Livas mengambil handphone nya yang terletak di meja pinggir tempat tidur.
"Anjir!!" Livas terkejut sekaligus kesal setelah ia melihat foto dan video saat ia dihukum tersebar luas di sosial media.
"Anj*ng, nih anak bener-bener nyari masalah ya sama gue!! Awas lo!!" Livas bergegas menuju kamar mandi, ia buru-buru membersihkan tubuhnya dan memakai seragam sekolah.
Setelah selesai, ia memakai sepatu dan mengambil tas di meja belajarnya. Livas keluar kamar dan mendekati meja makan, lalu mengambil selembar roti seraya bilang, "Ma, Livas berangkat duluan ya..dah."
Kemarin malam, Livas pulang ke rumah papanya, karena kebetulan seragam sekolahnya tertinggal di rumah.
Livas mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia ingin cepat-cepat sampai di sekolah.
Livas hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai di sekolah. Setelah sampai, ia berlari menuju kelas Kay. Dan ternyata, Kay belum datang. Ia akhirnya memutuskan untuk ke kelasnya terlebih dahulu.
Setelah Livas menaruh tas di kelasnya, ia kembali kedepan pintu kelas Kay.
Tak berapa lama Livas berdiri, tiba-tiba ada perempuan yang sedang berjalan menuju kelas XI IPS 2. Perempuan itu mengenakan jaket kulit berwarna hitam dan rambut yang diikat satu. Perempuan itu tak lain tak bukan adalah, Kay.
Kay melewati Livas begitu saja, padahal Kay tahu kalau ada Livas di depan pintu. Saat Kay melewati Livas, Livas menahan tangan Kay dan menariknya ke dinding kelas Kay yang kosong. Ia mendorongnya hingga punggung Kay menempel dengan dinding tersebut, dan tangan kanan Livas menahan bobot tubuhnya ke dinding tersebut sedangkan tangan kirinya mengenggam kuat-kuat tangan kanan Kay, sehingga perempuan tersebut tidak bisa kabur dari dirinya.
Sekarang jarak antara mereka begitu dekat, jika dilihat-lihat Livas seperti ingin mencium Kay.
"Lo apa-apan sih?! Lepasin gue!!" Kay berusaha melepaskan diri dari Livas.
"Maksud lo apa nyebarin foto sama video gue?!" Livas membentak.
"Oh..Lo ngelakuin ini karena lo nggak terima, iya?!"
"Menurut lo?!"
"Livas lepasin gue!! Lo boleh marah-marah sama gue, tapi jangan kaya gini caranya!! Lepasin gue!!" Kay berusaha untuk kabur dari Livas.
"Nggak akan gue lepasin!!"
"Livas please, lo tau nggak sih? Kita keliatan kaya mau ciuman tau!!" Rengek Kay.
"Lo diem atau gue bakal cium lo beneran! Biar keliatan 'ciuman', bukan 'mau ciuman' lagi!!" Livas memajukan muka nya kearah muka Kay. Livas harus menunduk sedikit, karena ia lebih tinggi dari Kay.
"Aaaaaaa Livas!!!" Teriak Kay.
"Diem lo!" dengan cepat Livas menutup mulut Kay dengan tangannya.
"Livas, gue mohon lepasin gue! Kalau guru ada yang liat gimana?" Rengek Kay setelah Livas melepaskan tangannya.
"Gue udah kebal sama omelan guru-guru. Lo mau gue lepasin? Oke, tapi lo harus ikut permainan gue."
"Permainan apaan emang nya? kalau macem-macem gue nggak mau!"
"Gampang,lo harus tatap-tatapan sama gue sampe bel masuk dan nggak boleh ngedipin mata. Gimana? Ya terserah lo sih, kalau lo mau bebas dari gue ya lo harus terima." Ntah apa yang melintas dipikiran Livas, sehingga ia mengajukan satu permainan yang tidak biasa.
"O..Oke-oke gue bakal coba." Kay menerima permintaan Livas.
Udah deh gue ikutin aja, biar cepet!, batin Kay.
"Oke, kita mulai ya." Livas mulai menatap mata Kay tajam-tajam.
"Oke," jawab Kay penuh keterpaksaan.
Bel masuk masih 10 menit lagi, itu artinya mereka akan bertatapan selama 10 menit.
Saat bertatapan, mereka berdua saling menilai satu sama lain di dalam hati masing-masing.
Diliat-liat Kay cantik juga, cute lagi. Matanya yang bulet, hidung yang mancung, bibir yang seksi, cantik. Pasti bakal asik kalau bisa jadi sahabat dia apa lagi tunangan nya. Tapi kenapa nih anak bandel ya? Gue bingung. Kaya nya gue bisa berubah jadi lebih baik cuma sam dia deh. Ishh..apaan sih,gue mikir apaan sih. Batin Livas.
Kenapa nih cowo jadi keliatan ganteng ya? kata Riska bener juga. Kenapa gue ngerasa nyaman ada di deket dia kaya gini? Kenapa gue pengen dia selalu ada di samping gue? Aneh banget dah, kayanya gue mau sahabatan beneran sama dia. Ihhh..gue mikir apaan sih, ngaco aja dah. Batin Kay.
Kriiingggg!!!!
Bunyi bel masuk berbunyi, membuyarkan lamunan mereka berdua. Kay yang tersadar duluan, mendorong tubuh Livas agar ia tersadar juga.
"Sana lo!!" Kay mendorong Livas.
"E..Eeh sabar kali neng, lagi menikmati juga." ucap Livas masih setengah sadar.
"Menikmati apa maksud lo?" tanya Kay heran.
"Ng..Nggak ko," jawab Livas, menikmati anugrah tuhan yang ada dihadapan gue saat ini, batinnya.
Kay menghiraukan Livas. Ia masuk kedalam kelasnya, sementara Livas memandangi sosok perempuan yang meninggalkannya.
DiktaKA
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me! ✔
أدب المراهقين[TAMAT] "Denger ya, kamu harus tetep sama aku terus, sampai kapan pun. Aku nggak mau kehilangan kamu, aku nggak bisa jauh dari kamu, Kay. Cuman kamu yang bisa bikin aku lebih baik kaya sekarang. Kamu juga yang udah bikin aku seneng. Walau awalnya ak...