

"Itu dia arsya"ucap emely melihat putrinya yang memuruni tangga lantas bastian mengikuti arah pandang emely

"Cantik"

Satu kata itu yang terlintas di pikirannya ia tadi bahkan berpikir kalau arsya akan biasa saja karena hanya makan malam dengan nya ternyata pikirannya salah.

"Bas"

"Bas"

"Eh iya sya, kenapa"tanya bastian seperti orang bodoh karena terlalu memperhatikan arsya

"Kenapa? ayo berangkat"

Bastian tampak salah tingkah,"yuk"sahutnya seraya berdiri

Emely hanya menggelengkan kepalanya melihat dua orang didepanya ini

"Tante aku izin ngajak arsya jalan dulu ya"kata bastian meminta izin pada emely

Emely mengangguk sebagai jawaban,"iya jangan pulang malam-malam"

"Mah arsya berangkat dulu"pamit arsya

"Permisi tante, bastian sama arsya berangkat dulu"pamit bastian

Emely tampak tersenyum bahagia melihat kedua-nya dan didalam hati nya ia berdoa semoga masa lalu arsya tidak terulang kembali

"I hope so" batin emely

***

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang