28

4K 197 3
                                    

"Huaa" ucap Livas sambil merenggangkan badan diatas tempat tidur. Ia bangkit dan duduk dipinggir tempat tidur sambil mengusap-usap matanya.

Livas belum sepenuhnya sadar, ia merasa pusing, penglihatannya kurang jelas. Pandangan Livas menyapu seluruh ruangan, ini kamarnya, tetapi bukan kamar yang di apartemen.

"Kok gue dirumah? Gue kan baliknya ke apartemen" kata Livas heran setelah kesadarannya kembali.

Livas berusaha mengingat kejadian-kejadian yang telah ia alami beberapa waktu yang lalu.
Yang Livas ingat, terakhir itu ia mengantar Kay pulang setelah mereka berdua jalan-jalan dan ia pergi menemui Rizal di cafe.


Begitu memasuki cafe, Livas melihat Rizal yang sedang duduk disalah satu meja bersama seorang pria yang mungkin Livas kenal. Langsung saja ia menghampiri sahabatnya itu.

"Udah lama ya?" tanya Livas sambil menarik kursi tepat disebelah Rizal.

"Nggak juga sobat" jawab Rizal.

"Lo juga disini Yo?" tanya Livas sambil melirik lelaki yang berada dihadapan Rizal.

"Iya, kenapa?" tanya Gio santai.

"Nggak" jawab Livas ketus, "Ada apaan sih Jal?" tanya Livas kepada sahabatnya itu.

"Eh Vas gue udah pesenin minum tuh, lo minum harus!" ucap Rizal membentak, "Kalo lo nggak minum, lo bukan sahabat gue!" lanjutnya. 

Rizal terlihat aneh, matanya merah, tubuhnya terlihat lemas, sepertinya ada sesuatu yang telah membuatnya menjadi seperti itu.

"Lo kenapa Zal?" tanya Livas, "Aneh banget sikap lo"

"Udah lah lo nggak usah banyak bacot! Minum aja!" kata Rizal, sementara Gio hanya tersenyum sinis.

"Emang kenapa lo ngotot banget gue harus minum? Gue nggak haus juga" ucap Livas.

"Pokoknya lo harus minum!" kata Rizal memaksa. Rizal berdiri dan pergi begitu saja.

"Lah tuh bocah mau kemana?" tanya Livas kepada Gio.

"Paling ke toilet" jawab Gio, "Udah lah lo minum aja tuh minuman, lo nggak percaya sama sahabat lo sendiri?"

Livas mengambil minuman yang telah dipesankan oleh Rizal tadi. Ia meminum minuman tersebut, seketika minuman itu mebuat Livas pusing, penglihatannya tidak jelas, omongan Livas jadi ngelantur, dan ia menuruti semua perintah Gio.

Kini Livas ingat dan Livas tahu mengapa dirinya bisa berada di rumahnya, bukan di apartemennya, pasti Gio dan Rizal yang telah mengantarnya pulang.

Tapi, ingatan Livas hanya sampai saat dirinya meminum minuman tersebut, setalah itu ia lupa apa yang telah terjadi pada dirinya. Apa yang telah ia lakukan? Apa kah ia telah membahayakan hubungannya dengan Kay?

Kay, Livas lupa kepada perempuan itu. Ia langsung mencari keberadaan handohonenya. Setelah dapat, Livas langsung membuka menu kontak dan mencari nama 'Kay'.

Livas menghubungi Kay.
Tidak dijawab. Livas semakin bingung, apakah Kay marah kepada dirinya? Tapi kenapa? Apa yang telah ia perbuat?

Telah berulang-ulang kali Livas berusaha menghubungi Kay, tetapi perempuan itu tidak menjawabnya juga. Akhirnya Livas memutuskan untuk menghampiri Kay ke rumahnya.

Livas keluar kamar dan menuruni anak tangga dengan cepat. Saat melewati ruang keluarga, terdapat Anto yang sedang duduk disofa.

"Livas!" panggilnya dengan nada agak tinggi.

Stay With Me! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang