chapter 16

4.5K 461 19
                                    

Jungkook mencoba untuk menenangkan perasaannya.

'Sudahlah tidur saja.' Jungkook membatin. Ia berusaha memejamkan matanya yang terasa membengkak.

"Kookie, kurasa Aku mungkin akan menyukaimu. Tak bisakah Kau bertahan untuk tetap menyukaiku?" suara Taehyung mengganggu ketenangannya.

Pemuda cantik itu mengernyitkan kening. Ingin sekali bangkit dan menanyakan maksud dari omongan pemuda tampan itu tapi Ia terlalu malas untuk bergerak. Ia juga tak ingin menunjukan wajah kacaunya.

'Apa maksudnya? Sudahlah, abaikan saja.' Ia memejamkan mata. Namun sayang perkataan Taehyung tadi benar-benar mengusik pikirannya. Ia tidak bisa tidur setelahnya. Jantungnya terus berdebar dan otaknya terus berpikir. Kali ini Ia bertekad untuk tidak salah paham lagi.

***

"Pagi Kookie." sambut Mingyu yang sedang duduk di depan meja makan.

Jungkook tersenyum. Matanya hanya terbuka sebagian. Badannya terasa lelah. Bagaimana tidak, semalam Ia tak bisa tidur karena terus memikirkan perkataan Taehyung. Ia bahkan tak ingat jam berapa Ia bisa tidur.

"Sudah, cuci muka sana, setelah itu Kita sarapan bersama." ujar Mrs Kim ramah sembari menampilkan senyum bersahajanya.

***

Setelah sarapan pagi, Jungkook dan Mingyu duduk di depan TV. Menonton acara secara random. Tidak ada yang menarik.

"Bagaimana kalau Kita pergi jalan-jalan?" saran Mingyu antusias.

"Boleh."

"Ada yang ingin Kau kunjungi selama disini?" tanya Mingyu

Jungkook berpikir sebentar. "Aku tidak yakin. Mungkin Kau bisa menunjukan beberapa tempat yang menarik."

"Baiklah, serahkan padaku. Aku yakin Kau akan terpesona oleh keahlianku yang ini."

Jungkook mengerutkan keningnya.

Mingyu terkekeh, "Bukan Kau saja yang ahli menunjukan tempat-tempat menarik Kookie. Aku juga." ucapnya bangga.

"Aku menantikannya." ucap Jungkook sambil tersenyum manis.

"Baiklah, Aku mandi dulu. Kau juga harus besiap-siap. Aku tak akan membawamu kalau penampilanmu seperti ini." ancam Mingyu lalu pergi meninggalkan Jungkook.

***

Jungkook duduk di sofa depan TV menunggu Mingyu.

"Lama sekali, jadi tidak sih?" gumam Jungkook gelisah. Sesekali Ia melirik jam tangannya.

Sudah hampir dua jam sejak Mingyu bilang akan mandi, namun pemuda manis itu masih belum keluar dari kamar.

Pada saat bersamaan Ia mendengar pintu kamar terbuka. Bukan dari kamar Mingyu, pintu kamar pemuda manis itu masih tertutup rapat. Pintu yang terbuka itu berasal dari kamar kakaknya, Taehyung. Jungkook menoleh dan mendapati sosok tampan itu keluar dari kamar dengan style yang sangat rapi seperti hendak bepergian.

Pemuda cantik itu berusaha tak perduli ketika sosok tampan Taehyung melenggang di depannya.

'Kencan dengan Irene, huh?' Jungkook tersenyum miris.

"Sudahlah, apa peduliku." gumam Jungkook ketika pemuda tampan itu menghilang di balik pintu. "Lakukan sesukamu Brengsek." umpatnya kesal.

Ia bersedekap. Wajahnya terlihat kesal. Dadanya kembali panas dengan nafas yang mulai memburu. Dan yang membuat hatinya semakin menggebu-gebu adalah perkataan Taehyung semalam. Bukankah semalam pemuda tampan itu memintanya untuk tetap bertahan 'kan? Itu artinya si tampan itu berusaha untuk menerima dan membalas perasaan Jungkook. Berkali-kali pun Jungkook berpikir memang seperti itulah teorinya. Tapi apa sekarang? Bukannya menemani Jungkook, pemuda itu lagi-lagi malah menghabiskan waktu bersama gadis sialan itu.

My Perfect TutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang