^
^
^
Baekhyun mulai membuka mata sabitnya. Merasakan terik matahari di musim panas mulai menembus tirai kamar dan membuat kedua matanya silau meski dalam keadaan tertutup.
Ia menoleh ke bawah. Sedikit terjengat saat di perutnya melingkar sebuah lengan besar yg merengkuh tubuh mungilnya. Meski ia sendiri tau siapa pemilik lengan tersebut. Namun seingatnya ketika ia terbangun tengah malam, Chanyeol si pemilik lengan sudah tidak ada dan ia yakini bahwa kekasih nya itu pulang. Lalu jam berapa ia sampai di rumah Baekhyun dan memeluknya seerat ini.Baekhyun memutar tubuh nya menghadap Chanyeol. Belum berniat untuk bangun karna masih ingin melihat wajah sang kekasih yg masih terlelap dengan nyenyak. Baekhyun masih tak bisa tersenyum lega karna wajah Chanyeol belum sesegar biasanya. Kantung mata dan garis hitam itu semakin tebal. Menggambarkan bagaimana rasa lelah yg membuat Chanyeol bungkam hingga sekarang. Mungkin belum sanggup menceritakan semuanya pada Baekhyun. Atau malah tidak sama sekali.
Baekhyun mungusap kelopak mata Chanyeol pelan. Menyisipkan keyakinan bahwa di setiap usapannya bisa menghilangkan garis keriput yg tumbuh di ujung mata Chanyeol. Menghilangkan sedikit demi sedikit rasa sedih kekasihnya.
Ia masih begitu khawatir karna Chanyeol tak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Chanyeol adalah tipe orang yg banyak bicara apalagi jika banyak masalah. Ia akan berceloteh panjang kali lebar dan tak jarang mengulang ceritanya dari awal jika belum merasakan beban dalam punggung nya menghilang. Dan itu ia lakukan hanya pada Baekhyun. Ia adalah tempat mengadukan segala keluhan dan tempat berbagi kebahagiaan bagi Chanyeol. Baekhyun akan menjadi orang pertama yg tau apa yg di rasakan oleh Chanyeol hari ini. Sebahagia apapun dan sesedih apapun dia. Namja mungil itu akan tau segalanya jika itu menyangkut pada seorang Park Chanyeol.
Baekhyun terjengat saat tiba tiba Chanyeol membuka matanya tanpa mengerjap teratur layaknya orang bangun dari tidur.
Chup
Baekhyun get a morning kiss from Chanyeol. Disaat ia masih bergeming dengan keterejutannya.
"Kau tidak tidur?"
Chanyeol menggeleng pelan. "Aku hanya ingin menghirup aroma tubuhmu lebih lama sayang" ia menyisipkan beberapa helai rambut Baekhyun yg menutupi pipinya.
"Jam berapa kau sampai. Bukankah tadi malam kau pulang?" Baekhyun membalas perlakuan hangat Chanyeol dengan mengelus lembut pipi nya.
"Molla. Aku tidak peduli itu jam berapa jika akan bertemu dengan mu"
Baekhyun terkekeh geli. "Kenapa tidak istirahat di rumah saja? Toh kau bisa berangkat mengunjungi ku lagi pagi ini"
"Aku ingin melihat wajah manis mu saat bangun tidur. Atau saat kau tengah tertidur. Jika kau berada di posisiku aku jamin kau akan melakukan hal yg sama. Memandang wajah teduh mu saat tidur memang bisa menenangkan hatiku"
Baekhyun menyunggingkan senyum manis nya. Membuat pipinya yg merona mengembang sempurna. Pujian dari Chanyeol memang selalu sukses membuat nya tersipu malu. Namun meski begitu, ia akan selalu bersedia mendengar pujian dari Chanyeol setiap hari.
"Jangan lanjutkan Chan. Kau membuat wajahku memanas pagi ini"
Chanyeol tersenyum lalu menarik tubuh Baekhyun dalam pelukannya. Menenggelamkan tubuh mungil itu dalam dekapan yg ia eratkan. Menempatkan posisi kepalanya di atasa kepala Baekhyun. Menghirup dalam dalam aroma surai coklat itu.
"Kau masih tak mau bicara?" Tanya Baekhyun dari bawah dekapan Chanyeol.
"Bicara apa?"
"Chan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANBAEK LOVE STORY SERIES (Chanyeol Baekhyun EXO) (END)
Fanfiction(COMPLETED) {INI CERITA SAYA LOCK RANDOM} {TETEP COMMENT AND VOTE YAAAAAAAAAAA} "Diam atau aku akan menendang bokong mu caplang!!!" "Diam atau aku akan menendang kepala mu pendek!!!!" ------ "Ya!!!!! kenapa kau selalu muncul dihadapanku. Oh Ya Tu...