Docapt-10

10.8K 427 2
                                    

Saat ini mereka dalam perjalanan pulang jalan kaki menjadi pilihan arsya dan bastian mereka melewati banyak pohon maple yang terlihat indah saat daunnya berjatuhan.

Terlihat daun maple warna merah di atas kepala mereka berdua bastian menggapai daun itu saat tepat di atas kepala arsya,"lo tau nggak istilah orang dulu"tanya bastian memperlihatkan daun maple

Terlihat daun maple warna merah di atas kepala mereka berdua bastian menggapai daun itu saat tepat di atas kepala arsya,"lo tau nggak istilah orang dulu"tanya bastian memperlihatkan daun maple

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsya menautkan alisnya,"gue belum pernah denger tuh, emang apaan?"tanya arsya

"Katanya kalo kita ngambil daun maple yang lagi berjatuhan kita bakal kesini lagi sama orang yang jalan sama kita sekarang"jelas bastian yang dihadiahi tawa arsya

"Lo percaya sama begituan, ampun bas lo anak tahun berapa sih?"tanya arsya dengan kekehannya

Bastian menggaruk tekutknya yang tak gatal,"kan kata orang dulu, gue sih sekedar tau aja"

"Terus lo percaya"

Bastian mengangguk samar,"sempet percaya sih"ucapan bastian membuat tawa arsya pecah

"Lo mah percaya sama begituan, kalo gue nih ya nggak lah percaya mana mungkin kejadian coba"kata arsya membuat bastian salah tingkah

Baru saja bastian ingin membuang daun itu tapi ia urungkan,"gimana kalo kita buktiin"ucap bastian mantap

"Buktiin? Gimana caranya coba"tanya arsya ragu karena menurutnya sangat tidak mungkin mereka akan bertemu lagi ditempat yang sama

"Kalo misalnya kita ketemu lagi disini berdua berarti kata-kata gue terbukti"

"Kalo nggak?"

"Berarti itu cuma katanya doang bukan faktanya"sahut bastian,"gimana?berani nggak?"tantang bastian

Arsya tampak berpikir lalu mengangguk,"boleh juga"

"Kalo gue bener lo harus ikutin perintah gue saat kita ketemu nanti, berani nggak?"ucap bastian dengan nada beraninya

"Siapa takut, kan gue nggak percaya jadi gak bakal kejadian"balas arsya tak kalah mantap

"Oke deal"

"Deal"

"Perjanjian macam apa ini?"batin arsya

"Perjanjian buat kita ketemu lagi sya"batin bastian

Tidak ada yang tahu bahwa hatipun dapat saling membalas kata bahkan mereka pun tak tahu.

****

Saat ini arsya sudah sampai didepan hotel melihat arloji disebelah tangan kirinya 13:15 satu jam lagi ia akan check in menuju indonesia arsya melanjutkan langkahnya menuju lift sepertinya ia harus mandi setelah ini.

"Baru pulang sya?"tanya adrian saat berpas-pasan dengan arsya didepan pintu

"Iya nih"

"Lama banget lo jogging, lama jogging-nya atau lama jalan-jalannya?"goda bastian

"Apaan sih yan"

Adrian terkekeh,"elah lo so-so'an rahasia-rahasiaan lagi sama gue, gue udah tau ko sya"

Arsya memutar bola matanya,"lo ngomong apaan sih ya? Gak jelas daritadi sumpah, udah ah ntar gue juga gak jelas lagi. Gue masuk dulu"ucap arsya masuk dan menutup pintu kamarnya tetapi ada yang menahan

Kepala adrian sedikit muncul,"lo sama dia cocok"ucap adrian tersenyum jahil dan langsung berlari menuju kamarnya

"Adriannn"

Dengan langkah kesal arsya menutup pintu sedikit keras melepaskan sepatunya dan melemparkan semua belanjaannya ke sofa ia langsung merebahkan diri ke kasur

"Lo sama dia cocok" ucapan adrian barusan terngiang di telingan arsya ia bangkit dan merubah posisinya menjadi duduk arah yang pas karena langsung berpas-pasan dengan cermin.

Arsya melepaskan syal yang diberikan bastian tadi arsya tersenyum samar memperhatikan syal nya ia tidak bisa mendustai hatinya sendiri rasa nyaman itu muncul saat ia bersama bastian

"Apaan sih sya? Lo itu baru kenal sama dia"ucap arsya tersadar dari lamunannya

Tak mau berlama-lama arsya berdiri berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan tidak siap untuk meninggalkan kanada secepat ini.

****

"Iya gue lagi jalan mau kebandara"

"Oh oke kalo udah sampe telpon gue biar gue jemput"

"Iya..iya masih lama kali lo lebay banget si na"

"Lo jahat banget si masa iya sahabat sendiri dibilang lebay kan gue perhatian sama lo"

Arsya memutar bola matanya,"iya deh iya yang perhatian, udah dulu nya na gue udah sampe depan bandara"

"Oke , jangan lupa telpon gue"

"Iya diana ku sayang , udah ah gue tutup bye"

"Eh tunggu-tunggu , sya lo juga hutang cerita sama gue"

Dengan kesal arsya mematikan ponselnya,"bodo na bodo"rasa kesalnya tiba-tiba saja muncul saat ia harus mengingat orang itu lebih tepatnya bajingan itu.

Saat ini arsya dan adrian sudah didalam pesawat sibuk dengan pikiran masing-masing terlebih lagi arsya ia terus mengingat kata bastain,"mereka akan bertemu lagi disini ditempat yang sama" ia tersenyum sendiri jika terus mengingat kata itu. Arsya menatap ke luar jendela rasanya sebentar sekali ia berada di sini ia pun mempunyai rencana sendiri,"gue bakal kesini lagi.harus!"

Menepuh perjalanan yang lumayan i'm coming jakarta dan ia harus melihat kembali orang yang sangat ia hindari dan satu kata untuk kanada ,"bye bas"

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang