Tok tok tok!!
Mendengar suara pintu terketuk dari luar, Teduh pun segera beranjak dari depan televisi yang sedang menayangkan salah satu adegan film kartun kesukaannya, yaitu Spongebob Squarepants menuju ke pintu utama rumahnya yang memang sengaja dikunci untuk alasan keselamatan.
Saat pintu terbuka, Teduh langsung menegang, aroma lembut dan menenangkan yang semulanya hanya dapat ia cium saat di sekolah, kini tercium oleh indera penciumannya.
Detak jantung Teduh pun berpacu lebih laju dari biasanya. Setelah bersusah payah meneguk salivanya, Teduh mendongakkan kepalanya untuk menatap si pemilik aroma lembut dan menenangkan tersebut.
"Lo Teduh, 'kan?" tanya pemuda bersuara berat tersebut.
"Eh?" Teduh mengerjap sembari mengambil jeda di antara kata-katanya selama beberapa detik, "Kok tau?" tanyanya kemudian.
"Karena, gue baru ngeh kalo kalian emang beda." jawab Altair sambil memutuskan kontak mata antara keduanya.
Teduh menundukkan kepalanya, lalu memiringkan badannya agar Altair dapat masuk ke dalam. "Duduk dulu. A--gue panggil Gadis dulu," kata Teduh sembari melenggang meninggalkan Altair di tempat.
Altair menatap punggung Teduh sembari menarik sudut bibirnya ke atas, membentuk senyum tipis yang tak akan terlihat oleh orang lain. Sejurus kemudian, Altair pun menghempas tubuhnya di atas sofa empuk yang tersedia di ruang keluarga milik keluarga Haris.
Sebelum Teduh kembali menginjak tanah kelahirannya, Jakarta, Altair memang sering datang dan main bersama Gadis. Sejak Teduh pindah sembilan tahun yang lalu, Altair pun mulai merasa lebih nyaman berada di dekat Gadis yang memiliki sifat tomboy, apa adanya dan blak-blakan walau kadang terkesan kasar.
Beberapa detik kemudian, Teduh kembali ke ruang keluarga tapi kali ini bersama Gadis. Tanpa aba-aba, Gadis langsung mengambil tempat di sebelah Altair, membuat pemuda berkacamata itu langsung terkesiap kaget dan mengurut dadanya secara spontan.
Saat itu, Gadis terlihat masih mengenakan piyama dengan karakter Minion kesukaannya, rambut lurus indahnya terlihat acak-acakan, matanya yang masih setengah terpejam membuat Gadis terlihat sedikit lucu di mata Altair. Saat itu juga, Gadis masih bisa menyempatkan diri untuk menguap lebar tepat di samping Altair. Tentu saja itu menguatkan spekulasi Altair bahwa Gadis baru saja bangun dari tidurnya.
"Kebo," ejek Altair sembari menoyor kepala Gadis.
"Bodo," sahut Gadis skeptis.
Teduh yang merasa canggung langsung memotong sebelum Altair sempat angkat bicara, "Mau minum apa?"
"Teh--"
"Ngapain nawarin dia minum? Udah duduk aja, Duh. Altair punya kaki kok, lagian biasanya juga dia ngga tau diri makan minum di sini," potong Gadis sambil menarik tangan Teduh agar duduk di tengah-tengah, antara dirinya dan Altair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendezvous
Teen FictionBercerita tentang sekelompok remaja yang terjebak dalam labirin bernama friendzone. Beberapa dari mereka memilih untuk mencoba melarikan diri dari labirin, sementara beberapa lebih memilih untuk menyerah dan hanya menikmati plot labirin tersebut. ...
Wattpad Original
Ada 5 bab gratis lagi