Epilog

32 3 0
                                    

Sia sedang berada di kampus tempat Yoon bekerja, tepatnya ruang konseling dalam keadaan cemberut. Ia merebahkan diri di sofa sambil melipat kedua tangan di depan dada menatap kakaknya yang asik membaca laporan entah isinya apa. Ia menghela napas panjang terus menerus sampai membuat Yoon jengkel dan meletakkan laporannya dengan keras lalu berkacak pinggang. Menatap Sia sampai Sia mulai berbicara. "Aku bosan tak ada Ellian, sudah empat bulan kami tidak bertemu dan ia hanya menghubungi ku karena Donggu membuatnya risih. Penthouse Ellian benar benar terasa hampa saat ia tak ada disana. Aku merindukannya. Apa Aiden mengabari sesuatu?"

Sejak mereka kembali ke Korea semua barang barang Sia dipindahkan ke Penthouse Ellian. Pria itu meminta Sia tinggal disana dan kini Sia menempati kamar Ellian. Dan saat pria itu pergi entah kemana bersama Aiden mengurus perusahaan ia selalu memikirkan pria tersebut.

"Aiden bilang mereka sedang rapat di Australia. Mengapa kau selalu bertanya padaku-sih? Kau bisa saja menelponnya atau mengirim pesan atau apapun. Lagi pula semakin sering kalian tidak bertemu semakin kalian menghargai waktu kebersamaan kalian, seperti aku dan Aiden."

Hubungan Aiden dan Yoon semakin meningkat ke tahap selanjutnya, Aiden selalu mengabari Yoon setiap ia sampai di suatu tempat. Tentu saja ia juga mengabari kabar Ellian karena pria itu terlalu sibuk mengurusi beberapa hal dan tak sempat melihat telepon pintar.

"Sebaiknya kau bercerita apa yang terjadi dengan Hyun Jae, kalian bertengkar-kan?"

"Hmm... tidak bisa dibilang bertengkar. Ia menyatakan perasaannya dan aku menolaknya karena aku sudah terlanjur mencintai Ellian dan alasan paling konkrit adalah aku menganggapnya sebagai saudara bukan sebagai pria. Jadi ya, ia memaki Ellian tentang perjanjian entahlah. Aku menduga pada saat itu Ellian lebih fokus pada penyelesaian masalah dari pada memperebutkan, aku."

Seorang mahasiswa mengetuk pintu lalu masuk keruangan sambil melihat Sia kagum. Ia meminta tanda tangan dan berceloteh panjang lebar tentang kecantikan Sia yang alami tanpa meja oprasi.

Yoon memijat pelipisnya mulai jengkel dan mahasiswa itu langsung kembali pada urusannya menyatakan ia butuh konseling untuk beberapa masalah.

Sia beranjak pergi tak ingin mengganggu atau mahasiswa itu akan meliriknya sepanjang sesi konseling. "Aku lebih baik kembali untuk bersiap siap, ada pesta kolam renang nanti malam."

Selama empat bulan terakhir ia dibanjiri tawaran menjadi model perusahaan ternama terutama saat Olifia memamerkan look booknya pada publik. Bahkan ada beberapa yang bersikeras ia yang harus menjadi model, beberapa langsung diurus oleh Ellian saat abang Kim melaporkan ia akan berpose sedikit intim. Sia benar benar tidak mengerti bagaimana pria itu bisa dengan mudah menjadikan seseorang sebagai bawahannya. Ellian bahkan hanya bertemu via online dengan abang Kim.

Pesta telah dimulai, para model junior dan model senior saling membaur bercerita kesana kemari. Sesekali mereka memberi saran pada para junior. Abang Kim, masih sibuk bersama beberapa rekannya memperhatikan perlengkapan pesta dimulai dari hidangan sampai hiasan. Dan wajahnya sangat berseri seri saat Sia telah tiba mengenakan gaun cocktail berwarna biru yang hanya menutupi dada sampai paha atas dipadukan heels hitam.

"Ini dia pemenang kita telah datang!" seru abang Kim dengan gaya ngondeknya. Memeluk Sia, menariknya ke dalam kerumunan.

Semua orang yang memandang dan mengelilinginya hanya mengenakan pakaian renang bertepuk tangan, cuci mata pikir Sia. Terlalu banyak otot kekar disini kecuali abang Kim.

"Well, berkat Sia nama agensi kita semakin populer dan Sia telah menjadi model ternama kita. Mari kita rayakan kerja keras kita semua!" semua bersorak sorai lalu menceburkan diri ke dalam kolam kecuali Sia dan abang Kim. Abang Kim masih memuji Sia dan menanyakan kabar Ellian. Beberapa kali ia mengingatkan Sia untuk tidak melakukan hal bodoh apapun atau Ellian akan menceramahinya berjam jam.

Dancing with Tyrant [Mature]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang