Jantung Sana berdetak kencang, keringat dingin membasahi telapak tangannya, ia berjalan cepat menyusuri koridor menuju ruangannya. Bagaimanapun kesan pertama sangatlah penting, dan kali ini Sana tidak mau di hari pertamanya di ruangan baru di cap negatif oleh pimpinannya.
Sana sampai di pintu masuk menuju ruangannya, dengan merapihkan pakaian dan menarik nafas dalam Sana mencoba tenang. Sana berjalan dan melihat sesosok namja dengan bahu lebar sedang berkacak pinggang membelakanginya.
Perlahan tapi pasti Sana berjalan dan mendekati namja tersebut. Surai hitam kecoklatan terlihat dari belakang. Dibalik rasa kekhawatirannya Sana juga penasaran dengan wajah dari timjangnimnya tersebut.
"Timjangnim Sana sudah datang." ucap Nayeon.
Namja yang diketahui bernama Kim Taehyung itu berbalik dan menunjukan wajahnya. Matanya yang besar dan hidungnya yang lancip membuat Sana terdiam melihat wajahnya untuk beberapa detik.
"Ahh ne annyeonghaseyo Minatozaki Sana imnida." ucap Sana membungkukan tubuhnya 90°.
"Aku menunggumu memberikan berkas ini tapi kau malah keluyuran, kau kira ini waktunya office tour?" ucap Taehyung dengan nada terdengar datar tapi tajam.
"Ahh joesonghabnida, timjangnim."Sana hanya diam melipat kedua tangannya didepan dan menundukan kepalanya.
"Berhentilah bermain-main." tambahnya lalu pergi meninggalkan Sana.
Sana mendesah lega setalah Tehyung pergi. Nayeon yang sedari tadi diam mendekati Sana dan menepuk pundaknya.
"Bersiaplah ini baru awal." ucap Nayeon. Sana hanya mempoutkan bibirnya dan kembali menjatuhkan diri ke kursi kerjanya.
"Ahh dimana Jeon Jungkook?" rengek Sana sambil mengeluarkan ponselnya. Ia mencoba menghubunginya kembali karena sedari tadi Sana menunggu Jungkook tidak menjawab juga.
****
"Yeoboseyo?" ucap Jungkook yang baru saja turun dari mobilnya."Kau dimana? Kenapa tidak membalas pesanku?"
"Aku baru saja sampai di kantor ada masalah kecil terjadi pagi ini, nanti akan aku ceritakan di rumah. Mianhae yeobo." ucap Jungkook kesusahan memegang ponsel dan juga tasnya.
"Masalah? Apakah itu serius?" tanya Sana diseberang sana khawatir.
"Tidak bukan masalah besar, kau tidak perlu khawatir yeobo." ucap Jungkook dengan nada dibuat tenang.
"Baiklah, jaga dirimu baik-baik yeobo."
"Eung, pasti. Bagaimana hari pertamamu?" tanya Jungkook sambil menaiki lift.
"Buruk sekali. Aku sudah mendapatkan omelan di hari pertamaku. Apa kau yakin tidak mempunyai saudara lain selain Jeon Wonwoo?" tanya Sana membuat Jungkook mengernyit bingung.
"Tentu saja hanya Wonwoo. Wae?"
"Timjangnim baruku sama sepertimu dulu, apapun yang aku lakukan selalu salah dimatanya." gerutu Sana mambuat Jungkook tersenyum geli mendengarnya.
"Yahhh asalkan dia jangan sampai sama sepertiku. Jatuh hati padamu." goda Jungkook.
"Mwoya hahaha aku sudah lega bisa mendengar suaramu yeobo. Sampai jumpa di rumah, semangat bekernya muach." ucap Sana, Jungkook hanya membalas kecupannya lalu memutuskan sambungan.
Baru saja Jungkook keluar lift seseorang yang hendak naik menubruk bahu kirinya. Jungkook meringis kesakitan.
"Ahhh.. "
"Joesonghabnida. Gwaenchanayo?" ucap Joshua.
"Lagi-lagi kau. Apa yang kau lakukan dilantai atas? Bukankah ruanganmu di lantai 2?" ucap Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married (Completed)
FanfictionCast : Jeon Jungkook Minatozaki Sana and other. Satu keuntungan dari pernikahan adalah bahwa, ketika salah satu diantara mereka berhenti mencintai, pernikahan membuat mereka tetap bersama-sama sampai mereka merasa saling jatuh Cinta lagi. Itulah y...