Chapter 3

146 13 4
                                    

Cinta selalu beriringan dengan benci, meskipun ia tak terlihat. -Love Is Life.

-----------------------

Prilly tersenyum pada orang yang memanggilnya,
ia melambaikan tangannya pada seseorang pria yang memanggilnya tadi.

"Hay.."sapa Prilly pada seseorang pria yang memanggilnya tadi yang kini telah duduk berada di hadapannya.

"Hay.. Juga"balas seorang pria itu yang juga ikut membalas sapaan Prilly. Keduanya saling melempar senyum.

"Lo dari mana aja sih Pril, gue dari tadi nyari lo tau"gerutunya pada Prilly.

"Maaf ya. Gue jadi lupa kalo kita ada janji"ucap Prilly dengan merasa bersalah.

"No problem"balas seorang Pria itu. Prilly tersenyum mendengarnya.

Prilly mengalihkan pandangannya pada Yoshi yang berada di sebelahnya. Yoshi menatap Prilly dengan dahi mengernyit.

"Oh iya van, kenalin ini Yoshi sahabat gue"ujar Prilly memperkenalkan gadis di sebelahnya. Seseorang pria itu tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Yoshi.

"Revan Gerald"ucap seseorang pria itu memperkenalkan dirinya dan menjabat tangan Yoshi.

"Yoshi Fradela"balas Yoshi pada seseorang pria tadi yang di ketahui bernama Revan.

Prilly menatap keduannya sembari tersenyum hangat. Sementara Yoshi menatap Prilly meminta penjelasan tentang pria di hadapannya.

"Ya udah deh pril, kayaknya gue juga lagi ada urusan. janjiannya besok aja ya?"ucap dan izin Revan sembari bertanya pada Prilly.

"Iya nggak papa kok van"balas Prilly. Revan tersenyum dan tangannya terangkat mengacak rambut Prilly pelan. Yoshi melebarkan matanya melihat itu.

"Lo memang gadis yang baik Prilly"ungkap Revan dengan senyum yang mengembang di wajah tampannya. Prilly hanya membalas dengan senyuman.

"Ya udah gue cabut dulu ya girl. See you"Lanjut Revan tersenyum pada keduannya dan berlalu dari mereka.

Hening. Tiba-tiba tempat yang di duduki Prilly dan Yoshi seakan hening tak ada yang bersuara, setelah sepeninggalan Revan tadi. entah apa yang di bawa Revan tadi hingga membuat meja di pojok kanan kantin yang semula agak ramai oleh obrolan dua gadis kini menjadi hening.

"Itu tadi pacar lo ya pril?"pertanyaan Yoshi memecah keheningan yang terjadi selama beberapa detik. Entah sejak kapan keheningan itu di mulai.

Suara tawa Prilly menyambut pertanyaan yang di lontarkan Yoshi beberapa detik lalu. Hal itu membuat Yoshi mendengus kesal.

"Tuh kan lo ketawa lagi. Emang ada yang lucu apa dari pertanyaanku tadi?"gerutu Yoshi dan bertannya. Ia menatap Prilly sebal karena masih tertawa. Prilly menghentikan tawanya dan menghela nafas pelan.

"Pacar? Kamu ngaco deh Yosh"ucap Prilly sembari terkekeh pelan. Pacar? Prilly bahkan tak pernah memikirkan hal itu.
"Aku nggak pernah kok mikirin punya pacar"Lanjut Prilly. Yoshi menatap Prilly dengan alis terangkat.

"Oh ya?"tanya Yoshi meyakinkan. Prilly menganggukan kepalanya cepat.

"Kalo gitu siapa cowok tadi? Kok kayanya kalian mesra gitu"tanya Yoshi yang lebih tepatnya mengintrogasi Prilly.

Love Is LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang