Docapt-4

15.9K 681 10
                                    

Aldi kembali ke ruangan dimana bastian dan harun dirawat

"Dari mana aja lo"ucap bastian saat aldi membuka pintu

"Kenapa lo senyum-senyum segala? Kesambet"timpal harun risih melihat ekspresi aldi

Aldi terkekeh sambil menutup pintu"dari luar gue cari udara seger"sahut aldi dengan cengirannya membuat bastian dan harun mengerutkan keningnya

"Lo kenapa sih senyum-senyum , senyum lo penuh arti al"ucap harun bangkit dari tidurnya dan bersandar di kepala ranjang

"Terus aja negatif sama gue"ketus aldi merebahkan dirinya disofa dan mengeluarkan ponselnya

"Di, kartu nama siapa nih?"tanya bastian memegang kartu nama yang ia lihat di atas nakas

"Kan ada namanya bas tinggal dibaca"sahut aldi tidak mengalihkan pandangannya dari ponsel

"Arsyana Putri S .Sp.JP"ucap bastian membaca kartu nama nya"lo dapet darimana?"tanya bastian mengalihkan pandangannya ke arah aldi

"Minta dari orangnya lah"sahutnya lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel

Bugh

"Adaw, lo apaan sih run main lempar-lempar bantal segala"ucap aldi kesal bangkit dari tidurnya

Harun menatap tajam aldi"kalo ngomong itu liat orangnya jangan asik sendiri"

"Iya udah si gak usah pake lempar bantal segala"

"Lo berdua kenapa jadi berantem sih, kan gue cuman nanya kartu mana doang"ucap bastian menengahi adu mulut kedua sahabatnya itu

Aldi memutar bola matanya,"tau tuh harun duluan"

"Kenapa jadi gue yang salahin"protes harun

"Kan emang lo"

"Lo aja kali"

"Lo"

"Lo"

Bastian menarik napasnya,"diam"teriak bastian cukup keras membuat keduannya bungkam"lo berdua apaan sih kaya anak kecil banget"

"Oke-oke gue jelasin nih bas, gue dapet kartu nama ini langsung dari orangnya, orang yang waktu itu lo tabrak sekaligus yang udah nolongin lo waktu di keracunan di pesawat dan orang yang baru ketemu sama gue di taman"jelas aldi yang diangguki harun tapi tidak bastian

"Jadi nama tuh cewe arsya"tanya harun Aldi mengangguk,"dokter jantung dia"tambahnya

Ucapan aldi membulatkan mata bastian,"serius lo?"

"Bener kali kata aldi nih lo baca sendiri nama dia Arsyana Putri S .Sp.JP"sahut harun menautkan alisnya"keren lo bas, sekali nabrak cewe eh dokter"

Aldi bangkit menghampiri ranjang bastian merebut kartu nama dari tangan harun"gue baru sadar ada nomor hp nya, aje gile gue catet ah"baru saja aldi mengeluarkan ponselnya bastian sudah lebih dulu mengambil kartu nama di tangan aldi

"Wess, santai kali bas lo kaya kecopetan aja"

Harun menggeleng pelan,"bastian takut amat keduluan aldi calmdown aja kali bas"ucap harun menggoda bastian

Aldi menyenggol bahu bastian,"tau lo tenang gak bakal gue ambil ko"ucapan aldi membuat bastian salah tingkah tawa harun pecah seketika

"Skak mat bas, ketahuan sama kita dia mau deketin tuh dokter"cibir harun

Bastian menatap tajam dua orang di sampingnya,"lo berdua apaan sih gak jelas banget maksud gue bukan gitu kan siapa tau ini kartu nama palsu, iya kan?"balas bastian membela diri

"Ngeles aja lu"sahut aldi

"Tau kek bajaj"timpal harun

"Serah lu berdua lah kaga percaya sama gue,awas di gue mau lewat"bastian turun dari ranjang hendak berlalu dari mereka berdua

"Eh, kunyuk mau kemana lo?"tanya harun melihat bastian berjalan ke arah pintu keluar

"Cari angin"

"Kaya disini gak ada angin aja"sahut aldi yang dihiraukan bastian yang terus berjalan.

Lantas sikap bastian membuat tawa mereka berdua pecah,"ada-ada aja bastian"ucap harun menggelengkan kepala nya

******

"Lo jahat banget sih sama gue, berangkat tugas gak bilang-bilang"kata orang disebrang sana

"Ini kan gue mau bilang lo lebay banget si"

"Oh sekarang gitu sama gue, mentang-mentang lagi sama adrian lo buang gue gitu aja sya"arsya menggelengkan kepalanya mendengar respon diana terdengar sangat lebay di telinganya

"Lo apaan sih, gak lah kan gue juga baru tau sehari sebelum gue berangkat baru di kasih tau mana sempat kasih tau lo"jelas arsya

"Iya deh iya sorry , gimana disana? Seru gak?"

"Ya gitu , makanya lo rajin-rajin kerja biar bisa ikut gue sama adrian"ucap arsya sedikit menyindir,"jangan pacaran terus"timpalnya lagi

"Iya deh iya yang rajin, kata adrian lo kenalan sama pilot disana, woah keren dong kenalin kali sama gue namanya siapa"arsya mengeriyitkan alisnya

"Kenal pilot? Siapa?"batin arsya bingung

"Lo percaya kata adrian,gak ada gue gak kenal sama siapa-siapa disini"sahut arsya mengalihkan pembicaraan karena ia tahu kemana arah pembicaraan ini berakhir

"Cowo menyebalkan itu"

"Kayanya adrian gak mungkin bohong deh sama gue, lo nyembuyiin sesuatu dari gue"sahut diana menyelidik

Arsya menghela napasnya ia tahu kalau sahabatnya satu ini kepo maksimal dan keras kepala,"gak ada serius deh, na gue sibuk ntar kita lanjut lagi"balas arsya memutuskan telpon mereka tanpa menunggu balasan dari diana. Arsya tahu pasti sekarang diana sedang mengomel habis-habisan dengan ponsel nya yang anggap arsya.

*****

Entah apa yang dipikirkan bastian sekarang ia berjalan tak tentu arah mengelilingi rumah sakit ini sambil memegangi kartu nama seperti orang yang mencari alamat

"Kenapa tiba-tiba gue jadi kepikiran cewe itu si"

Bastian terus berjalan tidak begitu memperhatikan depannya kalau saja tidak ada tangan yang menahannya mungkin ia akan menabrak bak sampah didepannya

"Lo selain jalan gak pake mata ternyata lo jalan juga asal, bak sampah juga mau lo tabrak"ucap orang yang menahannya tangannya bastian membalikkan badan membuat jarak mereka begitu dekat dan tangan bastian di punggung orang itu

"Udah perhatiin gue, lepas ah tangan lo dari punggung gue kesempatan banget"cibir orang didepannya melepaskan pegangan mereka masing-masing

"Apa? Lo mau lewat silahkan"ketus orang itu

"Galak juga nih cewe"

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang