Pada akhirnya,
aku memang bahagia membuatmu jengkel.
Aku selalu bahagia
saat kau tak membalas pesan-pesanku.
Tak ada kabar darimu membuatku mengerti bahwa,
dari sanalah tumbuh rindu.
Aku bahagia melihatmu berairmata;
bagian dari tubuhku jadi memiliki
harapan meski sekadar menyeka.
Aku bahagia membuatmu marah;
mencintaimu tak sudah-sudah, umpamanya.
Kota Hujan, 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Perajin Patah Hati
PoetryHari lalu memberiku pelajaran bahwa, selalu ada yang tak bisa kembali sekalipun mati-matian diperjuangkan.
