Author pov
Sudah 2 minggu thalita bersekolah di sma waditra, sudah 2 minggu pula kejadian baju lia kotor serta dikeluarin dari kelas, dan sudah 2 minggu juga kata-kata ale masih terngiang diotak lia.
Entah mengapa setiap berbicara tentang adrian, perasaan lia selalu gelisah dan jantung lia selalu berdegub kencang dari biasanya. Tapi hari ini lia bertekad melupakan perasaan dan degup jantung sialan itu.
●●●●●●Lia POV
"Li lu pesan apa?" Tanya ale, membuyarkan pikiranku.
Sedari tadi aku memang sengaja diam, karena moodku yang sedang tak terkontrol sejak tadi pagi, Sebenarnya sih pas diparkiran tadi.
Flashback
"Woy, lu pikir ni jalan nenek moyang lu, minggir!"
Terdengar suara laki-laki dari jauh meneriakiku, entah apa salahku, gak jalan ditengah, gak lagi jualan dan gue lagi gak nyuri sumpah!
"Lu punya mata gak, itu parkiran, gue mau markir, minggir!" Serunya lagi.
Aku pun langsung tersadar atas perkataannya dan mulai mundur beberapa langkah dari tempatku tadi, kulihat dia sedang memarkirkan motornya, sambil melepas helm dan sekarang dia berjalan kearahku.
Astaga, demi apa pun!!! tuh cowo ganteng banget, bak pangeran yang turun dari angkasa. Aduh meleleh lu liatnya!!!
"Helow, lu setiap jalan melamun terus ya! Eith...lu yang kemarinkan yang ngalangin jalan gue kan! Pantesan!" Sindirnya padaku.
"Ha.....!" Ucapku yang masih setengah sadar, karena mengagumi ketampanannya.
"Udah, lo pasti mau minta maaf kan,karena kejadian kemarin, dah gue maafin!" Sambungnya yang membuatku tenge-nge, ups.tenga-nga maksudnya.
"Jadi lu yang nabrak gue, bukan bilang maaf malah balik maafin orang, stres lu!" Teriakku padanya yang sudah berjalan meninggalkanku.
Flashback end
"Ihhhh nyebelin!!" Teriakku, yang keknya didengar oleh penghuni kantin.
"Lu mah ditanya pesan apa, malah bengong, habis itu teriak gak jelas lagi" ucap ale dengan sinis, karena malu.
"Maaf...maaf.. gue pesan es jeruk aja deh!" Ucapku yang sudah sadar.
"Yaudah lu tunggu disini, biar gue pesanin!" Perintahnya sebelum meninggalkanku disini.
Sudah 2 minggu aku bersekolah disini, jadi sudah tak terlihat asing lagi pemandangan dikantin ini. Apalagi letak kantin yang sangat strategis, yang berhadapan dengan lapangan basket. Jadi suara ribut cewe-cewe penyemangat itu sangat jelas terdengar.
Kulirik sedikit lapangan yang sudah dikerumuni wanita-wanita itu, memperlihatkan dia, siapa lagi kalo bukan adrian dan "Apa???" dia lagi sama!!!!
"Ha!!!"ucapku tidak menyangka.
Itu, itu anak tengil yang nabrak gue dan yang nyebelin tadi pagi kan, kok bisa sama adrian, jangan bilang mereka, sahabatan lagi. Gila ganteng-ganteng satu bubuhan.
"Lu liatin siapa sih?" tanya ale yang baru datang membawa pesanan.
"Tuh, yang lagi main basket!" Ucapku yang masih dalam keadaan kaget.
"Aduh zina mata lu, liat roti sovek gak ngajak-ngakjak!"titah ale yang sudah duduk disampingku.
"Siapa tuh orang?"tanyaku.
"Itu yang sampingnya adrian namanya Ryan, pewaris tunggal perusahaan delangga, yang lagi pegang bola namanya Ali pemilik sekolah, dan sampingnya ali itu, Genta, donator dana sekolah, dan Adrian adalah pemimpinnya, cowo most wanted seantero sekolah, mereka sahabatan dari kelas X " jelas ale singkat dan padat.
Nama cowo tengil itu Ryan, keren sih, tapi nyebelin dan gak tau diri banget pasti tuh orang.
"Lu mah bengong lagi!" sindir ale yang sudah memakan makanannya.
"Iya...iya...maap." jawab gue.
"We...ada pr gak?"
"Gak"
●●●●●●●●
Sekarang sudah waktunya pulang sekolah, karena aku dan ale berbeda arah, serta adrian yang masih exkul, akhirnya aku pulang sendirian.
Sendiri.
Itulah yang mewakili hati dan perasaan gue sekarang. Gue memang gak jomblo-jomblo amat, gue pernah punya pacar waksu smp dan berlanjut sma.
Walau gue dulu dihianati dan dicampakkan tapi gue gak pernah dendam dengannya. Gue hanya menjaga jarak dengannya dan meniggalkan sekolah itu. Karena waktu itu dia ninggalin gue denga cara yang kurang ajar.
Aku pun berjalan keluar dari kelas, melewati lorong lantai 2 yang hampir sangat sepi ini. Menuruni anak tangga satu-persatu dan sampailah di halaman sekolah.
Aku memang pulang sedikit terlambat dari biasannya, karena hari ini ada jadwal piket yang ditanggung sendiri olehku,tanpa dibantui anggota yang lain.
Sungguh capek dan penat hari ini ditambah lagi, harus berjalan menuju halte bus, memikirkanya saja udah pusing tapi----
Kenapa berubah jadi gelap, kok gue pusing ya...kenapa rasanya tubung gue ringan banget ya. Kok kaya difilm penculikan ya.. kalo gue emang diculik. Aaaaaaaa..
"KENAPA AKU??? yang harus diculik:("
●●●●●
Finally gais, akhirnya bisa update lagi.
Walau lebih absurd dari yang kemarin, tetap baca aja yah.
Jangan bosan2
Vote dan comment.Karena konfliknya dah mulai muncul, apalagi cigannya udah lebih banyak.
![](https://img.wattpad.com/cover/99072107-288-k253239.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THALIAN
Teen FictionApa menyukai kakak sendiri itu salah? Jika cinta itu buta dan tak memandang status serta usia, salahkah aku menyukai dia? Hati ini milikku, tak sepantasnya kau mengatur hidupku, berlalu-lalang dihadapanku membuatku makin ingin memilikimu, aku tau ka...