Wattpad Original
Ada 6 bab gratis lagi

0.4

64.1K 5.3K 146
                                    

Teduh keluar dari kamar mandi dengan piyama kuning bermotif karakter kartun Minion yang sangat ia sukai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teduh keluar dari kamar mandi dengan piyama kuning bermotif karakter kartun Minion yang sangat ia sukai. Rambut hitam lurusnya yang masih basah menguarkan aroma shampoo yang sangat harum. Ia berjalan mendekati Gadis yang sudah mandi lebih dahulu. Di atas kasur, Gadis duduk dengan mengenakan piyama berwarna biru dengan motif karakter kartun Doraemon kesukaannya. Rambut Gadis terlihat sudah kering.

"Dis, aku boleh jujur nggak?" tanya Teduh setelah ia mengambil tempat tepat di samping Gadis.

Gadis menatap Teduh sekilas, ia kemudian mengangguk.

"Jujur, aku nggak nyaman harus pake 'lo-gue'. Rasanya aneh, dan nggak pas di lidah aku," keluh Teduh seraya memilin ujung piyamanya.

Gadis terkekeh mendengar keluhan adik kembarnya. Memang seminggu ini, Elang meminta Teduh untuk membiasakan diri dengan lingkungan sekitarnya, termasuk membiasakan diri menggunakan 'lo-gue' ke teman-temannya.

"Kalo nggak sreg ya jangan diterusin," ujar Gadis seraya mengacak puncak kepala Teduh. "Elang emang nggak suka 'aku-kamuan' sama cewek lain selain Kayla. Elang selalu menghargai Kayla, ya walaupun di mata gue, Elang diperlakukan layaknya budak sama si Kayla Kayla itu."

Teduh tercengang, "Elang udah punya cewek?"

"Iya. Kenapa? Terlanjur baper ya?"

Teduh menggeleng cepat, menyangkal asumsi Gadis.

"Terus, bapernya sama siapa?"

Teduh mengerucut, ia langsung melempar bantal yang ia pegang ke wajah Gadis. "Nggak ada tuh yang namanya baper-baperan," sungut Teduh akhirnya.

Beberapa detik, Gadis membalas lemparan Teduh dan akhirnya terciptalah perang bantal di antara keduanya. Perang bantal yang disertai tawa terbahak-bahak tersebut berlangsung sampai ke larut malam, sampai keduanya mendapat teguran dari Sang Mama.

🌜•🌛

Pagi itu, Teduh duduk di kantin untuk menemani Revia sarapan. Revia memang tak pernah sempat sarapan di rumah, dikarenakan jarak rumah dan sekolah yang terbilang sangat jauh, membuat Revia harus berangkat lebih pagi dari teman-temannya yang lain dan tak sempat sarapan dengan keluarga.

"Duh, lo nggak sarapan juga?" tanya Revia yang baru saja meminum susu kotak yang baru saja ia beli.

"Nggak." Geleng Teduh seraya menopang dagunya di atas meja.
Tiba-tiba Elang datang, dan langsung duduk tepat di samping Teduh, membuat Teduh, juga Revia kontan tersentak kaget.

"Sialan lo, Lang!" umpat Revia sambil mendelik gemas pada Elang yang kini tengah memasang senyum yang membuat mata bulatnya menyipit.

RendezvousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang