Ten

766 79 27
                                    

Pagi menyambut kota Seoul, cuaca cerah dengan kebisingan lalu lintas yang menjadi pemandangan sehari-hari. Jam baru menunjukkan pukul 11.30 pagi saat Tao tengah duduk santai di teras belakang rumahnya dan tiba-tiba mendapat telfon dari sang suami yang satu jam lalu baru saja berangkat ke kantor.

" Honey, bisa ke agency sebentar? Aku butuh bantuan untuk kualifikasi model-model yang akan debut tahun ini" pinta Kris dari sambungan telepon.

" Baik Ge, sebentar lagi aku kesana, mau dibawakan makan siang sekalian?"

" Tidak perlu, nanti kita makan siang di luar saja bersama anak-anak"

" Okay then, aku akan bersiap dan segera kesana"

" Thank you honey, i love you"

" Love you too ge" Tao tersenyum saat membalas pernyataan cinta dari suaminya itu. Meskipun mereka sudah menikah bertahun-tahun namun afeksi itu masih ada dan selalu terasa manis saat mereka saling mengatakan kata cinta seperti ini.

Tao pun segera bersiap dan berangkat menuju Displest. Hanya butuh 20 menit mengendarai mobil dan ia pun sampai di gedung tempat suami dan kedua anak nya bekerja. Saat ia memasuki gedung itu, beberapa orang memberi hormat dan seorang receptions mengantarnya menuju ruangan sang suami.

" Mr.Kris sedang ada rapat dengan beberapa produser, anda bisa menunggunya di dalam" receptions itu pun mengundurkan diri dan kembali ke tempat nya, meninggalkan Tao di ruangan sang suami seorang diri.

Sejenak Tao memandangi ruangan bernuansa abu-abu itu. Semenjak kepulangan nya ke Korea beberapa hari yang lalu, ini adalah kali pertamanya melihat ruang kerja Kris. Seingatnya dulu ada sofa berwarna cokelat muda dan meja marmer berbentuk lingkaran di tengah ruangan. Sekarang sudah digantikan dengan sofa kulit berwarna hitam dan meja kaca berbentuk persegi panjang. Entah kapan Krist mengganti nya tapi ruangan ini jadi terasa lebih modern dan elegan sekarang.

Tak lama kemudian Tao dikejutkan dengan seseorang yang mengetuk pintu. Tentunya bukan Kris, untuk apa dia mengetuk pintu ke ruangan nya sendiri. Saat pintu terbuka terlihat receptions yang tadi mengantarnya berdiri di ambang pintu.

" Permisi nyonya, ada yang ingin bertemu tuan Kris"

"Siapa?"

" Silahkan masuk tuan"

Sang receptions bergeser mempersilahkan seseorang di belakang nya untuk masuk. Dan Tao dibuat terkejut dengan kehadiran orang yang berdiri di hadapannya saat ini.

" Lama tidak berjumpa Tao, bagaimana kabarmu?" Sapa orang tersebut dengan senyum ramah nya. Dan Tao benar-benar kehilangan kata-kata bahkan hanya untuk membalas sapaannya.

*****

Sementara itu di ruang latihan, para member Diamond sedang melatih koreo terbaru mereka untuk album yang akan di rilis akhir tahun ini. Latihan sudah berjalan hampir 3 jam lamanya. Sebagian terlihat sudah kelelahan dengan keringat yang membanjiri tubuh. Namun ada satu orang yang terlihat masih bersemangat bahkan senyum pun tak luntur dari wajahnya.

" Aku mulai khawatir dengan anak itu, kemarin-kemarin latihan seperti orang kesetanan, kemudian menghilang berhari-hari, dan sekarang? Coba lihat senyum bodoh itu, kau yakin kita tidak harus membawanya ke psikiater hyung?" Bisik Minggyu pada Hoshi yang berdiri di sampingnya.

" Entah lah, aku mulai berpikir mungkin gedung ini berhantu" jawab Hoshi masih memandang lurus pada Vernon.

Ya, orang yang menjadi objek pembicaraan mereka tak lain dan tak bukan adalah Vernon. Sejak mulai latihan tadi ia terlihat sangat bersemangat dan bahagia sekali. Setiap di tanya ia tak menjawab apapun dan justru tersenyum semakin lebar. Semua member Diamond, bahkan sang koreografer pun dibuat merinding melihatnya.

My perfect is youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang