Chanyeol menggeliatkan badanya begitu jam weker di sampingnya tak berhenti berbunyi."Hmm...sebentar lagi, jangan ribut" ujar Chanyeol mengigau lalu memeluk guling disampingnya.
Kringg...Kringg...
"Aigoo! Tak bisakah kau lihat orang sedang terlelap tidur?!" gerutu pria itu lalu membuang jam wekernya ke lantai dengan tak sadar.
Mendengar bunyi barang jatuh, ia segera bangun dan dilihatnya jam wekernya sudah tergeletak manis dilantai. Ia buru-buru memungutnya dan memeriksa jam pemberian kakaknya itu.
"Untung saja tidak rusak. Semoga besok masih bisa berdering" ucapnya lalu meletakkan kembali jam itu di nakas.
Chanyeol mengamati kamarnya dan menengok ke jendela. Matahari sudah bersinar terik diluar, ini pasti sudah diatas jam sembilan. Namun mengapa tak ada yang membangunkannya?
Ia bergegas masuk kamar mandi dan membilas wajah seadanya. Setelah mengganti piyama dengan kaus biasa, ia segera keluar kamar dan wajahnya berubah menjadi wajah heran. Mengapa rumah terasa sepi?
Ia segera turun ke ruang keluarga dan hasilnya tak ada orang disana. Ia pergi ke dapur namun hasilnya nihil. Bahkan para pelayan juga tak terlihat.
Samar-samar ia mendengar tawa seorang perempuan dari kebun belakang. Ia bergegas kesana dengan kepala yang penuh dengan kata tanya.
Sampai disana dilihatnya para pelayan sibuk memotongi rumput dan mendekorasi taman. Ia bingung, untuk apa mereka melakukan semua itu?
Diantara para pelayan dilihatnya Wendy yang sedang memasang pita di tiang-tiang lampu taman. Ia segera menghampiri Lee Ahjumma, kepala pelayan Keluarga Park yang sedang menata taplak meja.
"Lee Ahjumma"
"Ah, Tuan Muda" seru Lee Ahjumma cukup kencang, menyita perhatian semua orang disana.
Chanyeol mengedarkan pandangan ke penjuru taman,
"Ada apa ini? Mengapa semua orang sibuk dengan dekorasi? Lalu kemana anggota keluarga yang lain? Ini kan hari Sabtu, semua orang seharusnya ada dirumah" tanya Chanyeol panjang.
Lee Ahjumma tersenyum menatap Chanyeol,
"Apa kau lupa tentang hari ini?" tanya Lee Ahjumma.
Chanyeol menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu menggeleng.
"Adikmu yang di Amerika akan pulang hari ini" jawab Lee Ahjumma sambil tertawa kecil.
Chanyeol membelalakkan matanya. Adiknya? Sooyoung? Akan pulang? Mengapa ia tak tahu sama sekali?
"Bagaimana bisa aku tak tahu?" tanya Chanyeol sambil menatap para pelayan yang mulai mentertawakannya.
"Seingatku, waktu Tuan Besar mengumumkan ini, kau tidak ada dirumah. Lebih baik Tuan Muda siap-siap sekarang, sepertinya mereka sudah mau tiba" jelas Lee Ahjumma lalu melanjutkan pekerjaannya.
Chanyeol mengangguk lalu tatapannya bertemu dengan Wendy yang sedang menatapnya sambil tertawa kecil. Pria itu menatap Wendy tajam lalu berlalu begitu saja. Wendy menatap sedih punggung Chanyeol yang semakin menjauh.
Begitu tugasnya selesai, Wendy kembali ke ruang keluarga dan dilihatnya Chanyeol sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Wendy tersenyum dan menghampiri pria itu.
"Apa kau sudah sarapan?"
Chanyeol mendongak dan mendapati Wendy ada dihadapannya. Wajah pria itu menjadi datar dan ia bergegas bangkit dari posisinya dan berjalan meninggalkan Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS DESTINY | WENYEOL
FanfictionDulu, disaat aku mulai menerima paksaan ini, kau menolakku, membenciku, bahkan sampai melakukan hal-hal kasar padaku. Sekarang, disaat diriku sadar kau tidak menginginkanku dan aku mulai menjauhi mu, kau langsung menyadari bahwa keberadaanku begitu...