Arco Pov
"Ma, Pa, Dad, aku tidak bisa berangkat bersama Archa. Aku memiliki meeting mendadak." teriakku dari atas tangga.
"Jaga sikapmu, sayang." ucap Mama dengan lembut.
Aku hanya memberikan cegiran khas seorang Marco Razia Falcataria. Mengecup pipi mereka satu persatu, lalu aku pergi meninggalkan ruang makan dengan terburu-buru.
***
Aku bekerja sebagai CEO di Falcataria Corp. Perusahaan keluarga yang sudah lama dibagun oleh keluarga Falcataria.
Aku berhenti di sebuah pemakaman umum, ya, aku berbohong kepada orang tuaku. Aku tak ada meeting apapun hari ini, aku hanya ingin mengunjungi Mommy. Disini tempat dimana aku hanya dapat memikirkan diriku sendiri, menceritakan keluh kesahku, semua hal yang ku alami.
Berjongkok disamping makam Mommy, aku mengelus nisannya. Oh Tuhan, jika aku dapat memutar waktu, aku ingin aku tak dilahirkan. Melihat penderitaan Daddy, itu sangat menyiksa. Ditinggal oleh seseorang yang kau cinta.
"Hai, Mom, aku datang!" ucapku.
Menarik nafas dalam-dalam, aku mulai bicara lagi, "Aku harap kau tidak bosan dengan kedatanganku," aku terkekeh mendengar ucapanku sendiri.
"Mom, aku rasa, aku mencintai seseorang.."
"Dia memang bukan berasal dari keluarga seperti kita, dia hanya gadis buta yang cantik dan baik hati. Hanya saja," aku menarik nafasku dan membuangnya secara perlahan sambik meneruskan, "Dia sulit ku gapai.."
"Ya, sulit, entah apa yang membuatnya seperti itu."
"Mom, tahu? Aku bertemu dengannya ketika aku tak sengaja hampir menabrak neneknya. Tunggu, jangan mengira bahwa anakmu ini mabuk ketika berkendara. Bukan salahku, motor yang hampir menyerempet nenek itulah! Bahkan anakmu yang tampan inilah, yang harus bertanggung jawab."
Aku mengingat kejadian dimana aku hampir menabrak nenek yang sedang terduduk dijalan, tapi karena kejadian itu aku dapat menemukan bidadariku. Callysta Katherine Brooke. Wajahnya campuran Australia dan Asia, sampai aku mengira Tuhan tidak adil. Ia menciptakan manusia yang begitu sempurna seperti dia. Tapi, dimana ada kelebihan disitu ada kekurangan. Ya, kekurangannya hanya karena inderanya, ia tak dapat melihat.
"Mom, kau tahu? Aku selaku mengira Tuhan tidak adil, Ia menciptakan bidadari yang sempurna. Ia juga menciptakan Marc dengan kepintaran diatas rata-rata. Ya, walau aku juga bisa dikatakan seperti itu, tapi tetap saja.."
Ponselku bergetar dan lagu Like a Fool mengalun dengan indah. Lagu favoriteku. Kenapa? Karena aku pernah melihat dan mendengar secara langsung wanita yang aku cintai menyanyikannya, ya, Callysta atau biasa dipanggil Ally.
Getar dan suara lagu yang berasal dari ponselku harus mengakhiri sesi curhatku bersama Mommy, tapi tak apa-apa aku bisa mengunjunginya lainkali.
"Mom, aku harus pergi. Maaf tidak bisa tinggal lebih lama, tapi aku janji. Lain kali, aku akan kesini dan mengenalkannya padamu."
Aku bangkit dan memandang makam Mommy. Perlahan, aku berbalik dan meninggalkan pemakaman.
Sebelum masuk kedalam mobil, aku tak sengaja menangkap siluet seseorang dibalik pohon dekat makam seseorang yang aku sendiri tak tahu. Tapi, sudahlah, apa peduliku?
***
"Darimana saja, son? Berbohong pada Daddy?"
Aku melonjak kaget mendengar suara Daddy yang begitu tegas. Bagaimana bisa aku tak tahu bahwa Dad sudah memasuki ruanganku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rae & Albizia
RomanceHighest Rank #147 (02032017) Ada satu part yang di Private. Kalau mau baca ya follow kalau nggk juga gpp. Dalam kasus mem private ini aku bukan nyari followers, toh gn ada untungnya punya banyak followers. Cara baca part di private; Follow-->Hapus d...