#9

2.8K 234 13
                                    

Satu bulan kemudian, seperti biasa hari ini Sana dan Jungkook menjalani harinya dengan bekerja. Perusahaan mereka kini sedang mengalami masa sulit, karena beberapa bulan terakhir ini omset penjualan menurun dan itu membuat Jungkook yang baru saja diangkat menjadi direktur harus berusaha keras.

Sana baru saja selesai makan siang dan hendak kembali menuju ruangannya. Kali ini untuk yang kesekian kalinya Sana tidak bisa makan siang bersama Jungkook setelah pernikahannya.  Sana hanya mendengus kesal membiarkan ibu jarinya menari di atas layar datar miliknya.

"Kenapa lagi kali ini?" tanya Dahyun.

"Dia sedang ada rapat bersama hoejangnim." ucap Sana kesal. "Kenapa hoejangnim selalu mengganggu waktuku bersama Jungkook?"

"Haha mungkin ada sesuatu yang penting terjadi." ucap Mina.

Sana diam ia merasa kesal saat ini. Tidak lama sepasang bola mata Sana menangkap sosok Jungkook sedang berjalan bersama jajarannya terlihat buru-buru.

"Bukankah itu Jungkook?" ucap Dahyun menunjuk ke arah Jungkook.

Mata Sana mengikuti Jungkook hingga mata mereka saling bertemu. Sana terkejut dan melambaikan tangannya tersenyum senang. Namun tidak lama senyumnya hilang, Jungkook jelas sekali melihat Sana tapi tidak membalas lambaian tangan Sana dan hanya meneruskan jalannya.

"Mwoya? Apa dia tidak melihatmu?" tanya Dahyun.

"Aku rasa tidak." tambah Mina.

Sana tahu betul Jungkook melihatnya. Kesal Sana bertambah sekarang.

"Ahh Mina, aku lupa ingin bertanya ini padamu." ucap Dahyun mengganti topik pembicaraan.

"Wae?"

"Di acara pernikahanku dan Chanwoo aku tidak melihatmu. Apa kau memang tidak hadir?"

"Ahh benar aku juga tidak melihatmu, menghubungimu saja sulit. Kau sebenarnya kemana?" tanya Sana.

"Mianhae Dahyun-a, Sana-ya. Aku.. Pergi memeriksakan kandunganku saat itu." ucap Mina.

"Ahh benar ini sudah dua Bulan bukan? Bagaimana keadaan si kecil?" ucap Dahyun memegang perut Mina.

"Dokter mengatakan ia baik-baik saja. Kami berdua sehat." ulasan senyum diwajah Mina terlihat.

"Kapan kau akan memberi tahu Jimin? Perutmu itu akan semakin membesar, sampai kau akan menyembunyikannya dari Jimin?" tambah Dahyun, Sana hanya diam mendengar penjelasan Mina.

"Entahlah, mungkin aku akan memutus hubungan dengannya dan hanya akan merawat bayi ini sendiri."

"Kau gila?! Kau harus membiarkan Jimin tahu, kalian sudah menjalin hubungan cukup lama. Siapa tahu Jimin senang mendengar kabar ini." ujar Dahyun dengan nada sedikit tinggi.

Air mata Mina tidak bisa tertahan lagi, ia menangis. Sana mendekatinya dan mengelus pundak Mina dengan halus.

"Kalian tidak tahu," ujar Mina terisak. "Orang tua Jimin tidak merestui hubungan kita, ini akan sedikit sulit."

Sana dan Dahyun diam begitu mendengar kabar ini. Mereka tidak bisa berbicara apapun, Sana hanya mengelus pundak Mina.

****
Diperjalanan pulang Sana memikirkan Mina. Ia merasa empati mendengar cerita Mina yang tidak direstui hubungannya. Ia teringat bagaimana dulu sampai ia bisa menikah dengan Jungkook.

Meskipun banyak kepura-puraan pada awalnya tapi pada saat akhir Sana dan Jungkook bisa bersama. Sedangkan Mina, sejak awal memang mereka saling mencintai dan tulus tapi, saat akhir mereka masih bingung mau di bawa kemana hubungan mereka. Ia bingung harus membantu apa?

We Got Married (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang