5

39 5 0
                                    

Nando pov.

Dan lagi lagi gue harus berdekatan sama Vani. Apa ini yang namanya Takdir?Tapi kalo kaya gini terus gimana gue bisa buat ngejauhin Vani,yang ada nanti rasa yang gue punya buat Vani malah makin menjadi jadi.
Astaga gue harus gimana sekarang gue gamungkin ngungkapin perasaan gue keVani,sedangkan gue tau kalo gue itu bukan tipe cowo yang Vani suka. ya tuhan kenapa yang namanya cinta itu rumit banget si.

*********

Nando yang sedang merebahkan badannya diatas kasur langsung bangun dan bergegas untuk mandi lalu pergi kerumah Vani untuk belajar bersama.
Sesuai dengan ucapan Pa Rudi kemarin disekolah akhirnya Nando memilih untuk belajar bersama hari ini,setelah Nando selesai mandi Nando langsung mengambil kunci motor kesayangnya diatas meja belajarnya dan langsung turun kebawah.

"Nando mau kemana kamu sayang,ko rapih banget si?" tanya Luna, mama Nando yang sedang menonton tv.

"oh iya mah,Nando ada kerja kelompok dirumah Vani." jawab Nando sambil menghampiri Luna.

"Vani? Siapa dia pacar kamu ya?" tanya Luna sambil tersenyum kecil.

"Vani itu temen aku mah bukan pacar aku" jawab Nando malas karena melihat Luna yang memperhatikannya dengan tatapan meledek.

" iya siapa tau aja gitu kamu diem diem punya pacar." ucap Luna dengan nada yang sedikit meledek.

"yaudahlah mah aku kerumah Vani dulu ya" ucap Nando tanpa menjawab ucapan Luna tadi dan langsung meninggalkan Luna yang sedang menonton tv.

Nando langsung menaiki motor ninjanya yang berwarna merah dan langsung mengendarai motornya menuju rumah Vani,karena jalanan yang tidak terlalu macet akhirnya Nando sudah sampai didepan rumah Vani dalam waktu lima belas menit.
Nando memarkirkan motor di halaman depan rumah Vani.

Tok tok tok!!!

Toktok!!

Vani yang sedang diruang tamu pun langsung bergegas untuk membuka pintu depanya.
Setelah Vani membuka pintu tampaklah Nando yang memakai kaos polos berwarna hitam,celana jeans dengan membawa tas gembloknya dan rambutnya yang sedikit basah sehingga membuat Nando menjadi lebih tampan.

"ganteng" batin Vani.

"Van ko luh malah bengong si." ucap Nando sambil melambai lambaikan tanganya didepan wajah Vani.

"eeh-hhmm maaf maaf,yaudah yu Do masuk." sahut Vani langsung masuk dan meninggalkan Nando yang masih menatap bingung Vani.

Nando masuk kedalam rumah Vani yang berwarna putih dan sedikit campuran warna cokelat,Kemudian Nando langsung duduk disamping Vani yang sedang mematikan tv.

"Do mau minum apa biar nanti gue buatin?" tanya Vani dengan memandang Nando sekilas.

"ehhmm apa aja deh Van" jawab Nando sambil mengeluarkan buku tulis dari dalam tasnya.

"yaudah ya gue buatin bentar dlu" ucap Vani dan langsung bangkit.

waktu Vani ingin beranjak kedapur,
Vani merasa ada yang menahan lengannya dan saat Vani menoleh kebelakang ternyata Nando lah yang menahan lengannya,dan seketika pandangan Vani dan Nando bertemu sehingga membuat mereka saling bertatapan. Tiba tiba handphone Vani berdering sehingga membuat Nando tersadar dan melepas pegangannya.
Vani mengangkat telephonenya ternyata itu dari Reni,ibunya Vani dan Revy.

"iya,hallo mah?" ucap Vani

"..........."

"oh yaudah iya nanti aku bilangin bang Revy." jawab Vani

ExpectationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang