six

1K 137 22
                                    

Pagi ini tampak cerah. Langit berwarna biru dengan sedikit gumpalan awan putih. Mentari bersinar dengan terang dan mungkin ada sedikit suara kicauan burung diantara suara-suara mobil dan kereta yang sudah berlalu lalang. Semua tempat masih terlihat basah, namun justru memberikan kesan segar di pagi yang hangat ini.

Mungkin benar kata-kata bijak orang jaman dahulu.  Setelah badai pasti ada pelangi. Meski nyatanya tak ada pelangi sungguhan di sini, tapi rasanya kata-kata itu masih benar adanya.

Dan untuk melengkapi pagi yang indah ini segelas susu hangat ditambah  selembar roti dengan selai coklat mungkin pilihan terbaik untuk Wonwoo. Ia duduk seorang diri di meja makan, semua terasa tenang dan damai. Hingga kekasih hiperaktif -nya datang dan merebut roti yang sudah setengahnya ia makan.

" pagi Wonie" Minggyu menempatkan dirinya di hadapan Wonwoo.

" itu rotiku kim! " ujar Wonwoo dingin.

Dan bukannya minta maaf atau mengembalikan roti itu, Minggyu justru tersenyum dan memasukkan potongan roti itu ke mulutnya. Yah, harus ekstra sabar menghadapi seorang Kim Minggyu.

Tak ingin meladeni tingkah konyol sang kekasih,Wonwoo memilih mengambil lembaran roti lain lalu mengolesinya dengan selai coklat. Namun belum sempat ia menggigit roti itu,atensinya teralihkan dengan suara dering ponsel yang tergeletak di atas meja. Diletakkannya kembali roti itu ke atas piring lalu beralih mengambil ponsel berwarna putihnya.

MY JJ DONGSAENG CALLING.

Wonwoo segera menggeser ikon berwarna hijau saat mengetahui sang adiklah yang menelepon. Agak terkejut sebenarnya, adiknya menelepon pagi-pagi seperti ini.

" ne Jungkook-ah, wae? " Tak ada basa basi di kamus seorang Jeon Wonwoo.

"........"

" Anieyo,aku sedang tidak sibuk, hanya ada acara di radio malam nanti"

"........"

" berapa kali harus ku bilang Kook, aku tidak bisa seenaknya saja seperti itu"

"..........."

" tetap saja, aku tidak berhak pergi seenaknya, bahkan meskipun untuk menemui adikku sendiri"

".....,..."

" arraseo, arraseo kali ini aku akan membantumu, tapi lain kali jangan lagi membuat janji yang terlalu tinggi pada sahabatmu sekalipun"

"........"

" baiklah, siang ini kita bertemu di cafe seperti biasa, ingat jangan sampai terlambat!"

"........"

" nee, anyeong"

Dan sambungan telepon itupun diakhiri oleh Wonwoo. Diletakkannya kembali ponsel buatan Korea itu di atas meja lalu menghembuskan nafas pelan.

" wae? Apa tadi itu Jungkook? "

Tentunya itu pertanyaan dari Minggyu.  Namja dengan kelebihan kalsium itu memang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, apa lagi jika itu berhubungan dengan kekasih emo-nya. Ia akan jadi orang pertama yang akan tiba-tiba menjadi wartawan dadakan.

Dan bukannya menjawab, Wonwoo hanya mendengung sebagai tanggapan dari pertanyaan sang kekasih.

" wae? "

Wonwoo kembali menghembuskan nafas pelan sebelum menjawab pertanyaan kedua dari Minggyu.

" kau ingat namja strawberry itu?  dia senior Kookie di sekolah, dan sekarang sepupunya ingin bertemu dengan kita "

" sepupunya? Kenapa jadi berurusan dengan sepupunya?"

" molla, yang jelas Kookie memohon padaku untuk menemui mereka siang ini"

My perfect is youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang