Chanyeol memarkirkan mobilnya di halaman. Ia mengernyit heran melihat pemandangan di hadapannya.
'Mengapa banyak mobil terparkir?' batin Chanyeol lalu segera keluar dari mobil.
Ia berjalan kearah rumahnya, melewati halaman rumahnya yang kelewat luas. Sambil berjalan, dilihatnya kain kuning tergeletak diatas rumput. Ia mengambilnya dan memperhatikan kain itu,
"Punya siapa ini?" ujarnya heran.
Tiba-tiba sekelebat pikiran lewat di otaknya.
Rumah ramai
Kain kuning
Sepi di halaman
Terakhir...keadaan Eommanya...
"Ti..tidak. Ada-ada saja kau Chanyeol." Ucapnya pada diri sendiri.
Hening, ia hanya diam ditempat.
"EOMMAAA!" raung Chanyeol lalu berlari sangat kencang kearah rumahnya.
Begitu sampai diteras, dilihatnya pintu rumah tertutup. Pikirannya makin kalut. Jantungnya berdegup kencang, ia hanya menatap pintu besar di hadapannya. Wajahnya sudah banjir keringat. Ia memegang gagang pintu dan mulai mendorongnya.
"Eomma, maafkan ak..."
"Chanyeol?"
Pria itu terkejut ketika melihat Yoora sedang lewat di hadapannya sambil membawa nampan berisi penuh gelas. Chanyeol memicingkan matanya lalu menyapu seluruh ruang tamu. Ia tidak melihat orang menangis, yang ada hanya sekumpulan keluarga besarnya yang sedang tertawa-tawa, sepertinya belum menyadari kehadiran dirinya. Dan Boom! Ia lihat Eommanya sedang duduk dikursi roda ditemani oleh Appa-nya. Ia menghembuskan nafas lega melihat Eomma-nya masih ada disana, bukan didalam peti.
"Darimana saja kau?! Tak tahukah orang rumah sangat mencemaskanmu?!" pekik Yoora membuat seluruh umat manusia diruang tamunya menoleh kearah sumber suara.
"Wah, itu dia!"
"Chanyeol-ssi!"
"Itu Chanyeol hyung!"
"Chanyeol Oppa!"
Sang pusat perhatian bingung mengapa semua orang terlihat excited dengan kedatangannya. Ia hanya pergi empat hari, mengapa semua orang begitu bahagia melihatnya pulang? Ia pernah pergi dua minggu tanpa izin, tapi tak ada yang menyambutnya seperti ini ketika ia pulang.
"Chanyeol, anak Eomma!" seru Nyonya Park lalu mengarahkan remote control kursi rodanya kearah Chanyeol.
"Eomma..." ujar Chanyeol lirih lalu berlari menghampiri ibunya dan langsung memeluknya.
"Kemana saja kau. Kami semua sedang berbahagia sekarang." Ujar Nyonya Park sambil memeluk balik putranya.
Chanyeol tersenyum menatap ibunya, "Mengapa kalian tak mengajakku?"
"Ini kejutan untukmu." Jawab Tuan Park yang sedang menghampiri mereka.
"Abeoji" ucap Chanyeol hormat lalu membungkuk 90 derajat pada Ayahnya.
"Apa dia belum diberitahu?" tanya Tuan Park pada istrinya.
"Bagaimana mau dikasih tahu, dia saja tidak ada dirumah empat hari ini." Potong Yoora.
"Ada apasih?" tanya Chanyeol penasaran. Ditatapnya orangtuanya, kakaknya, lalu keluarga besarnya yang sedang menatapnya bahagia.
"Aku akan segera memiliki menantu perempuan"

KAMU SEDANG MEMBACA
THIS DESTINY | WENYEOL
FanfictionDulu, disaat aku mulai menerima paksaan ini, kau menolakku, membenciku, bahkan sampai melakukan hal-hal kasar padaku. Sekarang, disaat diriku sadar kau tidak menginginkanku dan aku mulai menjauhi mu, kau langsung menyadari bahwa keberadaanku begitu...