Bab 6 | Hujan dan Kamu

14.3K 467 35
                                    

Januari 2017

Sudah lima menit berlalu Aku dan teman-temanku asik bermain Truth or Dare.

"Sebel, kenanya ke aku terus." ujar Risa. "Udahan ah."

"Ini puteran terakhir deh." kata Qisty.

Qisty memutar botol yang berada di tengah lingkaran. Botol berhenti dengan ujung yang menghadap ke arah ku.

"Gis, Truth or Dare?"

"Truth."

"Aku mau nanya, tapi jawab jujur ya. Gimana perasaan kamu sama Faiz?" tanya Dira.

Perasaan. Faiz. Dua kata yang hingga sekarang belum aku temukan jawabannya.

Aku terdiam. Mereka bertiga juga diam, menunggu jawaban yang keluar dari mulutku.

"Yaudah, gak usah dijawab gak apa–"

"Hampa." ucapku tanpa disadari.

"Selama satu semester terakhir, hubungan aku sama dia gak baik-baik aja. Bahkan untuk dikatakan sebagai teman pun gak. Kita tuh kaya stranger."

Iya, setelah kejadian malam itu dan perubahan sikap Faiz. Aku dan dia tak lagi sedekat awal. Dia menjauh dan menjaga jarak. Tak ada lagi canda dan gurau antara kita. Keadaan itu terus berlanjut hingga kenaikan kelas, bahkan hingga sekarang, saat kelas XI memasuki semester kedua.

"Jadi?"

"Tapi iya itu yang aku rasain, hampa. Saat dulu ada orang yang ngebuat kita ketawa, orang yang entah kenapa makin deket makin ngebuat nyaman. Tapi sebelum itu berlanjut, semua hilang, semua berubah."

Semuanya seperti menggantung. Aku tak tahu apa alasan kamu seperti itu. Pernah aku mendengar dari Zian, bahwa kamu tak ingin membangun satu hubungan–yang aku pun sudah tahu itu.

Selalu seperti itu. Kamu dengan alasan tak mau membangun hubungan dan aku yang selalu memikirkan alasan dari semua itu.

Tapi sebagaimana aku berusaha mencari jawaban dari semua itu. Semua hanya sia-sia. Karena kamu selalu menghindar dan masih takut dengan masa lalu.

"Tapi kamu suka kan?"

Diantara aku dan kamu tak pernah ada kata kita. Lantas mengapa aku berharap akan adanya kita. Biarlah semua seperti ini. Biarlah aku yang terluka, jika semua ini membuatmu bahagia.

Jika hujan datang meninggalkan genangan dijalanan. Kamu datang meninggalkan kenangan yang sulit dilupakan.

Hujan [6/6 End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang