22. Gimme A Chance?

1.4K 335 22
                                    


"Vi, Maaf harus bikin lo makin pusing. tapi gue gabisa nahan ini juga. gue gabisa nahan ini lebih lama lagi. gue suka sama lo, Vi. dan kenapa kisah kita harus kayak gini?"

Gue langsung menatap siempunya suara dengan pandangan kaget.

"Jun, maksut lo apa sih...."

Renjun menghela nafas, "harua gue bilang sekali lagi kalo gue tuh suka sama lo?"

gue makin bingung.

"Jun, kalian tuh kenapa sih?"

"kalian lagi mainin gue ya? kalian lagi ngerjain gue ya?"

gue hampir nangis. "Jun, jangan bikin gue pusing..."

Renjun menggelengkan kepalanya. "lo tau gue gapernah main main soal hati, Vi."

gue langsung natep Renjun meminta penjelasan.

"masih ada 15 menit sebelum bel, ayo kekelas lo. gue jelasin disana." seru Renjun terus narik gue kekelas.

sampai didepan kelas, Seolhee dan Pinky terlihat sedang lari larian mengejar Chanwoo, disusul Eunwoo yang membawa sapu ditangannya. dan kelas gue rusuh as always.

Vernon yang sedang tertawa terbahak bahak langsung berhenti menatap gue dan Renjun yang baru memasuki kelas.

"WoY WOY WOY KASIH JALAN BUAT TUAN PUTRI" teriak Vernon langsung menghentikan Chanwoo yang sedang berlari.

"SAYANGGGGGGGG" teriak Chanwoo tanpa tahu malu. tumben.

gue natep Chanwoo bingung, "apa" tanya gue sambil nyuruh Renjun duduk duluan dibangku gue.

"Chanu, sini."

Chanwoo menurut. "kenapa my dear?"

"abis ditolak sama siapa lagi?"

wajah Chanwoo mendadak muram. "Yeri."

gue langsung meluk Chanwoo prihatin. "yang tabah ya, Wu."

gue langsung ngelepas pelukan gue sambil nepuk nepuk punggung Chanwoo pelan, "gue lagi ada urusan. gue urusin lo-nya ditunda dulu ya?"

"sialan lo, Vi! gue di nomor sekiankan!!!!" teriak Chanwoo saat gue udah sampe dikursi gue.

"Ayo jelasin Jun. biarin aja jomblo itu."

Renjun mengangguk pelan. "siapa aja yang udah ngaku suka?"

"Jeno, Jaem, lo."

Renjun menatap gue serius. "jadi, kita suka sama lo. kita selalu deketin cewe alesannya karena berusaha buat moveon, tapi gagal dan puncaknya pas Jeno ngaku."

"sejak kapan..." gumam gue

"kalau gue, gue baru sadar sejak SMP kelas 3."

Renjun tiba tiba megang tangan gue. "Vi, kasih gue kesempatan buat deketin lo, bukan sebagai temen. tapi sebagai cowo yang suka sama lo."

ASETON.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang