Dancing with Tyrant [Mature]

Chapter III

National Museum of Natural History, Prancis.

Cerita dimulai saat di malam hari tengah bulan purnama. Polisi sedang menginvestigasi artefak yang perlahan mulai menghilang dari museum tanpa menyisakan jejak. Inspektor Christophe, berjalan mengehampiri lokasi kejadian. Terkejut menyadari hanya anatomi hewan berkaki empat yang menghilang dan sisanya utuh tidak di curi.

"Hmmmm... ini membuatku bingung, hanya anatomi yang menghilang. Benda benda lainnya masih tetap di tempat mereka masing masing." lapor penanggung jawab museum.

"lebih mengherankan lagi untuk apa mereka mengambil tulang tulang itu, aku sama sekali tidak dapat menebak jalan pikiran mereka." inspektor Christophe menambahkan sambil mengelus dagu membuat penanggung jawab museum menahan napas berusaha mengatur amarah.

"Mereka memang tulang tetapi mereka memiliki nilai yang sangat berarti dalam sejarah manusia."

"Inspektor! anda perlu melihat ini!" seru salah satu polis terengah engah setengah berlari dari dalam lorong. Polisi itu menunjukkan arah lokasi yang dimaksud masih mengatur napas. Mayat seorang satpam tergeletak disana dalam keadaan kering menyisakan tulang belulang yang kini tinggal berbalut kulit. Polisi itu membalikkan mayat tersebut memperlihatkan ada dua lubang bekas gigitan pada leher satpam itu. "Aku menemukannya tergeletak dalam keadaan seperti ini inspektor."

"Modus operandi, sama seperti mayat mayat yang kita temukan sebelumnya." ucap Christophe masih dalam keadaan tenang, ia paham betul apa yang sebenarnya terjadi namun tak dapat menjelaskan kejadian ini pada manusia biasa. Manusia percaya kalau vampir hanyalah sebuah mitos. Nyatanya ada banyak makhluk supranatural berkeliaran diantara mereka bahkan berinteraksi dengan mereka, seperti sekarang. Dirinya adalah seorang werewolf.

Ia memperhatikan langit langit museum dan tertuju pada sebuah benda persegi panjang berukuran kecil dengan lampu merah berkedap kedip. Membuat kedua pria disampingnya ikut menoleh memperhatikan arah Christophe menatap.

"Kamera cctv telah merekam kejadian ini namun kualitas video sangat buruk inspektor. Kami tidak dapat melihat dengan jelas selain sosok gelap berambut panjang mengenakan jubah yang... tidak biasa seperti pemeran opera."

"Apa ini? aktivitas paranormal?" tanya penanggung jawab museum terkejut.

"Well... itu film untuk para cenayang, tidak yang satu ini. Sudah beberapa bulan terakhir kami sering mendapat laporan hilangnya seseorang dan tidak ada tanda tanda kemana hilangnya mereka. Lalu setelahnya mereka muncul kembali dalam keadaan seperti yang anda lihat sekarang. Kering. Dua lubang. Dan... begini." jelas polisi tersebut sambil tertawa ringan membuat penanggung jawab museum merasa ngeri.

"Terdengar seperti psikopat." ia bergidik.

"Bahkan para cenayang tidak ingin membantu kami menyelidiki kasus ini."

"Anda benar benar memanggil cenayang? ku kira itu hanya candaan." terkejut polisi itu.

Inspektor Christophe tak berkata apa apa lagi langsung memerintahkan mayat tersebut diurus dan pergi meninggalkan kedua pria tersebut. Melintasi lorong keluar dari museum menghampiri salah satu polisi terdekat. "Aku ingin laporan ditaruh di meja ku segera." lalu kembali pergi menuju mobil hitam yang diparkir di seberang jalan.

Inspektor Christophe terdiam sesaat. Ada banyak sekali pikiran yang melintas dalam kepalanya. Vampir telah berevolusi, mereka sekarang membeli kantung darah sebagai makanan. Mengapa anatomi yang hilang hanya yang berbentuk menyerupai anjing saja?

Christophe membenturkan dahi pada stir mobil berkali kali, tidak dapat memikirkan kemungkinan yang mungkin terjadi.

Diambilnya telepon pintar dari saku celana sibuk memencet.

"Jaqueline, maaf atas ketidak sopanan ku. Malam ini aku akan berkunjung, ada urusan mendesak yang harus ku laporkan pada mu." - Christophe Renawd.

Sudah berabad abad vampir dan werewolf hidup berdampingan tanpa perseteruan. Meski sesekali mereka mengejek satu sama lain untuk dijadikan bahan candaan. Jika kejadian ini melibatkan keduanya, kemungkinan salah satu dari mereka ada yang ingin memicu pertikaian kembali.

Christophe menghelas napas panjang, ia butuh lebih dari sekedar informasi sampah untuk memecahkan masalah ini.