25

4.2K 215 4
                                    

Mereka berlima akan berlibur bersama selama 3 hari. Banyak hal yang sudah mereka rencanakan untuk liburan bersama. Seperti malam ini, awalnya mereka berencana untuk bakar-bakar makanan, namun malam ini di puncak hujan, alhasil mereka hanya menonton televisi.

"Ampun dah malah ujan ya" ucap Faris sembari melihat kearah luar melalui jendela.

"Malam pertamanya gatot nih" kata Livas sembari berjalan menuju Kay yang sedang duduk dimeja makan bersama Riska.

"Malam pertama lo gagal Vas?" tanya Rizal ambigu, "Kay lo gimana sih? Ko gagal, kesian kan bebep lo" lanjutnya kepada Kay.

"Ambigu lo Zal" Faris melempar bantal kepada Rizal yang duduk tak jauh dari dirinya.

"Rizal sudah besar, pikaran mu sudah dewasa, Rizal sudah pakai celana dalam" ucap Livas, "Eh malah nyanyi gue"

"Eh Jal, lo udah berhasil hubungin Sania belum?" tanya Riska pada Rizal.

"Udah dong, hebat kan gue" kata Rizal sambil menaik-turunkan alisnya.

"Wede, tembak Zal langsung, capcus, geura ih" kata Livas bertubi-tubi.

"Ko lo yang ngebet Vas?" tanya Faris heran.

"Ya biar jomblo kita yang satu itu nggak kesepian lagi. Biar kalo pergi bareng-bareng kaya gini dia kaga sendirian gitu, kan kesian" ucap Livas.

"Iya gue setuju tuh" Kay mengikat rambutnya menjadi satu.

"Duh kalian ini, sabar napa. Gue belum siap mental" ujar Rizal sambil memijat pelipisnya dengan tangan kanannya.

"Belum siap mental buat nembaknya maksud lo?" tanya Faris pada sahabatnya itu.

"Belum siap? Hello, mantan lo bejibun masih belum siap aja nembak cewe?" ucap Livas, sementara Kay dan Riska tertawa geli.

"Aduh berhubung gue orang ganteng, gue nggak mau ditolak" ucap Rizal percaya diri, "Orang ganteng masa ditolak, malu ah"

"Ya kalo lo emang ganteng, nggak mungkin ditolak" kata Kay.

"Contohnya gue, y g?" ucap Livas dengan pedenya.

"Serah lo pada ah, gue mau tidur" Faris bangkit dari duduknya dan berjalan menuju Riska, "Yu Ris" lanjutnya sambil menrik tangan Riska.

Dengan cepat Kay langsung menarik tangan Riska kembali, "Eh apa-apan lo? Lepasin tangan cewe lo!" ucap Kay dengan nada agak tinggi, "Jangan nodai villa ini nak"

"Yeilah lo malah mikirin nih villa, bukannya gue" kaya Riska.

"Hehe ampun mak ampun" Faris melepaskan tangan Riska dan berlari menuju kamar untuk para lelaki.

"Eh Ris, kamer yu" Kay berdiri sembari menrik-narik tangan Riska, "Gue ngantuk nih, eh kalo nggak kita gosipin cogan-cogan aja yu"

"Nah ide bagus, yu" Kay dan Riska pun berjalan menuju kamar yang disiapkan untuk anak perempuan. Sementara Livas berjalan mendekati Rizal, dan duduk disebelahnya.

"Giman Zal? Udah siap semua?" tanyanya.

"Siap dong, beres lah pokonya" jawab Rizal santai.

"Good lah kalo gitu"

"Tinggal liat aja reaksi doi besok malem" ucap Rizal.

***


Keesokan harinya..

"Ampun deh, udah pagi menjelang siang gini masih aja ujan" ucap Riska sambil berkacak pinggang didepan pintu villa.

"Padahal udah dari kemaren malem ya" Kay berjalan menghampiri Riska yang sedang memandangi air yang berjatuhan.

Stay With Me! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang