Hai aku publish ulang ya, kalau masih ada typo mohon bantu koreksi demi kebutuhan penerbitan. jadi sambil publish ulang sambil revisi.
Makasih buat yang masih menunggui cerita ini padahal udah bertahun-tahun. ini cerita pertamaku yang nggak kelar-kelar, sementara anak dan cucunya sudah jadi duit. hehehehe.
JANGAN LUPA VOTE dan KOMEN NYA ya
NB. yang Komen jangan panggil Thor ya, panggil "Mak" aja lebih enak di telinga.
-
-
-
Seorang gadis dengan penampilannya yang tomboy tetapi sangat sexy sedang asyk memainkan media player dihadapannya. Headphonenya tergantung ditengkuknya dengan tubuh yang meliuk-liuk dan menikmati setiap aksinya sambil memutar turntable membuat setiap penikmat malam di Nightclub malam itu semakin menggila di lantai dansa.
Ada yang berdansa asal-asalan karena sudah terpengaruh alkohol dan ada yang ngefly karena benda laknat yang dikonsumsinya secara diam-diam.
Dj malam itu adalah Nuna, seorang gadis berusia 24 tahun yang sangat cantik berkulit putih, tubuhnya seksi, dengan tato kupu-kupu di bahu kanannya, yang entah kenapa menimbulkan kesan nakal yang menggoda.
Kata orang-orang dia memiliki tubuh yang diinginkan semua pria, dadanya cukup besar tetapi tidak berlebih, perutnya rata, tubuhnya langsing bokongnya padat dan berbentuk dan tingginya sedikit diatas rata-rata perempuan Indonesia umumnya, 168 cm. She is most wanted of the men....
Pakaiannya yang sexy yang memang disesuaikan dengan pekerjaannya membuat para pria terkadang berimajinasi liar, tak jarang orang berduit menawarinya uang untuk menghabiskan malam bersama DJ cantik itu.
"I want you bitch....." seru beberapa pria di lantai dansa sambil melempar cium jauh dibalas Nuna dari atas dengan mengepalkan tangan kanannya seperti tinju tetapi jari tengahnya tidak dikepal (fuck you) sambil sedikit tersenyum sinis.
Gadis itu berada di podium yang agak menyudut di ruangan yang gelap tetapi mendapat lampu sorot, dia tidak menggunakan make up apapun, rambutnya dicepol dan ada 3 tindik di telinga kirinya, diberikannya anting simple bermata satu.
Dia menggunakan tank top pas badan menunjukkan betapa indah lengannya yang sedikit berotot dan lekuk tubuhnya yang selalu menarik perhatian lawan jenisnya sedangkan bawahannya dia memakai jeans butut dengan koyakan-koyakan di bagian lutut nya.
Di pinggiran lantai dansa di sofa yang bisa menatap ke podium tempat Nuna ber'Dj ria duduk 5 orang, 3 lelaki dan 2 perempuan. Mereka menikmati malam yang sudah hampir pagi.
"Loe kapan mau bikin hubungan loe dan Nuna jelas Ra?" Tanya Stevan kepada Harada. Harada tersenyum kecut, dia menenggak minumannya yang berwarna bening sambil menyipitkan mata, menikmati sensasi alkohol minuman itu.
"Gue udah lamar dia minggu lalu, tapi dia tetep nolak gue. Dia bilang perasaan dia ke gue udah enggak bisa dirundingin lagi. Mutlak nilainya, hanya sebatas sahabat, bahkan kalaupun bisa dinaikin statusnya jadi abang kata dia." Hara menjawab dengan mata yang awas pada Nuna. Dia selalu waspada jika ada pria yang berani kurang ajar pada gadis pujaannya tersebut.
"Cih..., abang... pengalihan status yang paling ampuh... Korban friendzone!" seru Herman pria jangkung bertatoo banyak di tubuhnya.
Harada, Stevan dan Herman adalah teman sejak kuliah, mereka kuliah di salah satu Universitas swasta di Jakarta. Mereka adalah anak-anak yang dengan gampangnya menghabiskan uang buat kesenangan, karena berlatar belakang dari keluarga yang kaya raya, clubbing contohnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
"Loving You, Nuna" (End)
RomantizmJudul lama "Katakan Cinta pada Nuna" Aku brengsek, nyebelin, tidak bisa diatur, cuek, egois, tomboy dan tidak punya tujuan, tapi aku punya hati nurani dan karena itu aku tidak akan pernah membuang apalagi membunuh anak ku. (Nuna) Kamu tampan, mapan...