For Life #4

4.3K 450 58
                                    

^

^

^

Chanyeol terlihat berlari tergesa gesa menuju tempat parkir rumah mewahnya. Bukan untuk pergi ke kantor di jam kerja ini, melainkan hendak ke rumah Baekhyun. Kekasihnya. Meski ia tau betul bahwa acara tadi malam Baekhyun sama sekali tak tau apapun, namun entah kenapa ia sangat mengkhawatirkan kekasihnya itu. Terlebih, tanggal pernikahan nya di percepat hingga bulan depan. Itu artinya waktu nya untuk bersama Baekhyun semakin singkat. Lalu bagaimana ia akan menjelaskan ini semua? Akankah ia sanggup berkata dengan mulut nya sendiri? Entahlah, yg Chanyeol inginkan sekarang adalah terus bersama kekasihnya. Meski kedua pertanyaan di atas tak luput dari fikirannya. Ia masih harus berfikir lebih jernih tentang itu.

Ting!!

Denting bunyi pintu apartement Baekhyun berbunyi saat Chanyeol usai memasukkan password dengan benar. Ia memebenamkan diri dalam rumah mungil itu. Sepi. Itulah kesan pertama yg Chanyeol dapat. Biasanya jam segini Baekhyun masih sibuk di dapur atau kamar mandi.

Chanyeol kembali mengecek arloji nya. Masih pukul 07.00 pagi. Belum waktunya Baekhyun untuk berangkat ke Caffe. Namun, rumahnya benar benar sepi tanpa ada suara bahkan gemercik air sekalipun. Kekasihnya itu sangat benci dingin, jadi sebelum mandi ia pasti akan memanaskan air.

Ckleek.

Chanyeol mencoba memastikan di kamar kekasihnya. Nihil. Ia harus kembali menghembuskan nafas kecewa.

"Sebenarnya kemana Baekhyun sepagi ini"

Chanyeol meraih ponsel canggihnya. Mencari aplikasi kontak yg menyimpan nomor tujuan ponsel Baekhyun. Ia harap kekasih nya itu tak meninggalkan ponsel nya di rumah dan membiarkannya terus bergelayut dengan rasa khawatir.

Byunie ♡

Call

"Is if this is my last night with you~"

Pandangan Chanyeol mengedar begitu telinga caplang nya mendengar sebuah bunyi tepat setelah ia mendengar sambungan dari ponsel Baekhyun.

Matanya menangkap sebuah benda yg sukses membuatnya kembali menghembuskan nafas kecewa. Benar dugaan nya, kebiasaan buruk Baekhyun meninggalkan ponsel sembarangan masih belum hilang.

Tiba tiba ...

"Chagi-yaaaaaaaaaaa"

Jantung Chanyeol hampir saja menggelinding detik ini juga jika ia tak spontan memegangi dada nya. Bagaimana tidak, kegusarannya sontak buyar saat suara tinggi dari ambang pintu terdengar begitu nyaring di kedua telinganya.

Brukk

Dan lagi, tubuhnya hampir terhuyung ke lantai saat Baekhyun dengan sangat keras memeluk nya. Membenamkan diri dalam dekapan hangat Chanyeol. Ia terlihat begitu ceria pagi ini.

"Bogoshippeo~~~"

Baekhyun menggoyang goyangkan pelukannya ke kanan dan ke kiri. Mencoba menggambarkan rasa rindunya yg begitu dalam pada Chanyeol. Meski ia sadar jika pertemuannya dengan Chanyeol masih berjarak beberapa jam lalu berpisah. Tapi tetap saja ada rasa yg kuat yg mendorong nya untuk tetap mengatakan bahwa ia merindukan kekasih tingginya itu.

"Aku juga merindukanmu sayang"

Chanyeol mencium puncak kepala Baekhyun. Belum ada aroma wangi yg khas dari sana, menandakan kekasihnya itu belum mandi.

"Kau dari mana?" Tanya Chanyeol seraya setengah melepas pelukannya untuk mencoba menatap mata indah Baekhyun. Di dapatinya wajah mungil itu begitu antusias, begitu ceria seperti biasanya. Membuat Chanyeol sekilas melupakan kejadian tadi malam yg terus menuntut nya untuk berfikir keras bagaimana menjelaskan kepada Baekhyun.

CHANBAEK LOVE STORY SERIES (Chanyeol Baekhyun EXO) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang