"Arin sayang, makan malem dulu sini" teriak bunda.
Aku keluar dari kamar dan menghampiri bunda diruang makan.
"Yey sate padang!" Teriakku girang, sate padang adalah salah satu makanan favoritku.
Ting!
Aku membuka layar handphoneku dengan semangat.
From: Karin
Rin, besok minggu ekskul kan? Jangan bolos lagi lo cabe!
Aku sedikit kecewa, kupikir nama kak Jerin yang akan muncul di layar handphoneku. Aku masih teringat sms nya tadi siang, sampai sekarangpun aku masih memikirkannya.
From: My Jerin❤️
Minggu ke sklh bareng mau?hmm maksdunya gue jemput kermh.. kalo mau send alamatnya ya. :)
Yah, begitulah isi pesan singkat dari kak Jerin tadi siang. Tentu saja aku langsung mengirim alamat rumahku kepada kak Jerin, namun hingga sekarang masih belum ada balasan.
"Makan dulu baru maen hp sayang." Celetuk bunda.
"Iya nyonyaa."
Baru dua sendok aku makan, handphoneku berbunyi kembali menandakan ada sebuah pesan baru.
Aku tersedak sate saat tau siapa yang barusan sms.
"Pelan-pelan makannya arin.." bunda memberiku segelas air putih.
From: My Jerin❤️
Okey!
Lagi-lagi aku kecewa, udah lama nunggu balesan, eh doi cuma jawab 'Okey!'
Ting!
Aku mendapat pesan lagi.
From: My Jerin❤️
maaf ya cantik, dijemputnya pake roda dua bukan roda empat..
Aku kembali tersedak, lama-lama aku bisa mati konyol gara-gara kesedak makanan deh.
"Anak ini, makannya brutal bener. Awas ya kalo masih maen hp, bunda ambil hp kamu."
Aku cepat-cepat menghabiskan makananku agar bunda gak cerewet kayak emak-emak, emang udah emak-emak si..
"Finish!!" Teriakku kepada bunda mengisyaratkan bahwa makananku telah habis.
Aku masuk ke kamar dan asik dengan handphoneku.
To: My Jerin❤️
gak masalah kok, See u tomorrow kak! Hehe
Jawabku kepada kak Jerin melalui sms.
Akhirnya aku terlelap dengan wajah yang bahagia.
Aku sangat menantikan hari esok.
"BOOMBOOMBA BOOMBAYAH"
Tidak asing lagi suara alarm dari handphoneku. Jam menunjukkan pukul 5.00 am
Hari ini aku harus tampil cantik. Batinku
Pagi ini aku memakai seragam cheerleaderku, and put some make up on my face. Aku sudah siap dari pukul 6.30am. Oh tuhan kenapa aku sangat bersemangat! Aku tinggal menunggu sosok pria idamanku menjemputku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence
JugendliteraturCinta dalam diam itu memang menyakitkan tapi... cinta yang nyata lebih menyakitkan. Jika disuruh pilih, aku lebih memilih cinta dalam diam. Bagaikan bunga mawar, indah dipandang namun ketika kita berusaha meyentuhnya kita akan terluka akibat duri...
