"Heh! Lo dimana onta? Katanya mau ketemuan" ucap Kay begitu telepon diangkat.
"Gue udah di taman" jawab Rizal dari sebrang.
"Dimana? Gue juga udah di taman"
"Coba lo jalan ke arah kanan. Gue ditengah-tengah taman, lo dipinggiran nya kan?"
"Okeoke, wait" Kay memutuskan sambungan teleponnya.
Kay berjalan ke arah kanan, sesuai dengan perintah Rizal. Setelah sampai ditengah taman komplek, Kay melihat sosok Rizal. Langsung saja ia menghampirinya.
"Udah lama ya Zal?" tanya Kay begitu sampai dihadapan Rizal.
"Nggak juga sih" jawab Rizal santai.
"Lo nggak mau duduk?" tanya Kay.
"Diri aja ya, biar enak" jawab Rizal, "Hmm Kay, langsung aja ya. Tapi sebelumnya—"
Tiba-tiba Livas, Riska, Faris, dan Sania datang menghampiri Rizal dan Kay yang sedang berdiri ditengah taman.
"Lo semua kenapa ada disini?" tanya Kay heran.
"Gue sengaja ngumpulin mereka Kay, gue mau mereka ngedenger penyesalan gue" jawab Rizal.
"Udah Jal, langsung aja" ucap Faris.
"Oh..Lo mau ngomong apaan sih?" tanya Kay kepada Rizal.
"Kay lo dengerin gue baik-baik. Masalah kemaren yang recording suara Livas, sebenernya itu semua kerjaan Gio sama gue. Gue dijanjiin Gio 'barang haram' itu asalkan gue bisa buat Livas ngerekam suara dia dan buat hubungan lo sama dia ancur. Begonya, gue nerima aja perintah Gio. Dan gue nyesel banget Kay sumpah, gue ngerasa bersalah banget sama lo, sama Livas juga" Rizal menjelaskan.
"Iya Kay, kamu percaya kan?" tanya Livas dengan muka memelas.
"Kay plis deh percaya, kesian tau Livas ngegalau mulu" ucap Riska meyakinkan Kay.
"Iya Kay, lo nggak kasian apa sama bebep Livas lo?" kata Faris yang sedang berdiri disamping Riska.
"Kay, ini semua salah gue, bukan salah Livas" ucap Rizal berusaha membuat Kay yakin.
Kay diam.
"Eh sumpah! Muka kalian lawak banget njir hahahaha" Kay malah tertawa melihat teman-temannya yang sedang berusaha meyakinkan dirinya.
"Kay lo lagi nggak gila kan?" tanya Livas heran.
"Lo sehat kan Kay?" tanya Riska.
"Kay lo setres ya?" tanya Faris.
"Lo nggak apa-apa kan Kay?" tanya Rizal.
"Apaan sih kalian? Gue nggak gila, gue sehat, gue nggak setres, dan gue nggak kenapa-kenapa" jawab Kay sambil cengengesan.
"Lo nggak marah?" tanya Livas yang masih kebingungan.
"Aduh, gini ya manteman, dengerin gue" kata Kay, "Gue tau ko, yang lakuin itu semua bukan Livas"
"Maksud lo?" tanya Livas.
"Gue nggak paham" ucap Faris.
"Dua Ris" kata Rizal.
"Elah kalian, jadi ceritanya tuh—" Kay menceritakan kejadian itu.
Tiba-tiba handphone Kay berbunyi, itu artinya ada pesan yang masuk.
Kay langsung membuka pesan tersebut. Pesan itu berisi sebuah rekaman suara dan pesan tersebut dikirim oleh Gionanta atau Gio.
Kay langsung berlari ke kamarnya untuk mengambil headset yang berada dikasur. Ia duduk dipinggir kasur dan mendengarkan rekaman suaran yang dikirimkan Gio dengan menggunakan headset tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me! ✔
Novela Juvenil[TAMAT] "Denger ya, kamu harus tetep sama aku terus, sampai kapan pun. Aku nggak mau kehilangan kamu, aku nggak bisa jauh dari kamu, Kay. Cuman kamu yang bisa bikin aku lebih baik kaya sekarang. Kamu juga yang udah bikin aku seneng. Walau awalnya ak...