Hari ini tiba - tiba turun hujan, seluruh tempat tergenang air dan terkesan becek. Kondisi yang tepat untuk semakin memperburuk perasaan Seungkwan.
Ia memang tidak harus merasakan hujan. Ia berada di dalam mobil sekarang, lengkap dengan penghangat dan mantel tebalnya. Namun tetap saja, tak ada yang melindungi perasaannya yang tengah kacau itu.
Di abaikannya Seungcheol yang berada di balik kemudi, bernyanyi bersama radio kesayangannya. Ia memandang keluar ,mengamati tetesan air yang yang menempel pada kaca dan kemudian jatuh secara perlahan.
" ya Boo! Ini masih pagi, bisakah kau tunda acara melamunmu itu? Kau benar - benar merusak moodku! " Seungcheol mendengus pelan lalu mematikan radionya. Mereka sudah sampai di area sekolah sekarang.
Tanpa menjawab, Seungkwan segera mengambil tasnya dan bersiap keluar dari mobil berwarna hitam itu sesaat setelah Seungcheol mematikan mesin mobilnya. Namun ia kembali harus terduduk ketika Seungcheol menarik tangannya dengan cukup kuat.
" Dengar Boo, bagaimanapun kau sudah ku anggap adikku sendiri,jadi aku sudah seharusnya mengingatkanmu. Kau sudah ada di tingkat akhir ,jangan hanya karena seorang namja bodoh kau melupakan cita - citamu " ujar Seungcheol mengingatkan. Dan Seungkwan hanya tersenyum singkat sebelum benar-benar meninggalkan Seungcheol yang menghembuskan nafasnya frustrasi.
****
Mobil dengan merk kuda italia itu mulai melambat saat memasuki kawasan rumah besar berwarna putih . Sang pengemudi yang tak lain adalah Vernon, melangkah keluar dan berjalan memasuki rumah di hadapannya.
Seorang pelayan yang membukakan pintu untuknya menunduk hormat dan mempersilahkannya masuk.
" Hansol? " ujar sebuah suara yang tak asing lagi bagi Vernon. Namja dengan blazer abu -abu dan jeans hitam itu menghampiri Vernon dengan senyum lembut di bibir kucingnya. Ia tampak masih muda di usianya yang mulai menginjak 40 tahun.
" mom? Sejak kapan mommy di rumah? " tanya Vernon tidak percaya, meski begitu ia tetap menyambut pelukan hangat namja yang berstatus sebagai ibunya itu.
" aigooo.....Kau tambah tinggi sekarang, apa kau sehat? " tanya namja itu seraya melepas pelukannya.
" tentu saja, kapan mommy sampai? Kenapa tidak memberitahuku? "
" seharusnya kau menanyakan kabar mommy dulu bukan?" namja itu mengambil tempat duduk di sofa ruang tamu , kemudian diikuti Vernon yang duduk di sampingnya.
" mom~ " rajuk Vernon.
Namja itu terkekeh pelan kemudian mengusap - usap rambut Vernon sayang. Saat ia tersenyum lingkar hitam di bawah matanya makin terlihat dan seolah membuatnya tampak semakin manis. Wajahnya tidak terlihat kebarat-baratan seperti halnya Vernon. Karena memang sebenarnya ia berasal dari China.
Namanya Hwang Zi Tao, atau sekarang di panggil nyonya Choi setelah ia menikah dengan sang suami- Kris Choi , 20 tahun yang lalu. Sang suamilah yang berperan memberikan gen kebarat - baratan pada wajah putra bungsunya itu. Sementara si sulung, mungkin lebih mirip dengan Tao.
" mommy baru sampai semalam sayang, daddymu ada urusan di korea selama 2 minggu, jadi sekalian kami mengunjungi kalian" ujarnya masih membelai rambut Vernon.
" lalu dimana daddy? "
" apa kau tidak melihat jam? Ini sudah pukul 9 , daddymu tentu saja ada di kantor menemui hyungmu, justru seharusnya mommy yang bertanya, bukankah kau harus berlatih di studio? "
Vernon menghembuskan nafas lelah. Ia jatuhkan punggungnya pada sandaran sofa begitu saja. Kedua hazelnya terpejam sebentar. Tampak memikirkan suatu hal yang berat. Dan itu membuat sang ibu yang duduk di sampingnya mengernyit bingung.
" Something wrong boy? " Tanya Tao sembari merapikan anak - anak rambut yang menutupi wajah tampan putranya itu.
Vernon membuka matanya perlahan, memandang sang ibu sejenak sebelum secara tiba-tiba membaringkan kepalanya di pangkuan namja yang ia panggil mommy itu.
Sebenarnya Tao bingung dengan tingkah aneh putra keduanya ini, namun ia memilih diam dan mulai membelai rambut Vernon-lagi. Karena tanpa ia bertanya pun Vernon pasti akan menjelaskannya sendiri. Ia tak pernah menyembunyikan hal apapun dari ibunya sejak kecil.
" mom......" panggil Vernon. Tao hanya mendengung menanggapinya.
" untuk pertama kalinya aku menyesal sudah menjadi idol" lanjut Vernon.
"wae? Apa ada sasaeng-fans yang mengganggumu? "
" yah......dan.....tidak" Tao kembali mengernyit bingung dengan jawaban sang putra.
" maksudmu? "
" namanya Choi Jisoo atau Joshua Choi "
" ya! kenapa kau menyebut hyung-mu sendiri seperti itu?! " Tao mencubit pipi Vernon pelan.
Ya, Joshua adalah kakak dari Vernon, putra pertama dari keluarga Choi. Dan sekarang merangkap menjadi manager dari Diamond. Yang berarti, manager dari Vernon juga.
" kenyataannya memang seperti itu, bahkan ia lebih parah dari sasaeng-fans "
" apa dia memberimu latihan yang keras? " Vernon menggeleng. "lalu? "
" pokoknya dia sangat menyebalkan mom! "
Vernon bangkit dari acara berbaringnya lalu memandang sang ibu dengan sedikit merengek. Membuat Tao justru ingin tertawa melihatnya. Mungkin inilah gen yang ia turunkan pada putranya ini - manja.
" arraseo, arraseo, tapi bukankah kau yang dulu merengek padanya untuk dijadikan seorang idol, jadi kau harus bisa menerima konsekuensinya sayang " ujar Tao mencoba bijak.
Vernon menghembuskan nafas pasrah. Perkataan ibunya memang benar, namun ia masih tidak terima jika semua masalah yang ia alami kini adalah karena keinginannya menjadi seorang idol. Ini semua salah Jisoo, salah hyung brengseknya itu, titik!.
****
Flashback
" aku gagal lagi Boo, mungkin memang aku tidak ditakdirkan untuk menjadi seorang idol " Vernon menundukkan kepalanya sedih. Seungkwan yang melihat itu segera merapatkan tubuhnya dan memeluk sahabatnya yang sedang bersedih itu.
" jangan menyerah Hansol-ah, masih banyak kesempatan lain bukan? Kau baru 11 tahun, ada banyak waktu untukmu belajar. Mungkin kau belum siap sekarang, bersabarlah." Seungkwan mengusap - usap punggung Hansol di pelukannya. Sesekali jemarinya beralih pada helaian surai hitam namja yang lebih tinggi darinya itu.
" Dan bagaimana jika aku gagal lagi? Aku sudah mengecewakanmu berulang kali, kau pasti bosan mendengarku gagal lagi dan lagi. "
" kalau begitu jangan gagal lagi, dan aku akan lebih kecewa jika kau menyerah secepat ini, ini mimpimu Hansol-ah " Seungkwan melepas pelukannya dan memandang sepasang hazel itu dengan lekat. Ia tersenyum lembut pada akhir kalimatnya.
"Boo........"
Detik berikutnya Seungkwan membelalakkan matanya terkejut dengan wajah memerah, saat secara tiba-tiba bibir Hansol berada di pipi kanannya. Hansol baru saja menciumnya!!!!
****
Hello guys, akhirnya fanfiction ini update lagi, thanks buat yang udah vote and comment semoga tambah buanyak hehehe.....:-P di chap ini kristao udah mulai muncul lho.Awalnya bingung siapa yang mau dibikin jadi orang tuanya enon, ada yang nyaranin markson, zhouri,krisber, dll. Tapi akhirnya aku milih kristao ,karena enon sama absurdnya kaya kris. Dan wajah joshua hampir mirip sama tao ( ya gak sih???) ya begitulah pokoknya.
Nantikan couple yang lain di chap selanjutnya. Jangan lupa vote and comment ya :-D
Kalau ada saran atau pertanyaan, tulis aja di comment okkay? Kalian bisa panggil aku fai atau zee.
Arigatou gozaimatsu :-D:-D:-D<3
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect is you
Fanfictionseungkwan mencintai sahabat kecilnya yang kini menjadi seorang idol besar. Namun seluruh dunia seakan mengejek perasaannya itu. Lalu akankah sang sahabat membalas perasaannya? Atau ketenaran telah mengubahnya? " Boo ~ buka matamu, aku bahkan belu...