Dia adalah teman SMP ku.
Aku tau dia dari SMP, tapi aku tak mengenalnya. Pun sebaliknya dia tak mengenalku, tapi dia tau aku. Begitulah katanya!
Entah apa yang membuat kita ingin saling mengenal, awalnya dialah yang pertama kali menghubungi aku melalui pesan disalah satu media sosial.
Menanyakan kabar, pekerjaan, dan bla bla bla.. bahasa basa-basi lainnya. Pun sebaliknya aku menanyakan pertanyaan yang sama. Aku hanya menjawab."Allhamdulilah baik, sehat, hanya dompetkulah yang kurang baik. Pasalnya aku memang belum bekerja!"
Pun dengannya, dia menjawab hal yang sama. Ya, kebetulan kita berdua memang belum bekerja. Jaman sekarang untuk mencari kerja itu susah, apalagi dengan fisik yang minim seperti aku ini!
Asstagfirullah.. aku mulai merendah! Ah, sudahlah walau bagaimana pun ini adalah pemberiannya, aku harus tetap mengsyukurinya.***
Setelah itu kita malah sering mengirim pesan, saling curhat, bertukar cerita, sampai memceritakan hal yang gak penting! Seperti menceritakan kekonyolan semua teman sewaktu SMP.Menurut semua temanku yang pernah sekelas dan mengenal karakternya, dia itu adalah sosok seorang yang baik, sopan, santun, pintar, mudah bergaul pula.
Ya, memang benar! Karena yang aku tau dia adalah seorang osis di sekolahku waktu SMP, cukup poluler juga, tapi saat itu aku sama sekali tak tertarik olehnya, karena yang aku nilai selama ini dia adalah sosok seorang yang begitu cuek!
Saat aku menceritakan bahwa aku pernah menilai dia seperti itu dia malah memberikan komentar."Itu sih karena kamu gak tau karakter aku yang sebenarnya, kamu hanya asal tebak! Makanya jika menilai seseorang itu jangan hanya dari luarnya saja! Cuek? Ah, itu bukan aku! Bahkan aku malah bisa lebih humoris dari pada mereka para komika di Indonesia".
Itulah komentarnya yang sedikit memuji dirinya sendiri dan aku hanya tertawa geli. Pasalnya aku bingung harus menjawab apa, karena memang benar tak seperti yang aku duga dan aku nilai selama ini, ternyata dia begitu humoris. Aku hanya menebak saja waktu itu!
Ah, pokoknya dulu aku benar-benar tidak suka dengan karakternya. Apalagi dulu dia itu sudah mempunyai pacar! Pacarnya pun pintar, seorang anggota osis pula, sama populernya dengan dia. Ah, aku tak perduli akan hal itu, lagian aku tak begitu mengenal mereka waktu itu. Tapi sekarang mereka sudah tidak lagi berhubungan, itu kata temanku. Entah apa yang membuat hubungan mereka tak berjalan sampai sekarang, aku tak mencari taunya! Biarlah itu menjadi masa lalunya, semua orang pasti mempunyai masa lalu. Termasuk aku!
15 Oktober 1996 selisihnya beda 2 tahun denganku. Irsyad itulah namanya, sekolah di salah satu SMK yang ada di purwakarta, dengan mengambil jurusan Arsitektur. Mengenai Arsitek, dulu aku sangat ingin menjadi seorang Arsitektur. Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, alasannya karena ingin sekali mendapat banyak uang. Bukan mata duitan! Karena memang aku ingin mendesain rumah sendiri.
Ah, itu hanyalah keinginanku saja, lebih tepatnya impianku saja. Jelasnya sampai sekarang aku masih mempunyai propesi seorang pengacara (penganguran banyak acara).Ya, kita memang beda sekolah saat SMA! Biarlah berbeda sekolah, yang terpenting jangan sampai beda pendapat dan pemikiran, karena itu akan membuat kita sulit untuk bisa menjadi teman/sahabat yang klop.
Keklopan itu akan tumbuh jika kita mau menyesuaikan dengan teman/sahabat kita. Seperti contohnya, belajar menyukai apa yang teman/sahabat kita sukai, terutama jangan saling egois!
KAMU SEDANG MEMBACA
Afra (Cinta & komitmen)
Non-FictionPilih Cinta atau Komitmen? Untuk menjawabnya pun aku harus berpikir keras, alasannya agar tidak menyesal nantinya. Bukankah penyesalan selalu datang diakhir waktu? Setelah aku berulang-ulang kali memikirkan jawaban dari pertanyaan itu. Nah Jadi aku...