Adik perempuanku

880 15 2
                                    

Hari jumat 16 Oktober 2015 adik perempuan aku lahir, dia lahir dengan normal dan allhamdulilah sehat. Dia diberi nama Rahma Annisa.

Tapi keadaan itu berubah setelah 12 hari tinggal di rumah, kejadiannya saat aku hendak berangkat sekolah pusarnya begitu banyak mengeluarkan darah, sontak membuat penghuni rumah kaget termasuk aku.

Terdengar sahutan dari salah satu temanku memanggil membuyarkan pikiranku yang sedari tadi tertegun kepada adik perempuanku. Hari sudah mulai siang aku harus segera bergegas berangkat sekolah, pasalnya temanku sudah menungguku di luar.
Ah, aku tak bisa berbuat apa-apa karena aku harus segera pergi, setelah itu aku tidak tau lagi kronologi kejadiannya.

Sepulang sekolah aku tidak langsung pulang ke rumah, pasalnya aku pulang bersama temanku dan temanku mengajakku ke warung untuk membeli makanan.
Di sana seorang pemilik warung bertanya dan berkata.

"Memang kamu tidak ikut ke rumah sakit?" Katanya.

"Ke rumah sakit?memang siapa yang sakit?" Tanyaku *bingung*.

"Adik perempuanmu! Memang kamu tidak tau tadi pagi adik perempuanmu di bawa ke rumah sakit, karena terus pendarahan!" Jelas pemilik warung.

"Astagfirullah .." Aku dan temanku bersamaan, sontak terkejut.

Aku teringat dengan kejadian tadi pagi sebelum aku berangkat sekolah, aku bergegas pergi dari warung itu dengan menarik tangan temanku dengan sempontannya.
Pikiranku.. Ah, begitu kacau, aku sangat ingin menangis dan berteriak sejadi-jadinya saat itu. Tapi untunglah ada temanku yang menenangkanku dengan merangkul dan memelukku dengan eratnya.
Sebelum sampai di rumah, aku bertemu dengan bapakku, lalu aku menanyakannya langsung yang tadi dijelaskan oleh pemilik warung.

"Baa bap..bapak gimana keadaannya? Aku sudah mengetahuinya!" Tanyaku dengan awal yang terbata bata.

"Tidak papa, sekarang dia sudah dirawat!" Jelasnya menenangkan.

"Baiklah.. syukur kalau begitu" Jawabku mulai tersenyum walau sedikit maur.

"Iya allhamdulialah.. sekarang do'akan saja, jangan terlalu dipikirkan dan sekarang bapak harus kembali lagi ke rumah sakit, karena mama sendirian di sana. Hati -hati di rumah, jaga ke 2 adikmu" Jelasnya meminta.

"Iyaaa.. Baiklah, hati-hati juga di sana!". Jawabku.

***
Sudah beberapa hari aku tinggal berempat di rumah, yaitu 2 adik laki-lakiku dan nenekku.
Sampai aku menerima 1 gambar dari kakakku yang dikirimnya lewat pesan, pasalnya kakakku sudah pulang di jakarta yang langsung mampir ke rumah sakit untuk melihat keadaannya. Dan benar saja keadaannya begitu memperihatinkan, selang inpus dan beberapa selang lainnya melekat ditubuh adik perempuanku.
Bayangkan saja seperti apa keadaanya jika seorang bayi baru lahir 12 hari lalu dipasang ini itu ditubuhnya, Bayangkan bagaimana sakitnya? Ah, aku sendiri tidak kuat jika harus melihat itu lagi.

***
Selang beberapa hari adik perempuanku dipindahkan dari tempat yang sebelumnya ke tempat yang lain di rumah sakit itu, Allhamdulillah sekarang keadaannya semakin membaik.
Barulah aku dapat menjenguk adikku di sana, karena pasalnya aku baru selesai UAS.

Sekarang selang yang dipasangnya sudah dilepas, hanya ada satu selang yang terpasang yaitu selang untuk memberikan asi, karena memang dia adik perempuanku tidak bisa minum melalui dot. Sekarang itulah yang menjadi masalahnya, adik perempuanku harus terus dilatih untuk minum didot. Karena sekarang dia tidak bisa lagi minum asi asli mama, entah apa alasannya.

***
Beberapa hari adikku dilatih untuk minum susu didot tapi tetap saja tidak bisa, sampai akhirnya dokter menyarankan untuk terapi. Setelah mendapat persetujuan dari orang tuaku, dokter langsung melakukan terapi selama 3 hari.
setelah itu kita tinggal menunggu hasil. Ah, sudah 27 hari adikku di rumah sakit.

akhirnya adik perempuanku diijinkan pulang, mama menghubungiku bahwa adik akan pulang, lalu cepat-cepatlah aku bergegas untuk membersihkan rumah.
Sampai akhirnya adikku datang.

***
Kehidupan keluargaku begitu berwarna sejak saat itu, selama hampir 1 tahun adik perempuanku memberi hehidupan yang begitu berwarna.

16 Oktober 2016 adik perempuanku berulang tahun, setelah merayakan hari lahirnya.
Keadaannya berubah, adik perempuanku sakit-sakitan. Semua jari tangan dan kaki berwarna gelap seperti memar.
Mama memeriksakannya, tak lama setelah itu selama 7 hari adikku bertahan dengan penyakitnya yaitu kelainan jantung. Adik perempuanku meninggalkan kami semua, kami sekeluarga tertekan atas kepergiannya termasuk aku, pasalnya memang aku dan keluargaku begitu sangat menyayanginya.

Ah, aku merindukan tangan mungilnya, senyumnya, tingkahnya, tangisnya, semua yang ada didirinya. Dia selalu memberikan warna baru dihidupku, bahkan aku banyak belajar darinya, yaitu belajar sabar saat rasa sakit yang dideritanya dan membuat semua orang tersenyum dengan tingkah yang mengemaskannya.

Selamat jalan adik perempuanku, ketahuilah aku sangat menyayangi mu. Sangat! InsyaAllah kami sekeluarga akan selalu mendo'akanmu.

Aku tau.. bahwa jika ada pertemuan maka disitu akan ada perpisahan. Ya, Itulah kehidupan! Kita sebagai makhluk yang hanya menjadi pemeran, hanya bisa berdo'a untuk menguatkan apa yang menjadi kelemahan kita.

Afra (Cinta & komitmen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang