4

2.3K 260 5
                                    


"Wendy kau sudah siap?"

Wendy mematut dirinya sekali lagi di cermin kamarnya. Hari ini adalah hari pernikahannya. Setiap manusia pasti merasa bahagia saat hari pernikahannya tiba, tapi tidak dengan dirinya. Tiba-tiba ia sedikit menyesal mengapa ia menerima perjodohan ini. Mengapa ia harus menikah dengan pria yang tidak dicintainya dan tidak mencintainya?"

"Wendy?" Yoora membuka kamarnya tiba-tiba dan membuat Wendy terkejut.

"Ah iya aku sudah siap" jawab Wendy sambil menghampiri Yoora.

Gadis sulung keluarga Park itu tersenyum dan merangkul Wendy, membantunya berjalan dengan gaun panjangnya.

"DImana Chanyeol?" tanya Yoora pada anggota keluarga lainnya begitu ia dan Wendy sampai diruang keluarga.

"Sepertinya ia masih dikamarnya. Sebentar biar kupanggil" ucap salah satu anggota keluarga Park.

"Wendy, kau kelihatan cantik sekali. Chanyeol benar-benar beruntung mendapatkan dirimu" ucap Nyonya Park sambil memegang tangan Wendy.

Gadis itu tersenyum kecil.

Jika kalian mengiranya gugup, kalian salah besar. Oke, ia akui ia sedikit gugup namun ia lebih ke gusar sekarang.

Haruskah ia mundur dari pernikahan ini? Melihat sikap Chanyeol padanya sebelumnya membuat dirinya ragu. Iblis di dalam dirinya mengatakan untuk kabur saja, tak peduli dengan nama baik bibinya, toh wanita tua itu sudah jahat pada Wendy dan adiknya.

"A..aku permisi sebentar" ujar Wendy lalu berjalan dengan hati-hati karena gaunnya yang sedikit berat.

"Hey kau mau kemana? Itu Chanyeol sudah turun, kita harus bergegas ke gereja. Acara pemberkatan kalian dimulai satu jam lagi" ucapan Yoora membuat Wendy menoleh ke tangga.

Dilihatnya Chanyeol sedang turun tangga dengan wajah datar menatap dirinya. Namun dibalik wajah tak bersahabatnya, Wendy akui pria itu terlihat gagah dengan setelan tuxedo nya.

"Lama sekali kau!" tegur ayahnya sambil menatap tajam Chanyeol.

"Mulas" jawab Chanyeol singkat.

"Apa? Jangan bilang kau mengotori setelan ini?!" seru Yoora lalu memeriksa setelan tuxedo yang dikenakan adiknya.

"Apa sih? Kalian tadi menyuruhku cepat-cepatkan? Ayo pergi sekarang" jawab Chanyeol dingin lalu berjalan mendahului mereka.

"Hey, hey! Kau harus berjalan berdampingan dengan calon wanitamu! Aish kenapa sih dengan anak itu?" gerutu Yoora lalu merangkul Wendy, membantunya berjalan agar gaun itu tak rusak.

"Dia hanya gugup" jawab Nyonya Park sambil tersenyum memandangi Chanyeol yang sudah berjalan mendahuluinya.

***

Wendy dan Chanyeol resmi menjadi sepasang suami istri.

Mereka sibuk menyalami para tamu dengan senyuman manis mereka, walaupun senyum paksaan.

Acara pemberkatan nikah sukses dilaksanakan walaupun selama Pendeta memberkati mereka wajah kedua manusia itu terlihat datar. Terutama sang mempelai pria. Pendeta sendiri bingung melihatnya, sama sekali tak ada aura kebahagiaan terpancar dari mereka. Tapi ia tak begitu mempermasalahkannya, menurutnya mereka hanya gugup.

"Wendy, aku tak menyangka kau menikah secepat ini!"

Wendy menoleh kearah sumber suara. Itu Soojung, teman gerejanya. Sebenarnya acara pemberkatan ia dan Chanyeol dilaksanakan di gerejanya.

THIS DESTINY | WENYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang