Happy Reading! 😉
14:55
Menjangkau ponsel, aku pun langsung bergegas ke luar rumah. Apalagi sudah diingatkan oleh Bima berkali-kali di Line.
Abima taufan : Lo kalo 10 menit lagi belum nyampe juga, bener-bener gua yang abisin jatah lo!
Hh... Yang satu itu, benar-benar membuatku mengumpat karenanya.
Tak lama ponselku kembali bergetar membuatku bersusah payah mengeluarkannya dari saku celanaku yang lumayan sempit.
Duh...
Garda Fachru D : Lo dimana? Jangan bilang masih dirumah, jatah lo bagi dua sama Bima.
Garda Fachru D : Relain aja setengah jatah lo, Bima udah brisik dari tadi.
Aku mendengus membaca Line dari Garda,hh...
Kukira Garda bakal mendukungku, dan memberikan petuah manisnya untuk berkendara dengan bijak.Ck.
A.Ulfani : Kak Gardaa ~ 😢, tolonglah adikmu yang malang ini.😭
A.Ulfani : Bujuk si Bima ya kaak demi aku
A.Ulfani : ntar sepertiga jatah aku buat kakak Garda tercintahh, oke? 😙
Bima,..
Takkan ku biarkan kau memonopoli hakku! Batinku menggebu.
Setelah membujuk rayu Garda aku pun melesat ke luar rumah dengan hentakan kaki menggema, bahkan hampir terpeleset di ruang tamu yang ternyata bekas pel. Hh...
Mendapati bunda yang sibuk dengan bunga kesayangannya, karena tergesa aku langsung mengecup pipi bunda kilat membuatnya berjengit kaget.
Bunda langsung mengomel begitu tau aku sudah berada di luar pagar dengan motor maticku. Aku memberikan kissbye pada bunda lalu melajukan motorku ke rumah Garda.
Kembali ponselku bergetar kuat tanda seseorang menelfonku, membuatku berhenti ditengah jalan.
Meniup poniku dengan kesal, aku kembali berjuang mengambil ponselku yang terselip di dalam saku celanaku yang sempit. Di saat terdesak seperti ini, di bawah terik matahari, di tengah jalan raya...
Aku begitu sibuk menarik ponselku agar terlepas dari saku.
Tindakan konyol macam apa ini?
Argh... celana sialan!Kafka S calling...
Eh?
"Halo?"
"Kamu dimana sekarang?"
Hah?
"Di tengah jalan, mau ke rumah Garda, kenapa?
"Sama siapa? Kalau sendirian mendingan kamu balik ke rumah atau tunggu aku di sana" ucapnya terdengar gusar di seberang sana.
"Gak bisa, gue udah janji sama anak-anak nobar di rumah Garda sekarang, kalo nunggu lo udah ga ke buru." Tolakku halus padanya. Terdengar helaan nafas berat diseberang sana membuatku mengernyit.
"Kamu jangan ke sana sekarang, Ulfa!"geramnya. Dia kenapa sih?
"Emangnya kenapa? Lo sebenernya kenapa deh?" Ucapku sambil melirik jam tanganku.
Sial, lima menit lagi!
"Aku--"
"Ka, gue ke buru waktu ini,udah ya. Maaf. Bye." Langsung saja aku memasukkan ponselku kembali ke dalam sakuku lalu membawa ngebut motorku ke rumah Garda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seravian
RomanceKetika kau merasa diawasi dengan apapun yang kau lakukan hingga membuatmu tak nyaman. Tatapannya yang selalu membuat pikiranmu seketika kosong. Kau ingin menjauh tapi kau tak bisa. Bahkan untuk mengendalikan dirimu sendiri kau tak pernah mampu karna...