Kak Edo menahan tanganku..
"Ya kak?" Aku bertanya dengan mimik wajah bingung.
"Titip ini buat Syarah ya. Tolong" kak Edo menjulurkan sebuah coklat yang dibalut surat dengan kertas berwarna pink.
"Siap kak" aku mengambil nya dari tangan kak Edo dan hendak beranjak pergi.
"Eh bentar rin."
"Kanapa kak?"
"Tadi Jerin pesen ke gue, selesai ekskul tunggu dia di tribun, dia mau ngomong sama lo."
"Oke. Makasih kak.."
Ada perlu apa kak Jerin sama aku? Batinku.
Aku melanjutkan niat awalku untuk pergi ke toilet. Dan, mood ku untuk ketoilet sirna. Ketika aku melihat kak Elsya berdiri didepan pintu toilet cewek yang sedang asik memainkan handphonenya.
Aku memutuskan kembali ke lapangan dan menemui kak Syarah.
"kak syarah.." sapaku dengan hati-hati.
"Cepet banget ke toiletnya?gak cebok?"
"Tadi gak jadi ke toilet kak. Ini ada titipan dari kak Edo." Aku menjulurkan coklat yang sudah dibalut surat berwarna pink itu kepada Syarah.
"Buat gue?" Tanya kak Syarah dengan mengangkat satu alisnya.
"Iya buat kakak.."
Lalu dia mengambilnya dari tanganku dan tersenyum.
"Makasih ya"
Yatuhan perbanyaklah senior baik hati yang kayak ini.
Aku kembali untuk menonton anak futsal latian, dan aku melihat kak Moza masih setia berdiri disana. But wait, dia mendapat telfon dan belari meninggalkan lapangan.
Baguslah.
Mataku mencari-cari keberadaan kak Jerin. Namun aku tidak menemukannya dilapangan. Dimana dia?
"Ayo-ayo junior yang masih disana! Kumpul kesini!" Teriak kak Elsya.
Aku dan junior-junior ekskul cheerleader lainnya langsung bergegas. Aku berjalan di barisan paling belakang.
"Lambat banget si! Serasa tuan putri ya lo?" Bentak kak Elsya yang tentu saja ditujukan kepadaku.
"Siap maaf kak."
Dia hanya menatapku sinis.
Ngomong-ngomong, Aku tidak melihat Karin daritadi. Kemanasi...
Aku mencoba mengirim Karin pesan melalui Line.
Arina : heh! Dimana lo cabe?
Karin : gue lagi di koridor loker. Abis
baca-bacain surat cinta
wkakaka😂
Arina : sialan. Gak ajak-ajakan lagi😤
Karin : eh btw, tadi gue liat kak Jerin
sama kak Moza lagi berduaan.Deg
Jadi yang nelfon Moza tadi...kak Jerin. Aku sebenarnya berharap apasih haha. Jangan konyol Arina. kak Jerin itu sukanya bukan sama lo. Batinku..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence
Fiksi RemajaCinta dalam diam itu memang menyakitkan tapi... cinta yang nyata lebih menyakitkan. Jika disuruh pilih, aku lebih memilih cinta dalam diam. Bagaikan bunga mawar, indah dipandang namun ketika kita berusaha meyentuhnya kita akan terluka akibat duri...