Docapt-23

8.1K 349 2
                                    

Arsya masih merasakan semuanya yang ia alami saat ini adalah mimpi dimana bastian mengatakan kalimat romantis dan melamar nya di depan banyak orang.

Arsya tersadar ini semua bukan mimpi saat tangan bastian menggandeng tangan nya mengajak nya menuju meja seseorang yang terdapat empat orang sedang berbincang arsya menyipitkan matanya saat mereka semakin dekat astaga...

"Papa.. Mama"arsya terperengah saat melihat kedua orang tua nya berada disini jadi...

"Selamat ya sayang",emely membuka suara dan bergerak memeluk arsya.

"Makasih mah"

"Anak papa udah besar ternyata, selamat sayang",sahut atariz yang berdiri gagah di sebelah emely.

Arsya tersenyum haru dan memeluk papanya,"arsya sayang papa, makasih pa"

Ataris mengelus sayang kepala arsya,"sama-sama sayang"

Arsya melepaskan pelukan nya dan melihat ke arah bastian dan kedua orang yang tengah memperhatikan nya dengan senyuman hangat.

Lelaki yang tengah tersenyum sukses membuat arsya terkejut dan terdiam ia tidak salah lihat bukan? Jadi bastian...

"Sayang kenalin ini papa dan mama aku, aku rasa sih kamu sudah tau siapa mereka"ucap bastian dengan nada menggoda arsya.

Arsya memalingkan wajah nya pantas saja bastian terlihat bebas saat keluar masuk rumah sakit dan tanpa arsya beritahu bastian tau dimana letak ruangan nya berada.

"Malam pak, ibu"sapa arsya pada ricard dan sonya yang tidak lain adalah direktur rumah sakit ia bekerja.

"Malam sayang, panggil nya mama sama papa aja, iya nggak bas?"ucap sonya tersenyum jahil

"Jadi gue dikerjain?"

"Malam juga dokter arsya"

Arsya tersenyum malu mendapat sahutan dari papa ricard.

Akhir nya mereka saling berbaur dan menikmati makan malam mereka. Bastian kembali mengajak arsya bertemu teman yang lain.

"Cie calon pengantin baru "ucap diana bergerak memeluk arsya,"akhirnya lo nikah juga, gue kira bakal batal nikah lagi tahun ini",kata diana menggoda arsya

Arsya membalas dengan menepuk pelan lengan diana,"enak aja, tapi thanks yah udah datang dan bohongin gue buat acara ini"

"Selamat dokter cantik"kata harun maju bergerak ingin memeluk arsya tapi terhalang tangan bastian,"calon istri gue enak aja"perkataan bastian lantas membuat semua nya tertawa

"Slow kali bas, dulu aja nggak mau. Iya nggak run?"timpal aldi

Harun menangguk sekilas,"tau dulu aja nggak mau, kalo dulu gue yang nabrak arsya udah gue tembak disitu juga kan lumayan cantik"

Bastian langsung mengeluarkan wajah masam nya yang membuat mereka tertawa.

"Lo nggak bareng rindi?"tanya arsya pada diana pasalnya sudah hampir satu minggu rindu tidak masuk kerja.

"Gue belum dapat kabar nya dari adrian, bisa aja dia ikut adrian tugas ke hawai"

"Maybe"

Arsya memang merasa aneh dengan rindi pasalnya gadis itu hilang tanpa kabar setelah kejadian ia di teror satu minggu yang lalu padahal arsya ingin sekali bertanya perihal ini.

"Dengan miss wijaya?"tanya seorang pelayan menghampiri meja mereka.

"Iya saya sendiri"

"Ini karangan bunga mawar untuk anda"pelayan tersebut memberikan sebuket bunga mawar merah berbentuk love dengan satu tangkai warna putih ditengah.

"Oh iya terimakasih"ucap arsya menerima karangan bunga tersebut dari pelayan.

"Baik, saya permisi"sahut pelayan tersebut dan melenggang pergi.

Arsya memperhatikan bunga tersebut tepat sekali bunga kesukaan nya.

Pasti andrian.

"Dari siapa?"tanya bastian

"Nggak tau, nggak ada kartu sama nama pengirim nya mungkin dari adrian dia kan nggak dateng",perkataan arsya di angguki bastian dan kembali mengobrol dengan yang lain.

Sedang kan arsya masih memperhatikan bunga yang ia letakkan di pangkuan nya, arsya rasa ada yang terselip di tengah² bunga nya benar saja kertas warna senada merah .

Bunga terindah untuk wanitaku malam ini.

Love 💕

Arsya merasakan degupan kencang di dada nya meremas kertas merah ditangan nya ia merasa ini sudah keterlaluan. Arsya masih terdiam memikirkan tanpa sadar ada yang melilit di tangan.

"Aah.."teriakan arsya mengundang perhatian ia menghempaskan bunga mawar nya.

"Astaga sya",diana menendang buket bunga yang mengeluarkan dua ular kecil berwarna hijau.

"Sayang",bastian bergerak memegang tangan arsya dan membawa nya berlalu dari sana.

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang