"Astaga Elang, kamu abis dari mana sih? Aku udah nungguin dari tadi tau," terlihat seorang gadis bermata sipit itu mengerucutkan bibirnya, raut kesal pun tak luput dari wajah putihnya.
"Maaf Kayla, aku abis anterin temen aku ke rumah sakit. Terus nganterin Ael pulang juga," cicit Elang pelan.
"Temen apa temen? Lagian kenapa mesti kamu yang nganter sih? Dikata kamu Ambulance apa?" dumel Kayla tak suka. Jelas saja Kayla tak suka. Elang janji akan menjemputnya pada pukul sembilan, namun Elang baru memperlihatkan batang hidungnya pada pukul sebelas. Perempuan mana pun pasti akan merasakan kesal jika dibuat menunggu selama itu.
"Ngertiin aku sekali ini aja, Kay. Temen aku sampe masuk Rumah Sakit itu gara-gara aku. Gara-gara kebodohan aku."
"Tapi kabarin aku dulu bisa kan?" Kayla tetap tak mau mengalah. Tipikal cewe yang menjunjung tinggi slogan yang satu ini, 'cewek selalu benar, dan cowok selalu salah'.
"Yaudah, maaf," ujar Elang akhirnya. Percuma memperpanjang sesuatu, karena Kayla tak akan pernah mau mencoba untuk mengerti. Pemuda itu meraup wajahnya frustasi, kemudian angkat bicara, "Mau kemana?"
"Terserah."
"Mau makan?"
"Terserah."
"Yaudah, kalo gitu aku pulang aja."
"Ish, Elang! Kok kamu malah mau pulang sih?" sungut Kayla tak suka.
"Tadi kan katanya terserah. Gimana sih?" Elang ikut bersungut.
"Nggak peka banget sih," decak Kayla sambil memukul pundak Elang gemas.
Elang menghela napas pasrah, lalu menganggukkan kepalanya. Saat itu juga mata Kayla berbinar dengan indah, kedua sudut bibirnya tertarik memasang senyum dan hal itu mampu membuat hati Elang menghangat. Elang menyukai senyum yang diulas gadis bermata sipit itu. Menurut Elang, kadar kecantikan Kayla bertambah saat senyum itu terbit di bibirnya.
Meski Elang tau di balik senyum manis dan binar indah itu tersembunyi rahasia juga kebohongan, Elang tak peduli. Setidaknya untuk saat ini ia dan Kayla bisa bersikap sewajar dan selayaknya pasangan kekasih yang manis, tanpa membahas tentang pacar-pacar Kayla yang lain.
"Yaudah, ayo jalan," Elang menggapai tangan Kayla, menggenggamnya erat dan membawanya menuju ke mobil yang terparkir di luar rumah.
Seharusnya Elang sadar, semakin dalam dia mencintai Kayla, semakin dalam juga rasa sakit yang dirasakannya nanti.
Namun, untuk saat ini, Elang benar-benar tak memikirkan konsekuensinya. Dia hanya ingin menikmati kebersamaannya setidaknya untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendezvous
Teen FictionBercerita tentang sekelompok remaja yang terjebak dalam labirin bernama friendzone. Beberapa dari mereka memilih untuk mencoba melarikan diri dari labirin, sementara beberapa lebih memilih untuk menyerah dan hanya menikmati plot labirin tersebut. ...
Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir