#15

2.5K 231 9
                                    

Sana baru saja sampai rumah, ia tidak melihat Jungkook. Itu berarti Sana lebih dulu sampai dirumahnya. Sana langsung menuju kamar dan membersihkan dirinya dengan air hangat, ia berendam dalam bathtub beraroma bunga mawar. Banyak yang dipikirkan oleh dirinya saat ini.

Setelah selesai Sana duduk didepan meja riasnya. 'Siapa yang memberikan doshirak pada Jungkook? Apa orang itu juga yang sering membuatku tidak bisa bertemu Jungkook?' batin Sana.

Ia turun menuju dapur memasakan makan malam untuk suaminya. Sana memasang apronnya, saat Sana sedang memotong sayuran ponselnya berbunyi dan bertuliskan eommonim dilayar datar Sana.

"Yeoboseyo eommonim?"

"Sana-ya ahhh eomma merindukanmu. Kapan kau dan Jungkook main kerumah? Eomma sangat kesepian." ucap nyonya Jeon dengan suara khas cemprengnya.

"Ne eommonim mianhae, kami berdua belum mendapatkan hari libur yang sama. Sekarang saja Jungkook belum kembali."

"Emmmh, datanglah tanpa Jungkook. Eomma hanya ingin melihat Putri eomma yang sangat cantik."

"Emmmh eommonim ddo neomu yeppo. Eommonim, aku sedang memasak sesuatu untuk Jungkook." ucap Sana.

"Jinjja? Emmmh eomma iri pada Jungkook, datanglah dan masak sesuatu yang lezat untuk eomma."
"Hahaha ne, aku akan kesana secepatnya tanpa Jungkook dan memasakan eommonim, aboeji geurigo Wonwoo sesuatu yang lezat."

"Yagsok? Aku akan menunggumu. Kalau begitu baiklah, jaga putraku dengan baik. Aku mengandalkanmu Sana-ya."

"Ne eommonim, jaga kesehatanmu juga. Eomma silahkan tutup teleponnya, ne?"

Sambungan terputus Sana kembali fokus pada masakannya. Tidak lama bel rumah berbunyi, Sana dengan lari kecil menuju pintu dan membukanya. Ia melihat Jungkook sudah berdiri dihadapannya sembari tersenyum menatap Sana, Sana juga senyum melihat ke arah Jungkook.

Seperti biasa Sana mengalungkan lengannya diantara bahu Jungkook untuk memberikan kecupan. Tapi saat Sana melakukannya,

"Ahhh.. " ringis Jungkook kesakitan.

"W.. Wae?" Sana melepas pelukannya dan menatap Jungkook khawatir. Jungkook langsung saja menahan sakitnya dan tersenyum menatap Jungkook.

"Gwaenchana." ucap Jungkook mengecup bibir Sana cepat.

"Jinjja gwaenchana?" Sana mengajak Jungkook masuk dan duduk di kursi meja makan. Ia membantu Jungkook melonggarkan dasinya. Saat kancing pertama Sana buka ia melihat perban yang menutupi bahu kiri Jungkook.

"Apa ini? Kau terluka?!" ucap Sana khawatir. "Apa yang terjadi?" Sana langsung saja melepas pakaian Jungkook untuk melihatnya lebih jelas.

"Tidak apa, ini tidak begitu serius. Tenanglah yeobo, tidak usah khawatir, ahh.." jelas Jungkook saat Sana menyentuhnya.

"Jangan berkata aku tidak usah khawatir. Baru saja eommonim menelponku dan berkata untuk menjagamu. Sebenarnya apa yang terjadi?" ucap Sana cepat dengan nada sedikit tinggi.

"Otot bahu ku tertarik, ada insiden kecil saat menuju kantor tadi pagi. Aku hampir saja menabrak seseorang." jelas Jungkook. Terpancar jelas dari mata Sana bahwa ia sangat mengkhawatirkan suaminya tersebut.

"Apa sangat sakit?" ujarnya.

"Aku tidak bisa menggunakan lengan kiri lebih sering, tapi ini akan membaik setelah 3 hari." jelas Jungkook memperlihatkan senyum agar memastikan istrinya tersebut tidak khawatir.

"Yak!  Jeon Jungkook, kenapa kau sering sekali membuatku khawatir? Apa kau sudah memeriksanya ke dokter?"

"Eung, kompres hangat dan beristirahat cukup membuatku merasa lebih baik." ucap Jungkook, Sana melihatnya masih dengan tatapan khawatir.

We Got Married (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang