Incheon International Airport, Korea.
"Siaaaa!" teriak seorang pria mengenakan sweater hoodie berwarna putih menghampiri Sia. rambutnya berwarna pink habis dibleach cocok dengan kontak lens abu abu yang dipakai. Disamping pria itu ada pria bertubuh jangkung berambut spike mengenakan pakaian serba gelap seadanya. Sesekali orang orang memandangi mereka sambil berbisik lalu pergi. Bahkan ada yang berusaha mendekat atau sekedar selfie dari jauh dengan latar mereka berdua.
"Hyun Jae! Jisung! Kalian menjemput ku?!" seru Sia, berlari memeluk pria yang dikenalnya.
"Tentu saja! Aku sampai menyeret Jisung kesini!"
Hyun Jae seorang idol, teman masa kecil Sia. Mereka selalu bersama sejak bayi seperti kakak beradik karena orang tua mereka menjadi teman baik sejak di perguruan tinggi. Hyun Jae anak yang populer sejak dulu. Sangat ceria dan aktif, ia senang mengikuti kegiatan olahraga. Ia juga pandai menari dan bernyanyi. Sikapnya yang konyol selalu menjadi mood booster, terlebih lagi Hyun Jae termasuk pria playboy, tidak heran banyak wanita yang terpikat terutama para penggemar wanita. Kontras dengan Jisung, Jisung pria yang dingin tidak banyak bicara. Selalu berpikir rasional dan dewasa, seperti sosok seorang pengawal. Sempat Jisung memulai karir sebagai aktor namun tidak berjalan lancar karena kurang mampu berekspresi, hingga managernya tidak sengaja mendengar Jisung bernyanyi. Ia mengusulkan Jisung mendaftar sebagai trainee dan disanalah Jisung bertemu dengan Hyun Jae. Mereka bernyanyi dan menari bersama, bersaing menentukan siapa yang terbaik diantara mereka. Tanpa terasa hubungan mereka semakin dekat. Suatu hari Hyun Jae mengakui kalau dirinya seorang vampir mengira Jisung akan pergi memutuskan persahabatan mereka, sayangnya tidak terjadi. Jisung tidak peduli selama tidak membahayakan. Sejak itu Hyun Jae memperkenalkan pria itu pada Sia dan mereka menjadi teman baik sampai sekarang.
"Bagaimana sesi pemotretanmu?" tanya Hyun Jae.
"Sempurna! Dengar! Aku menemukan energi yang lezat disana!"
"Oh ya?! Bagaimana orangnya?"
"Menyebalkan! Ia menilaiku sembarangan dan bersikap dingin. Ia baik pada semua wanita kecuali aku, lebih parah lagi ternyata fotografer itu adalah kakaknya dan aku harus menahan kejengkelan ku. Well... Ia keren seksi dan lezat tetapi tidak dengan sikapnya yang buruk." jelas Sia mulai jengkel mengingat semua kejadian bersama Ellian.
Tawa Hyun Jae meledak memperhatikan Sia memutar bola mata kesana kemari sambil melambaikan tangan mempertegas bahwa ia tak suka. "Sudah berlalu. Ayo ku antar kau kembali, pasti lelah." sambil menarik koper Sia.
Dalam sekejap pria itu menghilang dari pandangan mata. Meninggalkan Sia dan Jisung dibelakang. Sia berkacak pinggang melihat teman kecilnya yang tetap semangat seperti biasa.
"Aku ingin tahu hal apa yang akan membuatnya murung, ayo kita menyusul." kata Jisung datar. Sia setuju dengan temannya yang satu ini, ia juga ingin melihat Hyun Jae murung. Selama mereka berteman sepertinya pria itu tidak pernah murung sama sekali. Dunia yang ia miliki terlalu cerah.
Sia menghela napas mendapati dirinya sudah sampai. Ia menatapi pintu rumah enggan menekan bell. Hyun Jae yang memperhatikan dari tadi berdiri disamping Sia langsung menekan bell tersebut sedangkan Jisung menunggu di dalam mobil. "Apa yang kau lakukan?!" teriak Sia panik.
Terdengar hentakan kaki dari dalam semakin dekat menuju pintu. Sia memukul kepala Hyun Jae sesaat sebelum pintu benar benar terbuka. Pria itu meringis kesakitan mengusap kepalanya. Syukurlah Yoon yang membukakan pintu. Sia enggan bertemu ayahnya walaupun mereka tetap akan bertemu di dalam.
"Apa kabar." sapa mereka berdua.
"Masuklah, yang lain sudah menunggu." ia mempersilahkan mereka masuk. Yoon mengenakan pakaian kebesaran berwarna ungu muda dan celana super pendek berwarna hitam, menampilkan sedikit buah dadannya yang mulus dan pahanya yang langsing. Rambut ambernya dijepit kebelakang menimbulkan kesan tak beraturan. Yoon mode rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing with Tyrant [Mature]
Action*Note : Buku ke 1 O Yen [search : mencret9x] Another note: Kisah ini seingat ku terinspirasi dari komik Korea, vampir yang mengambil tenaga manusia. Entahlah aku tidak begitu ingat. Tapi mohon dimaafkan bila ada beberapa plot yang kurang nyambung da...