Aku tak ingin membenci mu, kamu mengenalku karena dulu aku teman satu SMP bukan?
Kamu datang untuk bersilaturahmi dengan ku, betul begitu?
Karena "Tidak akan masuk surga, orang yang memutus tali silaturahmi" (HR. BUKHARI). Begitu katanya.Irsyad teman SMP ku tiba-tiba saja mengutarakan perasaannya.
"Tidak!" jawabku.
Cukup lama kami bertukar komunikasi, saat itu tidak tau kenapa aku merasa aku hanya pelariannya saja.
Kata cintanya, kurasa seperti kata yang dilontarkan oleh anak Abg yang baru saja merasakan cinta. Aku tak percaya! Bukan, bukan itu yang ingin ku dengar.***
Tapi aku bersyukur, karena dengan kata tidak yang ku ucapkan padanya tidaklah membuatnya marah ataupun membenci ku. Dia terliat begitu bijak disini, dia menerima keputusan ku tanpa merubah segalanya. Kita masih tetap seperti dulu, teman! Iya teman.
Bahkan malah sekarang ternyata dia lebih perhatian.Aku seringkali bercanda dengan kata-kata "ingat aku bukan pelarianmu!". Dia hanya tertawa, mendengar perkataanku yang konyol. Mungkin menurutnya ini lucu. Aku ikut tertawa untuk mencairkan suasana dihatiku yang sedari tadi membeku karena ocehanku sendiri.
"baiklah... ". Hanya itu yang dia ucap.Tidak apa, jika itu tidak merubah apa-apa. Barangkali itu hanya celotehan biasa, tidak asing!
KAMU SEDANG MEMBACA
Afra (Cinta & komitmen)
Non-FictionPilih Cinta atau Komitmen? Untuk menjawabnya pun aku harus berpikir keras, alasannya agar tidak menyesal nantinya. Bukankah penyesalan selalu datang diakhir waktu? Setelah aku berulang-ulang kali memikirkan jawaban dari pertanyaan itu. Nah Jadi aku...