Selamat pagi para khalifah yang sedang mengembang amanat.selamat pagi hati?masihkah ia seperti embun.selamat pagi sang pengelana diatas jalan tak berujung ini,salamku masih seperti hari lalu,untukmu.
Hari itu,aku tak ingat tanggal berapa dan nama harinya.karena sudah sejak lama aku tak mempedulikan waktu.akupun tak peduli kalau tiba-tiba waktu terhenti,tapi dunia tetap berputar dan makin cepat aku merasakannya.
"Aina.."teriak seorang teman yang membuatnya berhenti dan menoleh.
"Iya.." jawabnya
"Ini lo ATM nya.ktanya nanti mau ambil uang"jelas syafa
"Oo iya fa.maaf tadi aku lupa nggak minta ATM nya ke kamu"
"Iya gapapa.234658 sandinya"
"Iya.mkasih fa"
"aku duluan ya ai..soalnya udah siang takut ketinggalan upacara"
"Iya.hati-hati fa"
Seperti biasa.Aina pergi ke sekolah bersama Nazila,mereka memang sering bersama.sedangkan syafa,selalu berangkat sendiri dengan sepeda kesayangannya.Dalam perjalanan,tak sengaja Aina menoleh ke belakang karena di panggil Syafa.Aina melihat di belakangnya ada sosok santriwan yang si kaguminya,Arsyil.
"Subhanallah..mimpi apa aku semalam.berangkat sekolah bersamaan dengan Arsyil" gumamnya dalam hati sambil ia tersenyum-senyum sendiri.
"Kenapa senyum-senyum sendiri ai?" Tegur Nazila.
"Nggak kok zil.nggak apa-apa"
"Emm..mungkin karena di belakang ada arsyil kan?"
Aina tersipu malu sembari tersenyum.Aina,Nazila dan Arsyil memang tinggal satu pesantren tapi mereka bersekolah di sekolah yang beda tapi satu arah.tak jarang Aina bertemu dengan Arsyil ketika di pesantren.tapi untuk berangkat bersama mungkin hanya 1,2 kali sejak Aina tau jika nama santri yang di kaguminya adalah Arsyil.
Agustus , 2015
Subhanallah.begitu indah ciptaan-Mu ya Rabb.
Sungguh aku mengaguminya,senyumnya,perangainya,serta ketaatannya pada-Mu.Jika hari ini awal dari semua,ku harap esok akan lebih indah dari hari ini.Amiin.
Aina menutup buku hariannya.kemudian bercerita dengan Nazila.ia sengaja tidak belajar karena besok hari libur.Nazila mendengarkan cerita Aina dengan seksama dan sesekali menanggapinya.sudah menjadi kebiasaan bagi Aina dan Nazila bercerita apa yang mengganggu pikirannya sebelum akhirnya mereka terlelap.
"Eh zil.tadi waktu aku buka fb ada inbox dari Wildan"Aina membuka percakapan dengan Nazila
"Wildan?santriwan yang di kagumi Raisa itu?"
"Iya.dia tanya tentang pelajaran sekolah."
"Ciee.. kamu hati2 lo sama dia.apalagi Raisa kan teman satu kamar kamu.nanti kalau Raisa tau bisa salah paham."
"Emang wildan suka sama Raisa?katanya ia suka sama syafa"
"Dengar- denger sih gitu.tapi kemarin aku dengar kabar katanya Raisa ngasih surat ke Wildan.tapi wildannya marah2."
"Loh..emang isi suratnya apa?kok sampai wildan marah zil?"
"Mana aku tau.orang aku aja dengernya juga dari teman.kamu gimana sih?kamu kan yang sekamar sama Raisa.masak nggak dengar apa2..?"
"Nggk.tapi kemarin waktu pulang diniyah(mengaji) aku lihat Raisa menangis sambil membuang kertas bertuliskan hbd wildan ke tempat sampah"
"Emm. Brati bener yang di bilang teman2 kan.soalnya dari kabar yang aku terima Raisa nggak pernah sekalipun kirim surat ke wildan.tapi dari sumber lain wildan marah2 katanya dapat surat dari raisa".
"Lohh..wildan kok PD banget ya.kan belum tentu yang kirim surat itu raisa.bisa jadi yang buat surat orang lain tapi atas nama raisa dengan harapan misalkan suratnya di balas akan membuat raisa bahagia"
"Iya sih ai..kamu bener juga.pokoknya kamu hati2 aja deh sama wildan.diamnya menghanyutkan"
"Oke zila.nggak mungkinlah kalau aku suka dia."
"Nggk mungkin apa mungkin."
"Nggak mungkinlah..ka arsyil lebih dulu hadir dari dia."
"Iya.percaya..udah malam tidur yuk!!"
"Siapp" jawab Aina mengakhiri pembicaraan keduanya.
Keesokan harinya,seperti biasa.setelah bangun Aina bergegas ke kamar mandi untuk antri mandi.namanya juga hidup di pesantren,apa2 serba antri.mandi,ambil makan,setoran hafalan sampai mau sms pun harus antri dulu.tapi kalau smsnya pakai hp sendiri(waktu sekolah) ya nggak perlu antri.hehe..selesai mandi Aina bergegas mengikuti jamaah di mushola dilanjut dengan mengaji al-qur'an.kegiatan itu sudah menjadi rutinan setiap hari di Pesantren Nurul Falah tersebut.sebelum semua santri berangkat ke sekolah masing2.
"Kriiiing...kriiing.." bel istirahat berbunyi.Aina yang beda kelas dengan Nazila segera beranjak dari tempat duduknya menuju masjid sekolah untuk melaksanakan sholat dhuha.biasanya di masjid ia akan bertemu Nazila.
Setelah ambil wudhu,Aina membuka ponselnya.ia tersenyum senyum sendiri.
"Assalamualaikum" sapa seseorang dari seberang via sms.
Aina tak membalas.ia segera berdiri dan melaksanakan sholat dhuha.selesai sholat Aina baru membalasnya.
"Hayoo sms dari siapa?" Tegur Nazila yang tiba-tiba di samping Aina.
"Eh..zila.gak siapa2 kok.kamu udah sholat?"
"Wildan ya?belum Ai."
"sok tau.nggaklah!!"
"Lh trus siapa kalau bukan Wildan?"
"Ka arsyil.hehe.sholat dulu zila..nanti cerita lagi..ok?"jawab aina sambil tersenyum.
"Ok" Nazila segera menjalankan sholat dhuha.
Aina dan Arsyil memang sering berkomunikasi,meski sekedar mengucapkan "salam" lewat socmed.Aina membuka lagi ponselnya,sepi.Arsyil pun tak kunjung membalas lagi pesannya."mungkin Arsyil udah masuk kelas"pikir Aina.
Lain di pesan lain lagi di socmed fb,Wildan sering bertanya-tanya tentang kegiatan Aina.
"Minta pinmu??" Inbox Wildan waktu itu.
"Untuk apa"balas Aina.
"Nggak apa2.biar lebih mudah chattnya.gmana?"
"D4652DDF"
"Siip..makasih ya".Wildan mengakhiri obrolannya di fb dengan Aina.
Beberapa menit kemudian,ponsel Aina bergetar.tanda ada pesan masuk,Aina berharapnya itu pesan dari Arsyil.Salah,itu bukan dari Arsyil tapi undangan bbm baru dari Wildan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pastinya Ini Tentang Kamu
RomansaJika kamu hanya mampu menulis coretan kecil tanpa mampu mengatakan,aku hanya mampu melihatmu dari kejauhan yang tampak begitu indah.namun tak mampu ku lihat bila berdekatan.