10

1.6K 173 8
                                    


Seulgi menggigit kuku-kukunya. Ia memperhatikan ekspresi terkejut Irene.

"Kau yakin itu Park Chanyeol adik iparku? Bukan Chanyeol lain?" tanya Irene berusaha memastikan. Seulgi menghela nafas,

"Aku juga berusaha berfikir seperti itu. Tapi semua ini terasa seperti suatu kebetulan. Kalau itu Chanyeol yang lain, mengapa harus Im Jinah yang terlibat?"

Irene mengernyitkan alisnya.

"Jadi, Chanyeol selingkuh?"

Seulgi menggeleng-geleng pelan,
"Aku tak tahu. Tapi foto wallpaper ponselnya adalah foto Jinah dengan pria lain, bukn Chanyeol. Kukira mereka sudah putus, tapi tadi ia memanggil Chanyeol dengan sebutan sayang..."

Irene menatap Seulgi, "Jangan-jangan, Jinah selingkuh juga?!"

"Yaampun, kalau benar seperti itu...ini benar-benar rumit. Ah kenapa ini semua begitu memusingkan..." keluh Seulgi.

Irene menepuk pundak sahabatnya itu,
"Untuk sementara kita lebih baik diam dulu. Kalau semuanya sudah jelas, baru kita bisa bergerak. Lagipula Jinah akan sering datang ke kantormu kan? Coba awasi dia dan kabari aku jika ada yang mencurigakan. Kita harus melindungi Wendy... dan rumah tangga nya."

Seulgi menatap Irene dan mengangguk. Apakah mereka dapat menolong Wendy dan keluarga kecil yang baru ia bangun?

--

"Perhatian semuanya. Ini adalah sekretaris pribadi saya yang baru. Nona Wendy, silahkan perkenalkan dirimu"

Wendy mengangguk,

"Selamat pagi semua. Nama saya Son Seungwan, kalian bisa memanggil saya Wendy. Mohon kerjasamanya!" ucap Wendy penuh semangat dan tersenyum ramah.

Karyawan yang lain menyambut hangat sambutan Wendy. Gadis itu tampak senang karena suasana antar karyawan terasa hangat dan positif.

'Semoga hal ini dapat mengalihkan perhatian dan perasaanku soal hubunganku dengan Chanyeol yang semakin dingin...'

"Nah Nona Wendy. Sekarang saya akan menunjukan meja kerjamu, harap ikuti saya. Karyawan yang lain bisa mulai bekerja kembali" ucap Suga sambil lalu, diikuti oleh Wendy.

Mereka berjalan berdua mengitari kantor yang cukup megah ini. Perusahaan Suga bergerak dibidang barang-barang interior, bidangnya sama dengan perusahaan yang pernah mempekerjakan Wendy dulu. Perusahaan ini cukup terkenal dan memiliki citra yang baik di masyarakat.

Wendy dan Suga masuk ke dalam lift dan naik ke lantai 10. Suasana agak canggung karena mereka berdua sedang tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Ehm, Wendy"

Wendy menoleh pada Suga yang tampak sedang berfikir,

"Ya sajangnim?"

"Aku sebelumnya minta maaf untuk ini. Tapi kalau sedang di kantor dan didepan karyawan lain, aku izin untuk menggunakan bahasa yang formal padamu, ya untuk menjaga agar tidak ada karyawan yang berfikir aneh tentang hubungan kita" jelas Suga sambil tersenyum.

Senyuman pria itu sukses membuat bibir Wendy ikut melengkung keatas,

"Yaampun sajangnim. Kukira anda akan membicarakan apa. Aku sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut"

Suga tertawa, "Terimakasih Wendy. Tapi kalau sedang berdua gini, tidak usah panggil aku dengan embel-embel sajangnim, anggap saja kita teman akrab."

Wendy mengangguk.

Begitu lift terbuka di lantai 10, mereka segera bergegas. Seharian itu Wendy belum mulai bekerja karena Suga masih memperkenalkan suasana kantor dan tugas-tugas apa saja yang akan Wendy kerjakan untuk kedepannya. Wendy sangat menikmati hari pertama di kantornya, sampai lupa bahwa ia memiliki masalah dalam rumah tangganya. Suga benar-benar memperlakukan Wendy secara spesial, sampai wanita itu heran ada orang sebaik Suga.

THIS DESTINY | WENYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang