valentin

167 10 2
                                    



"Byyy... Ati ati..." teriak seorang laki laki dengan paras tampan.

Di depannya nampak seorang perempuan cantik, sedang berlari lari kecil dan tertawa lucu.

"Hahaha... Lucu kupunyaa... Hap hap" perempuan itu bernama Anya. Dia mencoba untuk menangkap kupu kupu bersayap hijau tua dengan bercak merah, kuning dan biru. Sangat indah dan besar.

"Nanti kamu jatuh" kata laki laki yang dikenal dengan nama Dava. Dia tampan, tinggi, dengan gigi berjejer rapi dan hidung yang mancung. Mata biru yang indah juga melengkapi wajah tampannya.

Tak lama dia berkata, Anya tiba tiba keseleo dan "akkhh..."

"Ehh..." Dava berlari untuk menangkap Anya.

Tapi sayang, Anya lebih dulu memegang pagar pembatas taman yang berada di sampingnya.

"Hehehe... Gak jatuh kok" Anya senyum dan berdiri menatap dava.

"Tapi hampir jatuh kan?"

"Cuma hampirr.. Tapi gak jatuh kan?"

Dava menghela napas pasrah "terserah kamu deh"

Anya tersenyum penuh kemenangan.

"Makasih..." Anya tiba tiba memeluk Dava

Dava membalas pelukan Anya dan menghirup aroma rambut Anya "Buat apa?"

"Buat semuanyaa.. Tapi yang paling penting, makasih masih mencintaiku" Anya mendonga untuk menatap Dava dan tersenyum manis.

Dava tertawa dan mendekatkan wajahnya pada wajah Anya. Dia menggesek gesekkan hidungnya ke hidung Anya. Kemudian mencium kening Anya.

Anya memejamkan mata, menikmati setiap perlakuan Dava. Lelaki yang selama dua tahun ini menjadi kekasihnya.

"Love you" kata Dava.

Anya tersenyum "love you too"

Dava melepaskan pelukan mereka dan lanjut jalan dengan menggenggam tangan Anya.

"By, kesana yuk" Dava menarik Anya untuk mendekat ke arah pantai.

Mereka duduk di bebatuan dekat pantai.

"Seger ya..." Anya melirik Dava.

Dava melihat daerah pantai sebelah kiri, banyak burung di langit karena matahari mulai terbenam. Mereka berterbangan untuk kembali pulang dan bertemu dengan keluarga.

Tapi Anya salah mengartikannya. Karena Pantai daerah sebelah kiri nampak beberapa bule yang hanya menggunakan bikini sehingga sangat memperlihatkan tubuhnya

Bughh...

Anya memukul lengan Dava.

"Akhh... Sakit byyy..." keluh Dava.

"Mangkannya! Salah siapa matanya jelalatan!" Anya memalingkan wajahnya, bete dan sesak yang ia rasakan.

"Siapa sihh... Yang jelalatann.." Dava menoleh ke kiri lagi, dia sadar, disana ada beberapa bule.

Niat jail terlindas di benaknya. Dia menoleh ke arah Anya, yang masih memalingkan wajahnya.

Dia menundukkan wajahnya tepat di samping wajah Anya "waww..." bisik Dava.

Anya mengerutkan alisnya, ingin rasanya memarahi Dava. Dia menoleh dan...

Cup~

"Hahaha... Kenaaa..." Dava tertawa. Dia berhasil mencium pipi kiri Anya

Sedangkan Anya melebarkan mulutnya, kaget. Dia menatap Dava kesel.

"Heemm.. Sorry" kata Dava dengan raut wajah kalem

Endorse JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang